[End] Menjadi wanita satu-satunya di antarbintang

51-55

kembali
Su Bianquan Interstellar
Cina tradisional
Mendirikan
Mematikan lampu
Besar
di
kecil
Bab 51

    Tidak sampai secercah berita terakhir, Xu Susu mengerti apa yang disebut ruang kurungan.

    Di ruang yang benar-benar gelap, tidak ada pancaran cahaya, saya tidak bisa melihat jari-jari saya, dan saya bahkan bisa mendengar gema saya sendiri.

    Lingkungan yang sepenuhnya terisolasi seperti itu adalah hukuman yang lebih menyiksa daripada rasa sakit akibat seks.

    Udara sangat sunyi, Carol sendiri orang yang banyak bicara, dan Milo, yang selalu berbicara keras kepala, tidak tahu apa yang salah kali ini, dan tidak mengatakan apa-apa.

    Xu Susu tidak tahan dengan suasana yang tenang. Dia menjelajah tanpa tujuan dengan tangan kecil, dan menentukan objek hangat apa yang dia tangkap, sebelum melepaskan, “Miluo, apakah kamu masih di sana?”

    Wajah Mi benar-benar tersembunyi di kegelapan. Sudut mulut Luo sedikit melengkung, senyum sedikit lega muncul di wajah Jun.

    Su Su tidak berbicara lagi, dia tidak tahu apakah dia bisa menahannya.

    “Aku di sini.” Milo meraih tangan Xu Susu dan dengan lembut menggenggamnya di telapak tangannya.

    Xu Susu: "?!"

    Ini Milo, siapa yang dia tangkap barusan?

    “Carol ?!”

    “Ya.” Suara pria itu datang dari kiri.

    Xu Susu sangat malu sehingga dia benar-benar mengakui orang yang salah.

    Suasananya menjadi tenang kembali, bahkan jika ada dua orang besar yang hidup di sekitar, itu tidak bisa menghentikan kepanikan yang perlahan menyebar ke hatiku dalam kegelapan.

    Dalam kegelapan, suara nafas sangat jelas.

    “... Haruskah kita mengobrol?” Xu Susu bertanya.

    Setelah dia mengucapkan kata-kata ini, Xu Susu dengan jelas merasakan bahwa tangannya melingkari pinggangnya.Dalam kegelapan, kecuali untuk penglihatan, indra lain sangat jelas.

    Perasaan memanjat seperti ular membuat kulit kepala Xu Susu mati rasa, dan segera lapisan merinding terbentuk di tubuhnya.

    Tetapi ketika dia mencoba untuk berjuang, semburan panas pria mengenai lehernya.

    Suara menggoda sangat jelas di ruang kosong. "Apakah     Susu takut lagi?"

    Xu Susu: "..."

Dia merasakan tangan menusuk wajahnya,

    "Takut ketinggian, takut gelap , takut berkelahi , Susu, kenapa kamu berani sekali? ”

    Tanya Milo sambil tersenyum , tidak bermaksud jahat dalam suaranya, melainkan licik.

    Ketika dia menyebutkannya, Xu Susu tidak bisa takut lagi, dan matanya membusung dan bibirnya menggeliat dan berbisik, "Siapa yang akan bertarung seperti kamu ..."

    Sejak dia sadar, dia hampir selalu Dihabiskan di ranjang rumah sakit, hidup itu sederhana dan membosankan, dan membosankan.

    Cacat fisik membuatnya mengurungnya pada dunia kecil, bahkan hanya melihat sedikit dunia luar, apalagi mengalami keseruan.

    Dia takut ketinggian ... tapi dia takut berkelahi ...

    Orang normal, saat berjalan di jalan dan melihat seseorang berkelahi dengan pisau dan senjata, akan secara tidak sadar bersembunyi, bukan?