Natya tiba di Jakarta, kota dimana Naira berkuliah, dan kini akan menikah. Natya berjalan mendekat ke arah alamat yang menurutnya sesuai dengan yang Naira berikan. Tanpa tahu Natya segera menekan bel, agar pemilik nya dapat membukakan.
"Kak Naira... "
Natya sesekali mengetuk pintu.
Hingga seorang Lelaki membukakan pintu.
Lelaki itu kebingungan melihat Natya yang berdiri di depannya.
"Nyari siapa mbak?!. " Tanya lelaki tersebut.
Belum sempat Natya menjawab seseorang gadis yang terlibat mirib dengan lelaki itu mendekat kemudian membisikkan sesuatu di telinga lelaki itu.
"Dia adeknya Naira... "
Meskipun hanya dalam bisikan namun Natya masih bisa mendengar nya
"Oh.. ya udah masuk dulu"
Natya melihat kedua orang itu yang wajahnya terlihat mirip, mungkin mereka anak kembar. Natya segera masuk dan mendapati kondisi rumah yang amat berantakan.dan banyaknya asbak yang di penuhi oleh sisa rokok. Serta botol bir yang di taruh sembarangan. Namun Natya diam tak bergeming.
Natya kemudian meletakkan kopernya di tempat yang di perintahkan Gadis itu yang Natya tak tau namanya.
"Oh ya lu belum kenal kita"
"Kenalin gue Wahyu, Dan ini kembaran gue Syifa. Kita temen kosnya Naira"
Natya hanya mengangguk kecil.
"Salken. Gue Natya, adeknya Naira. "
"Oh ya btw. Apa lu calon suaminya Naira?!"
Kedua kakak beradik itu kompak saling tatap menatap.
"Magsud Lo?!" Tanya Wahyu bingung
"Hm, mungkin gue salah ya. Soalnya kak Naira bilang dia minta uang buat nikah!"
Syifa tertawa puas mendengar ucapan Natya di susul oleh Wahyu yang kemudian ikut menertawai ucapan Natya, membuat Natya kebingungan.
"Mau aja di badutin kakak lu yang jalang itu. " Ujar Syifa.
"Magsud nya?!" Tanya Natya polos.
Syifa yang tengah meminum air agar tawanya berhenti hampir tersedak mendengar pertanyaan Natya.
"Lu di badutin kakak lu. "
"Dia minta uang ke emak lu bukan buat nikah. Melainkan bayar utang nya.
Dan yang perlu lu tau Kakak lu gak kuliah"
Cetar~
Bak di sambar petir, Natya diam seribu bahasa.
"Awalnya dia kuliah. Tapi dia sering bolos karena lebih milih ngisi waktu kuliah nya dengan pacaran, Dan akhirnya dia di d.o. Semenjak itu dia kerja di club malam sebagai pelacur"
"Apa yang dia bilang ke elu dan emak elu sama real itu beda"
Ucapan Syifa benar-benar membuat Natya hancur seketika.
"Lu berdua tau club tempat kakak gue kerja?!" Tanya Natya dan keduanya mengangguk kompak
"Ini alamatnya" Wahyu melempar kasar kertas berisikan alamat pada Natya. Natya mengambilnya halus
"Tolong... Gue mohon... Anterin gue ke Club tempat kakak gue kerja" Natya merengek sambil mencakup manis kedua tangannya
"Gaada waktu. Mending kesana pakek taxi aja. Kalo mau nih pakek uang gue" Ucap Wahyu sambil menyerahkan dompetnya namun Natya menggeleng pelan kemudian mengambil dompetnya dan menuju keluar rumah
•••
Natya tersenyum sinis melihat Naira yang kini tengah menghibur lelaki dengan membiarkan lelaki itu menyentuh dada nya hingga organ-organ tubuh privasi lainnya.
Kemudian tak sengaja pandangan Natya dam Naira bertemu. Naira yang terkejut kemudian mengucapkan permisi kepada pria yang sedang ia hibur dan menghampiri Natya yang diam melihat apa yang di lakukan kakaknya.
"Anjim.. siapa yang nyuruh lu kesini?!"pekik Naira. Namun Natya tak menjawab.
"Bukannya gue cuma ngasi tau alamat kosan gue?! Terus ... "
"Syifa yang ngasih tau gue... "
Naira memukul jidatnya.
"Anjim, cewek itu pasti lagi mabok.. makanya bilang semuanya ke Natya. Padahal udah gue suruh jaga rahasia tu cewek, emang kemarin kita sempet berantem. Tapi masa tu orang?!. Ga mikir apa gimana nasib gue" oceh Naira dalam hati.
"Hm?... Lalu mana uang yang gue minta ke mama?!" Naira mengutak-atik pakian Natya hingga mendapatkan dompet Natya.
Naira segera mengambil seluruh isi yang itu dan pergi meninggalkan Natya yang kini menangis dalam diam. Namun menyadari apa yang di lakukan kakaknya dia segera membereskan dirinya dan berusaha mengejar kakak nya, namun nihil. Natya kehilangan jejak Naira.
Natya menggetuk jidat prustasi, namun kemudian Natya berfikir ia akan menemukan Naira di kosannya. Ia segera menunggu hingga ada taxi lewat.
Natya terkejut saat melihat barang-barang nya tercecer berantakan di depan kosan. Natya langsung membereskan barang-barang nya hingga menemukan kertas bertuliskan
"Kakak lu udah gak tinggal di sini lagi. Dan kalo lu mau numpang tinggal sebentar sorry ga bisa. Jadi jangan ganggu tidur gue dengan teriak-teriak dan ngetuk pintu di depan rumah gue "
Natya tak tau itu di tulis oleh Wahyu atau Syifa namun ia memilih untuk tak memikirkan nya kemudian kembali fokus membereskan barang-barang nya. Saat ia hendak pergi sekelompok bajingan meneriakkan kata-kata godaan padanya seperti 'Hai sayang', 'Hey cewek', 'Uwey'.
Merasa tidak aman Natya bersembunyi sebentar di belakang pagar hingga mereka pergi. Natya terus mengintip dari lubang kecil yang terdapat di pagar tersebut. Saat melihat mereka sudah lewat dan menghilang dari pandangannya. Natya segera beranjak pergi.
•••
Hwang Hyunjin a.k.a Wahyu
Hwang Yeji a.k.a Syifa
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublesome
RandomSesuatu yang membuat Adam dan Natya di pertemukan. Hingga tumbuhlah cinta dalam hati mereka. {Bang Yedam-Lee Chaeryeong fanfiction} 2020.12.23 by @chelseawatanabe02