Sherra sedang asyik memainkan barbienya ketika tiba-tiba sebuah bola melayang jatuh di halaman rumahnya.
" hei, bisa tolong ambilkan bolaku? " sherra menatap anak cowok yang berteriak dari luar rumahnya sambil menunjuk bola jatuh tadi.
" emm, ini bolamu. " sherra menyerahkan bola kaki tersebut pada cowok dihadapannya. " siapa kau? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya. " tanya sherra.
" hai, namaku Dava. Keluargaku baru pindah kesitu. " Dava menunjuk samping rumah Sherra.
" namaku sherra, kau bisa memanggilku rara. "
" baiklah, sampai jumpa lagi . Aku harus kembali sebelum ayah dan ibuku marah karna aku menghilang. " dava memberikan senyum pepsodentnya lalu pergi.
sherra mematung saat dava tiba-tiba berbalik dan mengecup pipinya kemudian mengucapkan terima kasih.
♡♡♡
8 tahun kemudian
" DAAAVAAAAAA BANGUUUUNNN!!! " Sherra menyentuh tenggorokannya yang terasa sakit. Ugghh, kalo tiap hari kayak gini bisa abis suara gue.
Melihat sang objek tak bergerak sedikitpun akhirnya membuat sherra mengambil jalan terakhir yang biasanya selalu ampuh.
Bukannya berteriak atau membuat kegaduhan Sherra malah ikut merebahkan dirinya di kasur Dava. Perlahan jemari lentiknya menyusuri wajah Dava dan mengelus pipinya berulang.
Sherra tersenyum menang saat dahi Dava mengerut, menandakan cowok itu merasa tidurnya terusik.
Sherra merapatkan tubuhnya dan menurunkan usapannya pada lengan Dava. Sadar Dava belum juga terbangun Sherra merebahkan kepalanya di dada bidang dava yang tak terhalang apapun dan menghembuskan nafasnya dilekukan leher dava.
Mendengar geraman tertahan dari lelaki yang baru saja diganggunya membuat sherra tersenyum senang karna cara ini selalu ampuh walau berakibat pada ceramah siang malam yang akan didapatnya jika mama dan papanya mengetahui hal ini.
" bangun dan segera mandi karna lo udah telat dua jam dari waktu janjian. Gue mau kebawah bantuin nyokap lo. Gue tunggu sepuluh menit. " Sherra langsung keluar dari kamar dava sebelum lelaki itu menyemprotnya seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherra Story
Teen FictionSherra selalu merasa hidupnya sempurna. Memiliki keluarga dan teman-teman yang menyayanginya, serta Dava yang selalu disisinya. Tapi, bukankah tidak ada yang sempurna? Hidupnya berantakan saat Dava pergi. Mampukah Sherra bangkit disaat dirinya berte...