Part 1

39 13 15
                                    

"Lu mau sok jagoan juga?" Tanya Kenzo pada lelaki itu. Tapi lelaki itu hanya tersenyum masam.

Lelaki itu masih tersenyum masam melihat raut wajah Kenzo. Dia memilih diam. Karena memang dia tipe orang yang dingin. Mukanya berubah menjadi datar setelah melihat muka Kenzo yang mengisyaratkan untuk baku hantam disana. Dia tak menggubris nya. Dia masih tenang. Semua pasang mata di kantin saat itu masih tertuju pada sosok lelaki yang asing itu, Ria, dan Kenzo.

"Cowok itu siapa? Kayaknya gue belum pernah liat, apa dia siswa baru?" Tanya seorang siswi pada temannya yang sedang duduk di meja paling pojok.

"Lah mana gue tau, bodo amat lah," Jawab temannya.

Ria pun terheran-heran dengan lelaki yang berdiri di depannya.

"Dia ini aslinya siapa sih? Gue kaya gak asing sama mukanya. Apa pernah ketemu ya? Bodo amat lah," Batin Ria.

"Saya minta, anda sebaiknya lebih sopan dan lebih halus terhadap seorang wanita." Ucap lelaki itu yang mengenakan seragam sekolah lengkap dan rapi.

"Lah lo siapa? Kok ngatur ngatur gue?" Tanya Kenzo dengan nada tinggi.

"Saya Muhammad Arkan Badhra, bisa dilihat kan di nametag saya?" Ucap Arkan ramah sambil tersenyum.

Alya, Andya, dan Nathan masih tak tahu siapa lelaki ini. Dan masih terheran heran dengan sikap ramah dia. Baru kali ini mereka menemukan sosok yang sangat ramah di sekolahnya saat di tanya dengan nada tinggi. Lain hal dengan Alif, dia tersenyum dengan elegan melihat tingkah Arkan. Karena Arkan adalah sepupunya yang pindah dari salah satu SMA di Bali.

"Lo anak baru ya?" Tanya Jemi dari samping Kenzo.

"Iya, say-- Tetttttttttt tettttttt tetttttt
Ucapan Arkan terpotong, karena suara belum tanda jam pelajaran pertama akan di mulai.

Semua siswi berlarian menuju kelas masing-masing. Ria merapikan jilbabnya lalu bergegas menuju ruang kelasnya bersama sahabat-sahabatnya, dan Arkan berjalan menuju ruang kantor untuk menyerahkan berkas-berkas yang kemarin di minta oleh pihak sekolah.

Kenzo yang masih diluar dan melihat Arkan melintas segera menghadangnya.

"Gue Kenzo, ketua geng ternama di SMA." Ucap Kenzo menyombongkan diri.

"Oh, baik lah salam kenal. Saya permisi dulu." Balas Arkan lalu berjalan meninggalkan Kenzo.

***

Ria, Alya, Andya, Nathan, Alif, dan Arkan sedang berjalan bersama menuju kantin. Mereka berjalan dengan senyum ramah. Mereka memang terkenal sangat ramah di sekolah tersebut. Sesampainya di kantin Ria langsung memilih meja. Ria memilih meja di pojok depan, tanpa Ria sadari ternyata Arkan mengikutinya dari belakang membawa sebotol teh pucuk harum.

"Ini minuman untukmu. " Ucap Arkan.

Ria yang baru saja duduk terkejut mendengar suara Arkan.

"Eh iya, makasih" Ucap Ria dengan senyum singkat.

Hening, sangat hening. Bisa di bilang meja mereka seperti tak ada penghuni. Wkwkwk kaya hati ini. Aduh malah curhat.
Ria dan Arkan masih berdua. Andya dan yang lain masih mengantri memesan makanan.

"Kamu memang suka berantem seperti itu ya? " Tanya Arkan memecahkan keheningan.

"Enggak juga. Gue cuma gak suka sama orang yang memperlakukan orang lain semena-mena. Apa lagi cewek yang yang di kasarin sama cowok" Ucap Ria lalu meminum minuman yang Arkan tadi berikan.

MUSLIMAH FIGHTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang