Sebelumnya author cuman mau bilang. Homophobia dan dibawah umur dilarang membaca cerita ini.
Happy reading
.
.
.
.
.London
Allice adalah seorang mahasiswa tingkat 7 jurusan managemen dan kedokteran. Allice terkenal dikampusnya sebagai primadona karna kecerdasan dan kecantikannya, selain itu ia juga terkenal karna sifat polos , ketatnya pengawasan dari mommy Lauren membuat Allice tidak pernah mempunyai kekasih dan tidak mempunyai pikiran kotor alias lurus terus:v. Walaupun begitu Allice merupakan atlet beladiri, makanya tidak ada pria yang berani macam² sama Allice.
Senin merupakan hari termalas bagi seluruh orang termasuk Allice. Entahlah, tumben tumbenan Allice merasakan malas ketika akan berangkat kuliah biasanya ia paling bersemangat jika menyangkut pendidikan. Allice menuruni anak tangga dengan lesu.
"Loh ko lesu gitu sh sayang, kamu sakit hm??" Tanya mommy Lauren ketika melihat Allice menuruni tangga.
"Enggak ko mom, gatau Allice rasanya males banget berangkat kuliah. Kaya Allice mau pergi jauh dan gak akan pulang lagi."
"Hustt.. ngomongnya." Mommy Lauren memperingati Allice. Allice tersenyum polos.
Mommy Lauren dan Allice makan dengan khidmat tanpa adanya suara selain dentingan sendok dan garpu.
Selesai makan Allice pamit pergi ke kampus diantar oleh sopir, Allice lagi malas bawa mobil/motor.
Allice duduk dikursi belakang sambil mengamati padatnya lalu lintas. Jalanan ibukota selalu macet apalagi hari kerja.
Diperempatan jalan ada mobil truk yang terus menerobos lampu merah dengan kecepatan tinggi. Mobil yang Allice tumpangi melaju berlawanan arah dengan truk. Sopir Allice sudah tidak bisa mengelak dan tabrakan pun terjadi.
***
IndonesiaDisebuah rumah sakit ruangan vvip terbaring seorang pria muda dengan tubuh dipenuhi alat² medis. Pemuda itu sudah 2 minggu menutup matanya. Tak lama mata yang tadi terpejam terbuka secara perlahan.
"Akhh.. ini dimana?" Pemuda itu memegangi kepalanya yang terasa berdenyut.
"Ehh ko suara aku jadi ngebas gini ya." Allice panik mendengar suaranya yang manly, kiran langsung meraba lehernya.
Ya Allice mengalami transmigrasi dan menempati tubuh seorang pria.
"Ehh ko ada jakunnya" kemudian Allice meraba bagian dadanya
"Ko rata sh? Perasaan aku ga tepos² banget deh, perutnya juga ada kotak²nya. Jangan²." Allice langsung mengecek kebagian bawahnya.
" TIIIDAAKKK... kemana perginya kacang polong ku? Kenapa jadi kacang panjang begini." Allice berteriak syok dengan keadaannya sekarang untungnya ruangan Allice kedap suara.
" jadi aku transmigrasi ke tubuh cowo nih? Huaa kenapa gini:'( apa gara² Allice suka nonton drama Thailand tanpa sepengetahuan mommy ya. Tapi Masa ketubuh cowo sh... huhu mommy..."
"Akhhh..." Allice memegang kepalanya ingatan seseorang masuk kedalam ingatan miliknya.
Jadi nama ni bocah Azka Keanu Althaf. Azka baru balik dari Luar Negri ikut dengan omanya. Terjadinya kesalahpahaman antara oma dan ayahnya membuat oma membawanya pergi. Selama 10 tahun Azka tidak bertemu dengan ayah dan kakaknya. Ayahnya bernama Fachreza Althaf seorang pembisnis sukses no 1 di negrinya dan eropa dan pengusaha tersukses ke tiga didunia. Kakak nya bernama Gavin Kenzio Althaf berbeda 10 tahun dengan Azka, jika Azka berusia 15 tahun maka Gavin berusia 25 tahun. Gavin seorang Ceo di kantor milik ayahnya.
Selama 10 tahun omanya memutuskan komunikasi antara ia dan keluarganya. Membuat Azka tidak mengetahui wajah mereka begitupun sebaliknya. Tapi setelah kematian oma, Azka dipaksa pulang oleh ayahnya setelah mendesak tante nya untuk menyuruh Azka pulang. Naas diperjalan menuju rumah ayahnya ia mengalami kecelakaan dan mengakibatkannya koma.
(Fyi, disini pake Azka ya bukan Allice lagi)
Ceklek... pintu ruang Vvip tempat Azka dirawat terbuka. Menampilkan seorang pria tampan berusia 40 tahunan namun masih terlihat muda.
Pria itu tertegun melihat anaknya yang ingin ia temui dari 10 tahun lalu ada dihadapannya sedang duduk. Reza lebih tertegun lagi melihat secara langsung wajah anaknya yang tampan sekaligus cantik. Kulitnya yang putih kenyal, alisnya yang lebat, bulu matanya yang lentik, mata belo berair, hidung kecil tapi mancung, bibir tipis berwarna cherry alami, dan Pipi chubbynya yang akan memerah ketika kepanasan. Anaknya terlihat tampan dan cantik secara bersamaan dan menggemaskan.
(Azka)
Deg
Reza memegang dadanya ketika melihat anaknya. Entahlah ia belum pernah merasakan ini sebelumnya.
Azka melihat daddy nya diam saja langsung memanggilnya.
"Daddy." Cicit Azka walaupun suaranya kecil cukup membuat Reza tersadar dari lamunannya.
"Azka sudah sadar sayang? ada yang sakit? Mana yang sakit tunjukin ke daddy? Azka jangan diem aja jawab dady nak." Reza membrondong pertanyaan membuat Azka bingung dan menatap polos pada Reza.
Reza melihat azka menatapnya dengan polos membuatnya gemas ia langsung menarik azka kedalam pelukannya dan mendaratkan ciuman bertubi tubi di pucuk kepalanya.
Azka yang baru merasakan pelukan hangat seorang Ayah mengeratkan pelukannya 'nyaman' tidak terasa Azka meneteskan air matanya. Reza merasakan kameja belakangnya basah langsung menangkup pipi chubby Azka dan melihat Azka sedang menangis membuat hatinya nyeri dan panik.
"Sayang kenapa nangis? Ada yang sakit? Mana yang sakit?"Reza panik dan menekan tombol darurat memanggil dokter.
Seorang dokter dan 2 perawat memasuki ruangan Azka.
"Dok tolong periksa anak saya?" Reza berkata dengan panik.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy
Teen FictionAllice adalah seorang mahasiswa tingkat 7 jurusan managemen dan kedokteran. Allice terkenal dikampusnya sebagai primadona karna kecerdasan dan kecantikannya, selain itu ia juga terkenal karna sifat polosnya. Ketika akan berangkat sekolah bersama sup...