Chapter 1 (bad life)

33 4 1
                                    

South korea
21.20 kst

"JANGAN MENANGIS!"

"Hiks hiks"

"Bocah seperti ini kenapa harus bos pilih sih!"

Aku adalah gadis yang baru saja menginjak umur 19 tahun,
bahkan impian ku untuk bersekolah di universitas terbaik di negeri ginseng yang aku dambakan sejak aku masih kecil di Indonesia
telah pupus demi menutupi rasa sakit hati yang telah ku alami selama 15 tahun lamanya.

"Hiks hiks"

"Apa yang kau tangisi lagi?!
Kau sudah deal memberikan dirimu pada bos besar! Aku mohon berhentilah menangis, sebelum bos besar yang akan membuat mu berhenti menangis untuk selamanya."

"I-iya hiks, maafkan aku."

Gangnam Hotel
21.45 kst

"Coba kau telfon pak won, apa Tuan Jeon sudah menyelesaikan
sauna & spa nya?"
Ucap salah satu lelaki yang sedari tadi menyuruhku untuk berhenti menangisi jalan hidup yang akan kutempuh ini.

"Baik"
lelaki gagah dengan balutan jas yang duduk ditempat kemudi pun langsung menekan tombol telfon di ponsel nya.

Yang aku pikirkan saat ini hanya takut takut dan takut. Walaupun ya~ sekarang aku sudah bisa bebas dari penderitaan keluarga ku yang bahkan membuatku sangat menginginkan untuk bunuh diri.
Tetapi tetap saja hal bodoh yang telah aku putuskan saat ini benar benar membuat jantungku berdegup tak berirama seperti petir yang bersautan.

"Langsung bawa ke kamar!" ucap sang kemudi setelah selesai berbicara dengan lawan bicaranya dalam ponsel. Akhirnya laki laki yang duduk disebelah kemudi pun langsung turun dari mobil dan membukakan pintu belakang di tempat yang ku duduki sekarang

ceklek

"Nona,kumohon seka air matamu dan bersiaplah untuk bertemu Tuan Jeon di dalam".

"b-bolehkah aku bertanya?"

"Ya? Ada apa nona?"

"Apa tuan Jeon pernah membeli wanita lain selain diriku?"

"I-iya, tetapi berharap saja kau bisa melahirkan satu satu nya anak dari rahim mu untuk nya nona."

"Maksud mu?"

"Tuan mencari wanita yang belum pernah melakukan hubungan intim dengan pria lain, dia ingin memiliki anak dari wanita yang masih suci."

"Ke-kenapa begitu?"

"Umh, sepertinya lebih baik jika nona Rona bertemu tuan Jeon secepatnya, karena tuan tidak terlalu suka menunggu".

Demi Tuhan laki laki macam apa yang akan kulayani nanti!

••
••

Ceklek

Suara pintu ruangan terbuka.
Ruangan yang dipenuhi oleh para bodyguard yang berjaga, aroma musk vanila yang semerbak sampai menusuk indra penciuman ku.
Dan kudapati satu pria yang sedang duduk di sebuah kursi sambil mengangkatkan salah satu kaki nya menghadap ke jendela kaca membelakangi ku.
Memegang segelas wine dengan balutan kimono berwarna coklat
ke-emasan dan sedikit menampilkan dada bidang yang bisa menggiurkan banyak wanita jika melihatnya.

"Permisi tuan,
Nona Rona sudah kami bawa kesini dengan selamat."
bodyguard tersebut langsung membungkukkan badan nya
Tetapi

Pyar

Godbunny Mafia ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang