sore di sudut kota

93 6 1
                                    

Pada suatu sore di persimpang kota tak sengaja kepalaku ku putarkan kearah barat namun aku melihat sosok manusia yg cukup indah kujadikan bahan untuk tulisan namun ku lihat lah lembayung yg lebih indah dari ia yg duduk di sudut kota,aku sangat ingin bertegur sapa pada ia yg duduk di sudut itu ingin sekali ku menyapa nya dan bertanya siapa namanya namun diriku tak brani menegur nya diriku berasumsi bahwasanya aku bertemu ia lagi di lain waktu, lalu aku ceritakan tentang ku pada teman ku pada sore itu.

Heheh men aku ingin bercerita tentang keangunan semesta sore itu

Halah ingin cerita semesta apa cerita cinta lagi nih hahaha...

Kau kek tau kali kisah hidup ku hehheheh....ia ia sore itu aku menemukan seorang yg sangat indah namun aku tak memberanikan diriku untuk menegurnya.

Dengan kopi pait nya ia berbicara
Wak hidup itu soal keberanian kau harus brani untuk memilih entah itu masalah,keindahan atau yg lainnya.

Lalu aku bertemunya lagi disudut kota namun kali ini ia di temani dengan sebungkus tisu dan salah satu nya ia pegang untuk menghapus air matanya,kali ini aku harus membranikan diri untuk duduk di samping nya lalu aku bertanya mengapa ia menangis...................1jam berlalu untuk ia bercerita saja,akhirnya setelah ia bercerita ia kembali tertawa lagi aku berharap semoga saja ia menemukan solusi terbaik untuk masalahnya.
Dan pada siang itu aku telah berjanji untuk menemuinya aku ingin sekali mengenalnya lebih jauh namun kali ini ia lagi lagi di temani sebungkus tisu namun kedatangan ku membuat nya tertahan untuk mengabil selembar tisu.
 

Puisi Ku:(
        Memperhatikanmu dari jauh,                  mengagumimu dalam diam. Aku hanya        sanggup seperti itu.Tak perlu bertanya   mengapa, sebab aku tak mau jika kamu berlari bahkan sebelum aku mengejarmu.
Lambat laut ia pun begitu asing untuk ku  sapa ia tak lagi asik seperti dulu mungkin aku salah, hal Ini terjadi begitu saja. Merenggut dengan paksa hati juga pikiran. Hingga saat ini aku masih mencoba bertanya-tanya. "Mengapa harus Dia?" Entahlah. Dirinya yang terlalu dingin dan kaku, sedang aku yang ingin tahu tetapi berpura-pura untuk tidak peduli. Entah siapa yang harus disalahkan. Waktu yang mempertemukan, atau takdir yang menentukan. Aku, mungkin juga Kamu. Tak tahu nantinya pada siapa hati ini akan kembali berlabuh. Aku bahkan tak tahu rasa ini damba atau kagum. Entah hal itu sama, atau aku yang terlalu bodoh untuk membedakan. Namun ia pun menemukan seorang yg lebih baik saat bersamaku aku rasa ia berhak menemukan yg terbaik untuk hidup nya.Semoga saja aku juga menemukan pelabuhan terindah yang tepat ku singgahi.

           -Puisi Untuk Hidup ku-
Teruntuk diri yang masi sadar,menjalani semua hal tanpa sebuah rasa,namun masi mencoba mencari cela untuk melihat apa yg ada di sudut kota?Layaknya bom yg ingin meledak kapan saja,demikian pula nadi yang engan bergerak lagi ketika sang waktu telah tiba,namun kaki ini masi saja berdiri di sudut kota menikmati nuansa senja,di tempat yang sama seperti aku menemukan ia yg dulu pernah singgah,masalah datang tanpa di pinta,seiring usia yg sering bertambah,namun kau dan kota mendewasakanku secarapaksa,ditengah munafiknya parapenghuni dunia yg fana,langkah ini kian mengecil dan terdampar di tengah kota,sesekali lirih hati bertanya kepada pikiran"Begini kah hidup yg sebenar nya?"Namun dengan nada sendu,irama tenang diringin rembang sore ditengah kota,lalu pikiran menjawab"Oh Bukan! Inilah awal dari segalanya"Lambat laut langkah ku kembali rotasi perjalanan pun tak terhitung lagi,dan hati diam diam berkata "Kuatkan lah tekad dan tetapkanlah pandangan mu lurus kedepan"hingga sesampainya di persimpangan aku di paksa untuk memilih namun pikiran berkata "Kau tlah di dewasakan oleh keras nya dunia"dan hati hanya berkata"pilihlah apa yg bisa membuat mu bahagia" lalu aku tlah memlilih jalan ku namun lagi lagi pikiran dan hati ku berkata"kau boleh berhenti tapi tidak boleh melihat atau berbalik arah ke belakang!" Hingga akhirnya aku menemukan pintu yg dulu nya hanya sekedar khayalan, dan inilah makna dari perjalanan!

Dari diri yang masi sadar,bersama harapan yang kian mekar:)

                         

aku kau dan kota Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang