"Hachimmm."
Jinan menatap dua orang laki-laki yang membawa dua bulu ayam di hadapannya ke dua laki-laki itu, terkenal sangat-sangatlah jahil terhadapnya.
"Kak Jinaaan, jangan kabur yaaa."
Jinan mengepalkan kedua tangannya kemudian melepas High-heelsnya untuk mengusir dua laki-laki itu.
"Pergi Sana Zee, Fadly, jangan ganggu kakak deh!!"
Zee sama Fadlyan nyengir dihadapan Jinan, lalu datanglah seorang laki-laki yang membawa sebuah kotak berisi cincin emas ke Jinan.
"Hey yo what's up Eeeeeemeee, Hallo Princess Jinan Safa Safira yang cantik, maukah lo menikah dengan gue."
Lalu Jinan hanya diam mematung, karena agak sedikit terkejut dengan seorang laki-laki misterius yang tiba-tiba ingin melamarnya, padahal ia gak kenal sama sekali.
"Ogah amat gue nikah ama lo, gue kan Putri Mahkota, lo siapa anjir?"
Laki-laki itu membuka baju Catharsisnya dihadapan Jinan untuk menunjukkan Tattoo badannya.
"Baca nama gue baik-baik ya Princess."
Lalu Jinan mengeja tattoo di badan cowok tersebut.
"B-I-M-O"
Cowok itu hanya nyengir kuda saat Jinan mengeja tattoo di badannya.
"D-W-I-T-Y-A, L-O-V-E P-R-I-N-C-E-S-S J"
Zee dan Fadlyan tertawa kencang ketika sang kakak di kerjain oleh Bimo.
"Hahahahahahaha, mampus kao kak, mangkanya jangan nolak Mas Bim yaaa."
Jinan yang kesal dengan perilaku ke dua adik cowoknya itu langsung melemparkan High-heelsnya dengan ancang-ancang seperti Melempar Boomerang.
"Hiji, Dua, Tilu!!" Teriak Jinan sembari melempar High-heelsnya itu
Lemparan High-heelsnya gak kena adik-adiknya namun kena badan Bimo plus kena badannya.
*Jleb*
"Aaaaaaaaaaaaaaaa"
Jinan membuka matanya dengan nafas yang agak sedikit ngos-ngosan bahwa ia sedang mimpi buruk. Bi Sumini -- asisten rumah tangga yang bekerja di Istana milik keluarga Shaarawy, menatapnya dengan khawatir.
"Non Jinan, rapopo?" tanya Bi Sumini
Jinan menatap langit ruangan kantor pribadinya, dan memikirkan laki-laki yang ada Di mimpinya? Rasanya sangat-sangatlah real.
"Non"
Jinan menatap Bi Sumini dengan tatapan kosongnya.
"Non Jinan arep di gawe'no kopi opo teh opo susu?"
Jinan terdiam lalu menyodorkan gelas kosong beraroma kopi susu, membuat Bi Sumini keluar dari ruangan kantor pribadi majikannya itu.
Jinan menutup rapat-rapat kedua telinganya,
"Zee, Fadly,Anak Kampang kau yaaaa!!!******
Di Shaarawy Corporation, Jinan yang Fokus menandatangani dokumen, tiba-tiba ada yang mengetuk Pintunya.
*Tok* *Tok* *Tok*
"Masuk Cin." ucap Jinan dengan dingin
*krrrrt*
"Tumben lo rajin Ji." tanya perempuan yang menggunakan style kantoran berwarna hitam putih
"Berisik Cindy!! Ada dokumen lagi gak!!" ketus Jinan
"Ini dokumennya Ji." Cindy memberikan sebuah map berisi dokumen ke Jinan dengan tangan gemetaran
Cindy Hapsari -- sahabat sekaligus sekretaris pribadinya Jinan, menatap sang boss dengan aneh, sebab ia tau dengan perilaku sang boss yang agak sedikit galak, tapi kadang juga baik sih kalo dia mau traktir Cindy makan Sushi.
"Princess Jinan gapapa kan?" tanya Cindy dengan polosnya
Jinan mendengus plus menatap Cindy dengan tatapan agak sedikit horor
"Sarapan dulu gih Princess, soalnya gue kasihan ama lo" Cindy mengajak Jinan untuk sarapan di kantin kantor
Jinan bodo amat dengan ajakan Cindy dan lanjut menandatangani dokumen-dokumen yang masih menumpuk, dan Cindy melongo melihat keanehan dari bossnya itu.
Jinan membuka lacinya untuk mengambil pulpen, tiba-tiba ia mengerenyitkan dahi ketika melihat sebuah kotak cincin berwarna biru, dan ia langsung mengambil kotak itu dan langsung memperlihatkan ke Cindy.
"Cin." panggil Jinan dengan dingin
"Ada apa Princess." sahut Cindy
"Ini kotak cincin punya siapa?" tanya Jinan
"Kotak cincin Princess." jawab Cindy dengan polosnya
"Hah, kotak cincin gue!!" teriak Jinan karena terkejut
"Iya Princess Jinan ini kotak cincin lo." seru Cindy
"Singkirin gak Cindy!! gue gak mau kotak cincin ini ada dihadapan gue!!" teriak Jinan
"Tapi Ji, ini kan kotak cincin lo" ucap Cindy
"Pokoknya singkirin kalo nggak Heels ini akan melayang di kepala lo!!. " seru Jinan sembari melepas sepatunya dan melakukan ancang-ancang melempar
"Iya iya gue singkirin deh." ucap Cindy sembari mengambil kotak cincin itu dan langsung keluar ruangan Jinan
Tetapi Cindy gak mau menyingkirkan cincin tersebut, karena siapa tau Jinan akan membutuhkannya ketika ada acara.
"Jinan Jinan, makin hari makin aneh aja lo, untung aja lo sahabat gue yang gue sayang,mending gue taruh aja nih cincin ke ruangan pak Presdir biar aman." batin Cindy sembari mengintip Jinan sedikit-sedikit
Di sisi seberang Jinan yang fokus dengan dokumennya sesekali mengintip pintu kaca ruangannya.
"Apa lo lihat-lihat!!" ketus Jinan
Cindy yang kaget dengan suara yang gak asing, langsung menuju ke ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya kembali.
Jutek, Ambisius itulah Princess J.
*To be Continued*
Gimana Prolog nya kalian suka kan?
Jangan lupa Vote & Komen yaaa guys, soalnya author baru pertama kali bikin cerita tema kantoran, semoga suka yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love you, Princess J [JINAN SAFA SAFIRA]
عاطفية-JKT48 Romance-Office Fanfict- Kisah seorang perempuan penerus perusahaan yang jutek nan ambisius, yang dikejar-kejar oleh lelaki tampan plus berperilaku aneh Cover By Whyrst