The Heather [Harry Potter version] {END}

Victory

Author Pov

Setelah semua selesai, Voldemort selesai. Harry mengikuti pelatihan bersama Ron untuk menjadi Auror. Y/n, Ginny, Hermione melanjutkan satu tahun lagi di Hogwarts.

1 years later

Ginny, Hermione dan Y/n telah lulus dari Hogwarts Hermione mengambil tawaran perkerjaan di Mynistri Of Magic (Kementrian Sihir). Y/n dan Ginny mengambil pelatihan Quidditch Profesional, tentunya dengan Y/n seorang Seeker dan Ginny seorang Chaser. Mereka berdua bermain untuk tim Holyhead Harpies dan menjadi pemain Quidditch terkenal.

4 years later

Y/n Pov

Setelah semua selesai, Hogwarts yang baru kehidupan baru dan kesuksesan Harry menjadi Auror dan mengubah tatanan kementrian, yang menjadi hadiah ditahun ini Harry akan menikahiku.

***

"Kau siap Y/n?" Tanya ibuku

"Ya Mum..." Jawabku

"Baiklah kau hanya tinggal menunggu." Balas Ibuku

"Baiklah Seeker termuda dan terkenal kita akan dilamar sekarang..." Goda Ginny

"Oh Ginny ayolahh..." Sahutku

"Baiklah.. jadi waktu tahun pertamamu di Hogwarts, apa rasa gugupnya sama?" Ledek Ginny lagi

"Diam!" Geramku

"Hei hei Y/n tenanglah dia hanya bercanda." Sahut Hermione

"Harry datang!" Hentak Ginny

Lalu ibuku memasuki kamarku dan memintaku keluar.

"Y/n pakailah!" Suruh ibuku yang memberikan sebuah tiara. "Itu dari Kakamu dia tidak bisa datang dan dia menitipkan ini." Jelas ibuku.

Aku hanya tertunduk diam. "Kapan Edgar pulang?" Tanyaku

"Seharusnya sekarang ia disini, tapi dia memberi kabar, bulan depan dia akan kemari, kemungkinan." Jelas Ibuku

Rasanya benar benar aneh seakan semua berhenti berdengup, Ginny menatapku dengan tatapan meledek rasanya ingin sekali kubuat dia diam.

***

Harry Pov

Semua telah kulakukan membunuh Voldemort, membebaskan dunia sihir, menjadi Auror, membuat perubahan besar besaran di kementrian sihir, dan yang terakhir, Menikahi wanita yang menyelematkan nyawaku ditahun pertamanya sekaligus wanita yang mengagumi dalam diam.

Wanita yang tak pernah ku sadari kalau dia seorang Heather (Sempurna).

***

Saat wanita itu keluar dari rumahnya, mengunakan
Gown berwarna cream, dengan tiara perak seperti buatan tangan. Hari ini juga sosok wanita yang biasanya sangat ganas saat di lapangan Quidditch, tak segan segan merapalkan mantra untuk siapapun yang menganggunya mau pun mengusik temannya sekarang bagaikan seorang ratu di hadapanku.

Mata coklat tuanya seakan mengingatkanku pada saat tahun keduaku, dimana berada di Rumah sakit wings Hogwarts, tatapan pertama kali itu masih terbayang hingga sekarang.