Sunoo termenung menatap lintang yang bertaburan amat banyak, tak seperti hari-hari lalu yang selalu mendung dan bahkan beberapa kali turun hujan.
"Ah, sudah hampir setahun sejak Niki pergi, ya", katanya sembari menatap layar ponselnya namun tak ada notifikasi apapun. "Niki kapan membalas pesan ih! sudahlah ditinggal sendirian eh malah gak dikasih kabar juga. Aku aduin Bunda nih yaaa!" amuknya melihat notifikasi tak kunjung datang juga ke ponsel kesayangannya. Dilihatnya gelang yang ada ditangan kirinya, pemberian Niki setahun yang lalu sebelum berangkat ke kota indah impian mereka, Jogja.
Dulu, mereka selalu berangan-angan ingin ke Jogja berdua, menikmati senja; semilir angin malam di Malioboro; makan makanan pinggir jalan yang pastinya enak-enak. Namun, sekarang; Niki pergi sendirian, tanpa Sunoo; tanpa melakukan angan-angan mereka berdua.
Ditengah lamunannya, Sunoo dikagetkan dengan dering telponnya. segera diangkat panggilan itu, "Niki! akhirnya setelah seminggu kau menghilang, tak membalas pesan, dan tak mengangkat telponku, akhirnya kau kembali menghubungiku! Kau tau bagaimana perasaanku? Aku senang sekali rasanya!" tak ada tanggapan apapun dari seberang sana, Sunoo bingung, mengapa Niki-nya tak membalas satupun perkataannya.
"Niki, kau masih punya suara kan? kau tak bisu kan semenjak kau menghilang? atau kau sedang berselingkuh sekarang? ah, maaf Niki. Seharusnya aku menanyakan kabarmu ya setelah seminggu kau menghilang seperti melupakan aku sebagai kekasihmu disini. Bagaimana kabarmu Nik? kau sehat-sehat saja kan, pastinya kan? sebab kau sudah janji untuk baik-baik saja disana" masih tak ada jawaban apapun dari lawan bicaranya, Sunoo menangis, dia bingung kenapa Niki diam saja. "Tidak lucu Nik, please, bicara sedikit saja. Hanya untuk memastikan kau tidak kesambet setan disana."
Sunoo dibuat makin menangis saat dilihatnya sudah setengah jam panggilan itu berlangsung namun tak ada sahutan apapun juga. "Jangan buat aku berfikir yang tidak-tidak, tolong" ucapnya sembari sesenggukan. "Niki, aku mencintaimu, kau tau itu kan?", nihil, Niki tampaknya sama sekali tak ada niatan membalas sepatah kata pun.
"Baiklah biarkan aku bercerita tentangku seminggu terakhir ini. Aku tidak baik-baik saja Nik, kurasa kau tau itu, haha" ucapnya dengan tawa sumbang. "Aku kembali sakit, rasanya ingin mati. Namun, aku ingat satu janji yang kubuat dulu denganmu, 'bagaimana pun nanti aku tanpamu, aku harus hidup selayaknya'. Janji itu menyiksaku Nik, setiap kali aku kambuh. tapi, aku disini sekarang, berbicara denganmu. Berarti aku mampu kan Nik, keluar dari hal yang membuat aku beda dan itu aku atasi tanpamu. Berat sih rasanya, apalagi Ayah dan Bunda ya kau tau lah maksudku. Aku hanya tak ingin membuatmu khawatir disana Nik, salah siapa ingin berpacaran dengan makhluk gila satu ini," Sunoo diam, dia menghela napas kasar, tangisnya sudah mereda. Hening sejenak, didengarnya helaan napas pelan dari lawan bicaranya, ia tersenyum ingin melanjutkan kisahnya tanpa kekasihnya itu. "Diam dahulu, kau berisik sekali Sunoo," namun yang disuruh diam terus berceloteh seolah-olah perkataan Niki hanyalah semilir angin malam yang menusuk tulang.
"Sunoo, kurasa aku harus kembali-", "Kau ingin kembali? senangnya, akhirnya aku tak kesepian disini" belum sempat Niki berbicara Sunoo sudah memotongnya dengan riang. ''Bukan itu maksudku, Sunoo", "lalu?", "Aku harus kembali, seperti dulu. Hanya aku sendiri, tanpa kau, tanpa adanya hubungan ini" Sunoo yang mendengarnya langsung lunglai, tak bisa berkata-kata. "maaf, sayang", hanya gumaman namun Sunoo mendengarnya. Dua kata itu menjadi kata terakhir yang dilontarkan Niki sebelum benar-benar kembali, meninggalkan Sunoo sendiri lagi.
____________________________________________________________________________________________________
HELLOOOOOO GUYS!!! NANGIS BANGET! ternyata banyak yang baca, padahal tulisan aku masih berantakan banget. Maaf yaaa, hiatusnya kelamaan, hehe. abisnya wp aku eror terus-terusan dan juga aku udah sibuk banget, huhuuu.
MAKASIH BANGET YANG UDAH BACAA CERITA AKUUU! <3
enjoy for this chapter yaaaaa! aku akan lanjut cerita ini dan gak akan anggurin ini lagi hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
SunKi Garis Keras
FanfictionHanya kumpulan cerita SunKi dan sedikit taburan cerita cinta anak Enhypen