Sebagai seorang Heretic-sebutan untuk manusia tanpa sihir-di dunia yang menganggap umum sihir, Joan harus memperjuangkan hidup meski orang-orang mengucilkannya. Hanya Xander, adik lelakinya, yang mencintainya apa pun yang terjadi.
Kecelakaan yang m...
Setelah menulis novel fantasi pertama saya di Storial, kali ini, saya mencoba menulis novel fantasi lagi dengan unsur romance yang lumayan kental.
Silakan cek novel fantasi saya di Storial melalui link ini: https://www.storial.co/book/the-goddess-will
Atau bisa langsung ke profil saya untuk memudahkan akses ke link cerita :)
Komen, ulasan, dan like sangat ditunggu, ya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Sosok besar itu terkurung dalam kubah kaca bening. Matanya terpejam, kedua lengan panjang dan kurus terlipat di depan dada. Kristal-kristal putih dan biru mengelilingi kubah seperti sekelompok penjaga yang berpendar, menempel pada dinding granit sehitam arang. Jumlahnya tak terhitung, bagai bintang yang berkerlip di langit malam abadi.
"Kita butuh lebih banyak kristal." Seorang lelaki tinggi berjubah hitam mengumumkan kepada barisan pasukan di hadapannya. "Raja kita tidak akan pernah bangun tanpa kristal."
Para pasukan menggumamkan persetujuan. Semuanya berbaju zirah hitam, berlutut dengan kepala menunduk.
"Aku percayakan kebangkitan raja kita kepada kalian," lanjut pria itu.
"Baik!" seru para pasukan serempak.
Si pria mengangkat sebilah pedang ungu yang panjangnya nyaris mencapai pinggang orang dewasa. "Dengan ini, kuperintahkan kalian semua untuk membawakan lebih banyak kristal ke sini—ke Tempat Tidur Abadi!"