Vine Entertainment
Tampak sebuah mobil yang di tumpangi kelima member Secret Number baru saja berhenti di depan gedung. Beberapa jam yang lalu, kelima member Secret Number telah selesai melakukan promosi album terbaru mereka melalui acara Arirang Radio SoundK. Satu per satu member turun dari mobil kemudian staff dan manager memberitahu mereka untuk segera beristirahat di dorm. Dalam perjalanan menuju dorm, member tampak ceria seperti biasanya kecuali satu orang yang tampak sibuk dengan pikirannya sendiri, dia adalah Jinny. Karena terjadi sesuatu selama berlangsunya acara SoundK membuat Jinny merasa kesal dan terus memperhatikan sikap Dita. Selama perjalanan pulang, Jinny juga menginginkan perhatian Dita namun dia terabaikan karena Dita terlalu sibuk bercanda tawa dengan Denise. Hal itu akhirnya mengganggu pikirannya hingga dia tiba di kamarnya dan semua member mulai sibuk melakukan aktifitas masing-masing.
Sekitar satu jam kemudian, Jinny saat ini duduk di tepi ranjang sembari memainkan ponselnya. Raut kekesalan seketika muncul di wajahnya setelah dia melihat SNS dan love letter dari para penggemar.
"Denita... Denita... Mengapa kalian terus membicarakan mereka? Bagaimana denganku hei? Kalian benar-benar tidak tau seperti apa perasaanku sekarang hah?" Protesnya hingga akhirnya dia menutup layar ponselnya. Sementara di sisi lain, Denise dan Dita masih sibuk dengan aktifitas masing-masing. Denise sedang sibuk dengan ponselnya sementara Dita sedang sibuk mengambil foto selfie.
"Eonnie, sepertinya kau harus memeriksa keadaan Jinny eonnie." Kata Denise.
"What's wrong?"
"Kau mengatakan bahwa aku adalah biasmu dan Jinny eonnie patah hati karena itu. Sekarang menjadi perbincangan hangat di social media bahkan di fanadds."
"Really?"
"Kau bisa melihatnya sendiri." Denise memberikan ponselnya dan Dita hanya tertawa setelah melihatnya.
"Apa menurutmu ini masalah besar?" Tanya Dita sembari mengembalikan ponselnya.
"As we know, Jinny eonnie adalah mata-mata penggemar dan aku yakin dia sudah melihat beritamu di semua SNS. Terlebih dia mencintaimu dan selalu cemburu dengan kita, kau yakin dia baik-baik saja sekarang?" Goda Denise dengan smirknya. Sebagai teman sekamar, Denise jelas tau seperti apa hubungan kakak-kakaknya itu.
"Benar juga, thanks Jinsil." Dita seketika merasa khawatir dan bergegas pergi menuju kamar Jinny. Sesampainya di depan pintu, Dita mencoba mengintip Jinny melalui celah pintu yang sedikit terbuka dan melihatnya melamun. Sebelum masuk, Dita memutuskan untuk mengirim sebuah pesan terlebih dahulu. Sementara di dalam kamar, Jinny menerima pesan masuk dari Dita dan bergegas memeriksanya.
Cintaku: Jinny cintaku, aku ingin ke kamarmu boleh? hehehe :)
Jinny kemudian mengetik balasannya.
Jinny: Dilarang masuk, ada api yang sedang membara di dalam kamar ini :/
Cintaku: Waeyo?
Jinny: Jinny sedang kesal dan tidak mau di ganggu karena kak Dita tidak peka. Bersenang-senang saja bersama biasmu sana :/
Jinny pun melempar ponselnya dengan kesal dan terus mengomel di dalam hatinya. Tidak lama Dita membuka pintu kamarnya dan melebarkan senyumnya saat melihat Jinny menatapnya dengan tajam.
"Kau marah padaku?" Tanya Dita sembari duduk di sampingnya.
"Go away."
"Shiro!" Jawab Dita sembari memeluknya dengan erat.
"Aku bukan milikmu, lepaskan!" Dita terkekeh.
"No, you're mine." Dita semakin mengencangkan pelukannya dan menatap Jinny dengan tatapan menggodanya. Merasa tatapan itu berbahaya Jinny segera memalingkan wajahnya.