20. Empty Space

5.3K 147 1
                                    

"Guys, ini berita penting banget!" Kata Dean sambil terengah engah.

"Berita apaansih De?" Kata Danilla heran.

Dean menghembuskan nafas dengan kasar, "Aris dalam bahaya!"

"Maksud lo?" Kata Adrin yang tadinya memandang Dean malas langsung menegakkan punggungnya.

Dean langsung mengeluarkan ponsel nya dan menghidupkan sebuah rekaman yang kemarin ia rekam. Adrin mengepalkan tangan nya dengan kuat, "Sialan!"

"Gue punya firasat buruk hari ini!" Kata Dean dengan serius.

Rehan menggebrak meja dan rahang nya mengeras, "Oke kita bagi bagi tugas! Adrin sama Niko cari Aris sekarang juga dan yang lain ikut gue buat cari Dimas!"

Lantas mereka langsung berlari dan memenuhi perintah Rehan. Sementara itu Adrin mencoba menghubungi Aris tapi hasilnya nihil.

"Harus nya gue ga tinggalin dia tadi!" Geram Adrin.

"Lacak Aris sekarang! gue tau lo jago dalam hal itu!" Ide Niko yang membuat Adrin mengangguk dan mulai mengotak atikkan ponselnya.

Adrin tersenyum sinis, "Gak jauh dari sini!"

----

Aris, cewek itu menjerit ketika Dimas menonjok hidung Defron yang membuat cowok itu sedikit terhempas tapi Defron ngga tinggal diam dia langsung kembali menonjok pipi Dimas yang membuat pipinya langsung berwarna ungu.

"JUSTIN BAWA KESINI!!" Teriak Dimas sambil bersiap ingin menonjok kembali kembaran nya itu.

Aris menganga ketika seorang yang sangat ia kenal bekerja sama dengan Dimas, "Jus..tin?!"

Justin langsung menundukkan wajahnya dan memberikan senjata kepada Dimas, "Sorry, Ris."

"GUE KECEWA SAMA LO JUSTIN! COWOK SIALAN!!!" Teriakku dengan kecewa yang malah membuat Dimas mendekatiku lalu merangkulku dengan keras.

"Cewek yang malang, kasian gue liat lo. Sangat jalang." Hina Dimas sambil memainkan pistol nya diwajahku.

"Jangan macem macem!!!" Jerit Aris sambil meronta ronta.

Dimas tersenyum lalu menatap Defron, "Sebelum belahan jiwa lo ini mati, mending lo liat dia gue perlakuin seperti jalang."

Saat itu dengan cepat Dimas langsung kembali mencium Aris dan Aris hanya menutup bibirnya kencang kencang dengan air mata yang terus mengalir dikedua matanya.

"CUKUPPP!! Jangan gue kira lo kembaran gue, gue gak segan segan bunuh lo sekarang juga!" Geram Defron lalu juga mengeluarkan pistolnya dan menghadapkan kearah Dimas.

Dimas tertawa puas, "Gue seneng liat lo menderita, Karena gue gak pernah suka liat lo bahagia."

"Lepasin Aris! dia gaada hubungan nya dengan kita!!" Kesalnya.

"Gue tau rencana lo abangku tersayang. Lo juga pengen dia mengandung lalu jadi milik lo sepenuhnya kan? tapi sorry, gue yang akan lakuin itu duluan." Kata Dimas sambil tersenyum penuh arti.

"Sayang nya sekarang udah jadwal lo buat mati ditangan gue."Kata Defron lalu tersenyum dan detik itu juga mereka berdua saling menembak.

Aris berteriak kencang. Dimas terjatuh dengan peluru yang tepat mengenai jantung nya dan sayang nya Defron hanya kena bagian tangan nya saja ia tertawa dan bertepuk tangan dengan bahagia.

"Selamat tinggal, kembaran bangsatku." Kata Defron sambil menepuk nepuk pelan kepala Dimas. Lalu Defron berjalan pelan menuju Aris, Aris menggeleng kuat kuat dan menatap Defron takut.

The Way [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang