Pak Aris selaku kepala sekolah berbincang dengan para guru di ruang rapat. Dan membahas hal yang meresahkan sekolah. Namun sejak hari itu belum ada titik terang dari kejadian itu. para guru berpendapat mungkin para siswa berkelahi.
Namun pernyataan itu langsung dibantah. Karna tidak mungkin siswa mengeluarkan darah sebanyak itu. kalaupun berkelahi sampai seperti itu mungkin pak Edi sudah melihat dan segera melerai.
Dan ada yang berpendapat mungkin salah satu siswa ada yang sakit keras. Sehingga terjadi hal tersebut. Namun pernyataan itu juga di bantah karna dari kemarin atau tadi pagi tidak ada ambulan yang datang
"bagaimana ini. Bila kejadian seperti ini sekolah kita bisa kehilangan murid." Kata pak Aris
"kami juga sedang berpikir pak. Apakah ada seorang siswa yang melukai temannya dengan benda tajam. Namun bila ada mungkin sudah ada izin dan laporan siswa tidak masuk. Tapi sejak hari ini presensi siswa dari berbagai kelas telah menyatakan tidak ada siswa yang izin" kata bu Herni selaku sekretaris sekolah.
Satu sekolah pada waktu itu dibuat binggung dengan kejadian itu
"bagaimana dengan mu pak Harto. Anda dari tadi belum mengutarakan pendapat. Apakah dikelas anda baik baik saja" tanya pak Aris kepada pak Harto wali kelas 10 C
"saya sendiri binggung pak, saya dari tadi juga sedang berpikir. Kelas saya juga baik baik saja. Tidak ada siswa siswi yang membolos ataupun izin" jawab pak Harto
"huff baiklah mari kita tutup kasus kali ini. Semoga tidak terulang. Dan semoga tak ada hal lain yang terjadi" kata Pak Aris sambil menutup rapat kala itu.
Sedangkan aku yang dirumah sedang binggung mencari surat yang kemarin yang tiba tiba hilang entah kemana
"haduh kemana nih padahal blom bisa ku pecahkan masa hilang." Kataku sambil membuka lemari dan mencari ke sekitar kamar.
Kringg kringgg kringgg kringgg suara telepon rumah yang berdering. Ku merasa mungkin itu dari nomer yang kemarin. Namun setelah ku lihat nomer itu berbeda. Ku angkat telepon itu. terdengar hembusan nafas seseorang. Dan dia mengatakan dia ingin menemuiku di sebuah taman didekat kopleks perumahanku. Dan dirinya menyuruh diriku untuk datang sendiri tidak bersama orang lain.
Namun untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan. Aku menelpon Marsya dan Andrea untuk mengawasiku dari jauh ,sedangkan aku menemui orang aneh tersebut.
Sore itu cuaca sangat cerah. Aku pergi ke taman itu. dan teman teman ku sudah menungguku disana. Ku berjalan menyusuri taman itu dan melihat seseorang memakai pakaian serba hitam. Ia sedang duduk sendiri dan sedang membaca buku.
Dan dari kejauhan bau wangi bunga mulai tercium semakin ku mendekatinya bau itu semakin kuat. Setelah ku berada di belakangnya dia pun berdiri seolah sudah tau kedatanganku.
"senang bertemu dengan mu. Setelah sekian lama Vin" katanya sambil tersenyum
"hah apa maksudmu ? kita aja blom saling kenal. Kamu siapa kenapa kamu selalu berada di depan rumahku dan apa yang kamu lakukan ?" tanyaku heran
Dia berbalik dan memberiku sebuah surat.
"apa ini, kenapa kau memberiku surat ini?"
Ku memandang surat itu. namun kejadian aneh terjadi, tak cukup lama ku memandanginya ia tiba tiba menjauh dan seakan menghilang di telan bumi
"hai kau kemana. Hai kenapa kamu menghilang kamu siapa ?" aku berteriak memanggilnya namun ia tak kunjung terlihat. Aku yang kebinggungan pun menghampiri Marsya dan Andrea. Dan ku bertanya kepada mereka namun mereka menjawab tidak melihatnya karna tadi mereka membeli makanan di warung. Setelah kembali mereka sudah tidak menemukan orang yang bersamaku
Sore itu semakin larut kami pun pulang namun di jalan kami bertemu kan Raditya yang pulang dari latihan basket
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LAST TIME ALIVE
Romanceteror berantai surat yang dikirimkan orang yang tak dikenal secara terus terusan hingga kejadian aneh yang terjadi. vina seorang siswi dari salah satu sekolah terkenal. namun ia terus terusan di teror oleh seseorang yang tak dikenal bagaimana kelanj...