Iodix, itu adalah nama kelompok kami. Hanya sekadar itulah yang kami ketahui tentang Iodix, tidak ada satupun dari kami yang mengetahui siapa yang membuat Iodix dan mengumpulkan kami bersepuluh. Kami adalah kelompok yang tidak jelas asal usulnya. Sejak kami terbangun di dalam pesawat ruang angkasa yang sudah rusak berat, kami tidak memiliki ingatan apapun kecuali tentang identitas kami yang berupa angka, nama kelompok kami dan sebuah perintah yang terus terngiang di kepala kami. Perintah itu adalah membinasakan apapun yang datang ke Bumi dengan tujuan jahat. Dibekali tiga hal itu, kami memulai hidup di Bumi.
Bentuk fisik kami sama seperti manusia, tetapi kami memiliki banyak keunggulan dibanding manusia. Hal itu membuat kami cepat beradaptasi dengan kehidupan manusia dan memudahkan kami untuk mendapatkan semual hal yang dibutuhkan untuk tinggal di Bumi. Uang, kekuasaan, moral, pengetahuan, jaringan sosial dan lainnya. Tapi satu hal yang tidak mudah kami dapatkan, yaitu cara untuk menjalankan perintah yang terus menerus terngiang di kepala kami. Sementara kami menyadari bahwa gerombolan makhluk asing selain kami sudah sangat dekat dengan Bumi.
Rasanya sangat sakit. Kepala kami serasa akan meledak. Perintah itu terus terngiang ketika kami tidak menurutinya. Jika terus seperti ini, bisa-bisa kami semua menjadi gila. Kami harus menjalankan perintah itu bagaimana pun caranya. Dalam keputusasaan, tiba-tiba salah satu dari kami membangunkan kekuatan yang tertidur dalam dirinya. Kekuatan itu sangat luar biasa, jika manusia mengetahuinya, mungkin mereka akan menyebutnya sebagai mala petaka. Tapi kami menyebut kekuatan itu sebagai anugerah. Berkat kekuatan itu, meski hari itu hanya satu di antara kami yang memilikinya, kami berhasil mengalahkan mereka dan melindungi Bumi dari kehancuran. Perintah di kepala kami pun tidak lagi terngiang beberapa hari setelahnya. Padahal saat itu kami semua masih anak-anak, tapi ajaibnya kami berhasil melewati banyak rintangan dan bisa bertahan hidup di Bumi.
Beberapa bulan kemudian, setengah dari kami telah membangunkan anugerah dan mampu melawan pasukan alien sendirian. Kami pun membuat keputusan untuk membagi kelompok menjadi lima bagian dengan setiap kelompok terdapat satu orang yang sudah memiliki anugerah. Hal itu dilakukan agar kami bisa melindungi Bumi lebih luas, karena siaran televisi beberapa kali memberitakan sebuah pedesaan dengan seluruh penduduk yang tiba-tiba lenyap tanpa jejak. Itu sudah pasti adalah perbuatan alien. Manusia tidak bisa menyelidiki hal itu sebab kami membuat pembatas dimensi yang menyebabkan mereka tidak bisa menyadari semua aktivitas alien di Bumi termasuk beberapa aktivitas kami tentunya. Kami tidak ingin manusia membuat masalah ini menjadi lebih rumit.
Pembagian kelompok itu terus berlanjut seiring semakin banyak dari kami yang telah mendapatkan anugerah. Jika ada 'tanpa anugerah' dari pembagian kelompok sebelumnya telah memiliki anugerah, maka dia akan berpindah tempat ke pelosok Bumi lainnya untuk melindungi Bumi di wilayah yang lain. Sehingga serangan alien bisa diminimalisir sebaik mungkin.
Sebagai Iodix, kami tidak hanya fokus dalam menjalankan perintah yang terngiang di kepala kami. Kami juga fokus dalam menjalani kehidupan sebagai manusia. Itu penting untuk kelangsungan hidup kami. Kami butuh makanan dan tempat tinggal, sebab kami juga bisa merasakan lapar, dan kami juga butuh tidur meski kami bisa beraktivitas tanpa tidur hingga seminggu. Selain itu, kami pun memiliki nama yang biasa digunakan oleh manusia untuk membedakan identitas satu sama lainnya. Tetapi sesama Iodix, kami menggunakan identitas angka yang sudah melekat pada diri kami.
Identitasku adalah sepuluh, sebagai manusia aku memilih nama Eron Deelan. Aku memilih nama ini setelah melihatnya tertulis di papan iklan. Karena aku disuruh secepatnya menentukan nama, jadi aku langsung memilih nama di papan iklan itu. Tidak ada alasan lainnya aku memilih nama Eron Deelan. Tapi jika ditanya oleh seorang manusia, aku akan menjawab jika namaku diberikan oleh orang tuaku. Padahal aku sendiri tidak yakin jika aku lahir di dunia ini melalui perantara yang disebut orang tua. Meski aku memiliki orang tua pun, aku tidak tahu siapa mereka.
Lalu untuk umur, aku sendiri tidak tahu berapa umurku yang sebenarnya. Melihat manusia dengan berbagai umur mereka, aku menyimpulkan bahwa umurku ketika terbangun di pesawat adalah sepuluh tahun. Sehingga jika dihitung, sekarang umurku adalah tujuh belas tahun. Aku adalah anggota Iodix termuda dari anggota lainnya. Mungkin hal itulah yang membuatku diberikan angka sepuluh sebagai identitas, yaitu angka terakhir dalam Iodix.
Selain sebagai anggota termuda, aku juga termasuk dalam anggota terlemah. Meski menurut pandangan manusia aku termasuk dalan manusia super seperti di film-film. Faktanya, aku adalah yang terlemah di Iodix. Aku tidak terlalu berguna dalam pertarungan melawan alien yang menyerang Bumi. Melawan kurang dari sepuluh alien saja aku sudah kewalahan. Hal itu dikarenakan aku masih belum membangunkan anugerah yang ada pada diriku. Padahal sudah tujuh tahun berlalu dan semua teman-temanku telah memiliki anugerah mereka masing-masing, tapi hanya aku yang belum memiliki anugerah. Alhasil, beberapa dari mereka pun memanggilku dengan sebutan si cacat.
Untungnya di pembagian kelompok itu aku berpasangan dengan Alexa atau empat. Dia satu tahun lebih tua dariku, anugerahnya adalah cahaya. Dalam Iodix, Alexa adalah yang paling dekat denganku. Hubungan kami sudah seperti saudara. Dia tidak mempersalahkan anugerahku yang belum muncul. Dia juga tidak merasa keberatan sebab aku terus tinggal didekatnya. Dia selalu membantuku saat aku ada masalah. Aku merasa bersyukur memiliki Alexa. Aku menganggapnya sebagai kakakku.
Sebagai adik yang baik, aku berusaha agar tidak menjadi beban untuk Alexa. Aku selalu berlatih untuk mengasah kemampuan bertarungku. Yah~ meskipun Alexa selalu membunuh alien dengan jumlah tiga kali lipat dariku, tapi aku senang masih sedikit berguna dalam pertarungan melawan pasukan alien.
Aku harap anugerahku segera bangkit dan dapat membantu Iodix terutama Alexa di dalam pertarungan. Aku ingin Iodix segera memenangkan pertarungan ini. Jika hal itu tercapai, pasti menyenangkan bisa hidup di Bumi seperti manusia pada umumnya. Tanpa memikirkan alien yang menyerang Bumi dan melanjutkan hubungan keluarga bersama manusia yang kusebut sebagai orang tua dan adik. Mereka sangat menyayangiku dan aku juga menyayangi mereka meski anggota Iodix lain tidak melakukan hal yang sama. Mereka lebih memikirkan asal usul kami bersepuluh demi mengetahui keluarga kami sebenarnya. Tetapi aku tidak terlalu memikirkan hal itu. Sebab hal ini juga aku dipanggil sebagai si cacat.
__________
Rencananya Number 10 akan update setiap seminggu sekali dengan hari yang tidak pasti. Semoga hal ini bisa terlaksana. Kalau bisa seminggu dua kali. Doakan Number 10 bisa sampai tamat, ya.
^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Number 10
Science FictionAlien itu ada, dan mereka selalu menyerang bumi setiap harinya. Namun sampai saat ini manusia belum menyadari hal tersebut. Hal itu dikarenakan sebuah kelompok bernama Iodix yang selalu melindungi Bumi dari serangan alien dan menyembunyikan keberada...