14

49 2 0
                                    

"Permisi kami dari kelas 11 IPA-1 ingin mengatakan kalau kami bersalah karena telah berbicara pada saat jam pelajaran bu. Tanti."

"Makanya udah tahu jam pelajaran malah nge-gosip, dasar bigos !"

"Della jaga ucapan kamu ! Mari lanjutkan." Ucap pak Subur.

"Maka dari itu kami kesini untuk menjalankan hukuman yang diberikan bu Tanti. Sekian." Kali ini giliran Ava yang berbicara.

Selama Ava berbicara tatapan Elly tidak berpindah dari objek yang selama ini dia sukai. Tapi yang dilihat hanya sibuk menulis tanpa melihat kearah Elly dan ava yang berada di depan, dia hanya melihat sekilas ketika Ava dan Elly masuk, lalu dia melanjutkan lagi pekerjaannya yang sempat tertunda.

"Elly ! Ayo minta tanda tangan Pak Subur." Bisik Ava sambil menyikut lengannya.

Elly tersadar dan dia segera mengangguk lalu berjalan menuju meja tempat pak subur duduk.

"Pak, Bu Tanti meminta tanda tangan setiap guru yang mengisi di kelas 12 pada jam ini. Tanda tangan disini pak." Ucap Ava sambil menunjuk tempat kosong yang berada diatas kertas itu.

Setelah membubuhkan tanda tangan, mereka pamit dan berjalan menuju kelas selanjutnya dan selanjutnya hingga semua kelas 12 sudah mereka masuki, tapi ada yang aneh dengan Elly, dia terlihat lebih diam setelah keluar dari kelas 12 IPA-2.

---

Jam istirahat telah berdering, Elly dan ava baru saja tiba dikelas dan mereka segera memberikan kertas berisi tanda tangan itu kepada Bu Tanti.

"Ini bu, kami sudah memasuki dan meminta tanda tangan dari guru-guru di kelas 12." Lagi-lagi Ava yang berbicara.

"Baiklah, lain kali jangan diulangi lagi. Saya tidak suka kalau saat jam pelajaran saya, kalian asyik berbicara sendiri."

Mereka mengangguk lalu pamit dan cepat-cepat menuju bangku masing-masing.

"Kalian berani banget sih, ngobrol waktu jam pelajaran bu. Tanti ?" Ujar Tata ketika Elly dan Ava sudah mendaratkan pantatnya ketempat duduk.

"Habis penasaran banget kenapa Kai tiba-tiba aja jadi pendiem." Sahut Ava.

"Ell, tumben sih diem mulu, kamu kenapa ? Sakit ?" Tanya Tata

Elly menggeleng, "aku mau ke kamar mandi dulu."

"Kita temenin ?"

Sekali lagi Elly menggelengkan kepalanya.

Di koridor Elly tanpa sengaja bertemu dengan Jimmy. Sesuatu didalam dirinya berteriak-teriak agar Elly menyapa Jimmy, tapi yang Elly lakukan hanya bergeming.

Apakah aku harus menyapanya ? Tapi bagaimana kalau kak Jimmy tidak merespon ku ? Tuhan aku harus bagaimana ?

"Kak Jimmy ! Sendirian ?" Sapa Elly dengan jantung yang berdebar-debar.

Orang yang disapa menoleh dan tersenyum, "menurut mu ? Apakah aku terlihat seperti berjalan bersama orang lain ?"

Elly tersenyum kikuk, menyadari pertanyaannya yang salah.

"Kamu mau kemana ?" Giliran Jimmy yang bertanya.

"Ketoilet."

"Oh yaudah kalau gitu, aku duluan ya."

Sebelum Jimmy pergi, Elly memegang tangan pria itu bermaksud untuk mencegah. "Tunggu, aku nanti main ke apartement kakak ya ? Kak Jimmy nggak ada kerja kelompok lagi kan ?"

Jimmy hanya menggeleng, lalu dia menatap lengannya yang dipegang oleh Elly. Elly sadar dan dia segera melepaskan tangannya, "maaf, aku pergi dulu." Perasaan malu segera menjalar didalam tubuhnya dan dia segera berlari menuju toilet.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Way I Loved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang