I miss you all
-MARK
..............
Day 2 with Japan.
"Six seven eight"
"One two three~"
"YAKK LEE HAECHAN APA MAU MU?!" Sebuah teriakan kesal keluar dari mulut Taeyong.
Sedari tadi ia menahan amarahnya terhadap Haechan yang terlihat tidak fokus itu.
"Jika kau tidak niat, lebih baik kau pergi Lee Haechan-ah, kau mengganggu jika terus seperti ini!"
"KAU DENGAR TI-"
Ucapan Taeyong terhenti akan aksi Mark yang langsung menghampiri Haechan yang sedari tadi menunduk itu.
"Chan-ah, gwenchana?"
Haechan mendongak, menatap hyungnya itu dengan tatapan kosong.
Lalu mengedarkan pandanganya ke arah yang lain, berbagai tatapan mata ia dapatkan.
Sinis, tajam, dan tak suka.
"Maafkan aku, aku akan keluar, kalian lanjutkan saja berlatihnya. Aku akan kembali saat waktu konser sudah dekat nanti"
"Chan-"
"Mark hyung, kau tetap disini. Berlatihlah bersama mereka, jangan cemaskan aku"
Setelah mengatakan itu, Haechan berjalan turun dari panggung tempat mereka berlatih lalu pergi.
"KAU LIHAT, SEPERTI ITUKAH DIDIKAN MU SELAMA INI MARK?!" Kini bentakan itu tertuju pada Mark yang masih terdiam memandang kepergian Haechan.
'Kau tidak tau hyung, kita sangat lelah' batinnya.
"MARK AKU-"
"Maafkan kami hyung" ia berjalan mengambil jaketnya beserta masker nya lalu berjalan ke hadapan Taeyong.
"Aku tau Dreamies salah, namun apa akan terus seperti ini? Kami lelah hyung, tapi kami masih bertahan. Ada saatnya ketika kami sudah berada di akhir, dan jika saat itu datang ku harap kalian tidak menyesal. Akan ku pastikan, tidak lama lagi, dan setelah itu kami akan benar benar pergi dari sini, tanpa ada yang tau, bahkan publik sekalipun"
Mark menghela nafasnya sebelum kembali berbicara, "Aku akan menyusul Haechan, maaf telah membuat semuanya jadi kacau"
Lalu dengan langkah sedikit berlari, ia menyusul Haechan.
Meninggalkan Taeyong yang masih terdiam tak berkutik.
Meresapi ucapan Mark.
..........
Konser hari kedua ini berjalan lancar, setidaknya bagi member 127 lainnya.
Kecuali Markhyuck pastinya.
Bagi mereka berdua, konser ini tidak ada yang indah sama sekali.
Walau mereka dapat melihat senyum para sijeuni, namun nyatanya senyum itu bukan ditujukan untuk mereka, melainkan member yang lain.
Mereka rindu semuanya, rindu member lainnya, rindu sijeuninya, rindu kebersamaan mereka, rindu senior senior mereka di dalam agensi.
Tapi sekali lagi, mustahil.
Mustahil jika rindu mereka ter obati.
"Mark hyung"
"Hyung!"
"MARK HYUNG"
Mark tersentak mendengar teriakan Haechan.
"Maaf, kenapa?"
Haechan duduk di sebelah Mark, lalu memainkan hp nya.
"Aku rindu dreamies lainnya, jadi ayo kita menelfon mereka"
Mark sontak tersenyum, lalu mengangguk antusias.
"Ide bagus, yaudah cepat"
Akhirnya Haechan menelfon member Dream yang berada di sana.
"HYUNGGGGG"
Sontak Haechan menjauhkan handphone nya dari hadapannya saat mendengar teriakan yang begitu nyaring itu menyapa nya.
"Kau Park Jisung, jangan teriak" Mark memperingati.
Di sana, mereka dapat mendengar kekehan dari seorang Park Jisung.
"Kenapa sepi? yang lain kemana Sung?" tanya Haechan heran mengapa begitu sunyi.
Diam, tak ada jawaban dari sebrang sana.
"Jisung?" panggil Mark
"Park Jisung hey"
"Mmaaf hyung, Renjun hyung dan Nomin hyung sedang keluar, hanya ada aku dan Chenle di sini, namun Chenle sedang tidur"
Haechan dan Mark saling menatap.
"Mereka kemana?"
Helaan nafas terdengar dari sebrang sana.
"Jeno hyung, sakitnya kambuh lagi hyung, dan sekarang mereka membawa Jeno hyung ke rumah sakit"
Mendengar penuturan Jisung, Mark dan Haechan kaget, tentunya.
Mereka ingin melepas rindu dengan menelfon seperti ini, tapi mengapa malah kabar buruk yang mereka dapatkan.
"Gimana keadaannya Sung, Jeno baik baik saja kan?"
Jisung diam.
"Sung kumohon jawab hyung" tersirat nada panik di dalamnya.
"Jeno hyung kritis"
Deg
Dunia mereka serasa berhenti sekarang.
Apa yang terjadi di sana sampai salah satu dari mereka terbaring di rumah sakit seperti ini.
Tuttt
Panggilan di matikan sepihak oleh Haechan.
Tangannya melemas seketika.
Tidak, jangan sekarang.
Kumohon.
Tetap bertahan demi kita Jeno-ya.
Jangan lupa vote and comment nya ya kawan.
Oke sekian.....Lope you all ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR DREAM | NCT DREAM
Teen FictionTakdir mempermainkan mereka. Mempertaruhkan karir bahkan hidup mereka. Di mulai dari sini perjuangan mereka yang sebenarnya. Hidup ditengah tengah keramaian namun tak dianggap. Dianggap remeh oleh mata dunia, kehadirannya tak diinginkan. Inilah perj...