Gelap itu yang di rasakan Nevin, dia merasakan takut pikirannya melayang layang apakah dia sudah mati? Ia panik.
"Eh halo kak Nevin..."
"Ah-ha Yuhka"
Perempuan itu tersenyum miris ke arah laki laki yang sedang jongkok di hadapannya. "Wah kamu baik baik saja?"
Pertanyaan yang bodoh, Nevin menatap kesal ke arahnya tidak lupa air mata yang mengalir di pipi cuby nya itu. Yuhka yang melihat itu cuman bisa bersiul lalu terkekeh.
"Hehe maaf... "
Lalu Yuhka duduk di sebelah Nevin yang masih terdiam, "jadi kamu masih sanggup?"
Laki laki itu malah mengalihkan pandangannya ke samping, Yuhka tersenyum remeh "wah? Kamu ingin mati sekarang?"
"Tidak-"
Jawaban itu membuat senyuman Yuhka luntur dan terganti tatapan tidak senang, "orang bodoh mana yang sanggup merasakan kepahitan dunia?!"
"Aku"
"Huh- terserahmu saja"
Yuhka berdiri dari duduknya, jujur ia tak puas dengan jawaban dari laki laki itu, berakhir ia membuat kesepakatan. "Ja- Nevin kalau kau menerima tawaranku panggil saja"
Tawaran yang bagus tapi tetap saja ia akan menolak, "maaf-""Terserahmu saja, tapi kalau kau ingin pergi bersamaku-"
Yuhka mengulurkan tangannya ke arah Nevin, ia mengangkat kan kepalanya.
"-ikut saja cahaya putih di sana-"
"Ta-tapi aku ingin tetap bersama temanku"
Belum selesai ia berbicara langsung perkataan di potong, "huh- kalau kau ingin sangat bersama mereka ikut saja cahaya Biru itu, dan jangan menyesal kau!"
"Yuhka-"
"Eh, paman Retro"
"Ha-hah?"
Mata sang anak laki laki terbelalak melihat seorang pria yang berbadan tegap memanggil perempuan itu. "Kenapa pak?" Tanya Yuhka dengan tatapan malasnya.
"Kamu jangan begitu dengan anakku dasar"
"Oh-" jawabnya dengan malas juga, lalu ia mengalihkan perhatiannya ke arah Nevin yang masih terdiam di tempat ia tak bisa berkata kata. "A-ayah?" Panggilnya.
Dan pria dewasa itu menatap ke arah Nevin lalu tersenyum, "wahh Nevin aku ga menyangka anakku sudah besar" Ucapnya lalu memeluk sang anaknya yang masih terduduk. Saat ia di peluk air matanya mulai menetes kembali dan mengalir di pipinya.
Siapa coba yang tidak akan menangis ketika bertemu dengan seseorang yang kau rindukan selama ini, Dan Yuhka- bisa tersenyum melihat aksi ayah dan anak di depannya.
"Ja- Nevin? Kamu mau ikut?" Tanya Retro sembari mengelus rambut putranya, ya tawaran kepada perempuan itu saja di tolak mentah mentah kali ini Ayahnya sendiri.
Tapi Nevin menggelengkan kepalanya , "ma-maaf aku belum bisa" itu jawabnya, Retro menghela nafas lalu tersenyum.
"Tidak apa, Ayah akan menunggu ketika dirimu lelah"
KAMU SEDANG MEMBACA
~sorry~ (Selesai)
Short Story[No Yaoi!!] Nevin seorang anak laki laki yang tidak sengaja menghancurkan pesta sahabatnya dan mencelakai pacar sahabatnya, hingga pertemanan mereka hancur. "Maaf... Aku benar benar tidak sengaja" "Tidak ada kata maaf untukmu Nevin...