part 1 (prolog)

436 44 31
                                    

Selamat membaca

Perkenal kan namaku Linzi charoline kalian bisa memanggilku Linzi atau Lin saja, aku masih ber umur 18 tahun.
Aku bisa dibilang sangat menyukai buku, buku apapun itu dan juga aku suka sekali membaca novel ataupun cerita pendek lainnya.
Kalau di sekolah aku sering di panggil sikutu buku tapi aku sudah terbiasa dengan panggilan itu. Sekarang aku sedang berada di sekolah yang selama ini aku inginkan SMA GARUDA.
Sma yang cukup terkenal dijakarta, karena disini adalah tempat para anak-anak pengusaha sukses semua, ada yang menaiki mobil sport dan ada juga yang menaiki moge, sedangkan aku bisa sekolah disini karena beasiswa yang ku dapat dari guru Smp ku dulu. Aku sekarang sudah kelas 11 sudah setahun aku sekolah disini. Sampai disini dulu ya pekenalanku.

Perkenalkan namaku Gianuca putra sanjaya aku anak dari donatur tetap di sekolahku saat ini. SMA GARUDA ya itu nama sekolahku, aku 2 bersaudara 2 laki-laki semua, kakaku bernama Bryan putra sanjaya. Aku menjadi bandel seperti ini karena orang tuaku tak pernah memperhatikanku dia hanya sibuk dengan pekerjaannya saja.

*****

Menatap sinar mentari yang lagi tersenyum indah di pagi ini membuat dia bersemangat untuk melanjutkan aktivitas-nya.
Setelah bersiap-siap dia pun melangkahkan kaki-nya menuju meja di mana sudah terdapat adik-adik yang sedang menikmati sarapan pagi.

"Selamat pagi semua", ucap Linzi yang sekarang berjalan ketempat duduk yang masih kosong.
"Pagi nak",jawab ibu anisa selaku pengurus panti atau bisa dibilang pengasuh dipanti ini.
"Pagi kak Lin", jawab mereka semua serempak.

Linzi pun ikut menyantap sarapan pagi nya bersama mereka, melihat mereka semua tersenyum membuat-nya bahagia.

"Nak nanti bawa kuenya ke bu erni ya?", ucap bu anisa kepada Linzi.
"Iya bu", jawab Linzi setelah memberi salam kepada bu anisa dia pun melangkahkan kaki-nya menuju dapur untuk mengambil kue, dan berlalu pergi ke luar untuk berangkat sekolah.

Linzi melirik jam yang ada di pergelangan tangangannya dia tersenyum, karena jam itu adalah jam hadiah dari ibu-nya untuk terakhir kalinya saat dia ulang tahun ke 9 tahun, dan Linzi tersenyum mengingat itu semua, sekarang baru jam 06;30 pagi, setelah menunggu angkutan umum cukup lama, akhirnya datang juga.
Linzi menaiki angkutan umum menuju sekolah, setelah 15 menit dia pun sudah sampai didepan gerbang utama sekolahnya.

"Pagi pak", ucap nya selalu menyapa satpam yang berjaga di depan gerbang.
"Pagi neng, Neng Linzi selalu jadi murid pertama yang datang",ucap pak maman.

"Selalu ya pak, sampai hafal sama saya", balasnya dan tersenyum.

****

Jam menunjukkan pukul 07;30 jam pelajaran matematika, dipagi hari ini membuatnya bersemangat, karena pelajaran yang paling Linzi gemari.

"Lin",
"Apaan"
"Jawaban no 2 apa, gue bingung",ucap satu-satunya orang yang mau berteman dengan-nya dan dia sudah bersahabat denganya setahun yang lalu saat aku baru masuk Mos.

Dia pun menerangkan kepada zivani dan dia cukup sekali mengerti penjelasan darinya. "Thanks Lin, kamu terbaik", ucap zivani oktara.

Waktu guru menerangkan materi yang untuk nomer sekian, datanglah seorang yang tanpa salam tanpa permisi langsung masuk dan duduk di bangku kosong yang berada di belakang Linzi.

"Gianuca, kamu keluar, saya tidak menyuruhmu duduk", ucap pak bu irma guru matematika dan selaku wali kelas.

Dia tak menjawab omelan bu irma, malah dia memasang earphone ke telinganya dan mulai menundukkan kepalanya kebangku

"Sam bilang ke dia suruh ke ruang kepala sekolah nanti kalo jam istirahat". Ucap bu irma kepada samy teman sebangkunya.

Setelah usai jam pelajaran pertama, pelajaran kedua adalah waktunya pelajaran olahraga, mereka semua disuruh kumpul di lapangan basket, untuk melakukan olahraga.

"Nuc, bangun lu ga ikut olahraga", ucap Sam yang sekarang sedang menggoyang-goyangkan badan Nuca.
"Males sam lu aja", jawabnya dan Sam pun berlalu meninggalkannya.
Sekarang tinggal aku dan dia yang masih didalam kelas. Setelah membereskan buku-bukuku akubpun bergegas ke lapangan basket.

"Lama banget sih Lin, aku dari tadi sudah nungguin kamu juga", ucap zivani.
"Maaf ziv tadi habis ketoilet bentar", balas linzi

Lknzi berbohong kepada ziva, dia sebenarnya tadi mengikuti nuca yang pergi ke gudang belakang sekolah.

Saat kami sedang mengikuti olahraga, suara pak alex membuat semua terdiam.

"Sam,ray teman kamu 1 nya kemana",ucap pak alex sedangkan mereka berdua hanya menggelengkan kepalanya dan menggedikan bahunya.

"Gianuca itu ganteng banget semua cewe seantero sekolah ini ga ada yang ga tergila-gila padanya, tapi sayang dia badboy banget, padahal ganteng",ujar ziva, aku hanya melonggo mendengar ucapan zivani

"Lin,Lin diajak bicara juga, kenapa bengong sih", ucap zivani.

"Maaf-maaf", ucapnya.

****

Nuca

Rasa malas selalu datang saat Nuca harus pergi sekolah, menatap meja makan yang selalu kosong saat dia berangkat sekolah.
"Den ga mau sarapan dulu",ucap bik imah yang sudah 15thn bekerja di rumahku.

"Ngga bik, aku makan disekolah saja". Ucapnya. Dan berlalu keluar memasuki mobil lamborgini merah punya dia, dan melajukan mobilnya menuju sekolahnya, sekarNg memang sudah jam 08:00 pagi itu tandanya dia sudah terlambat.

Saat dia sudah di depan gerbang sekolah satpam langsung membukakan pintu gerbang untuknya, dia tak akan berani kepada nuca, karena dia sudah Nuca ancam, kalau ga mau bukain dia akan aduin ke papanya, ya papa nuca adalah seorang donasi tetap di sekolah ini dan tanah yang dibangun buat sekolah adalah tanah miliknya, yang dia waqafkan.

Sebenarnya Nuca dulu tak nakal, semenjak orangtuanya sibuk dan memilih meninggalkan rumah demi mengurus Nuca dan bryan abangnya membuat dia jadi nakal seperti ini.
Dia sebenarnya nggak bodoh-bodoh amat dalam pelajaran tapi dia hanya malas untuk mengikutinya, karena percuma dia belajar toh orang tuanya tak pernah peduli, sekalipun nilai nya jelek.

Nuca Memainkan gitarnya di halaman belakang sekolah yang sudah dia sulap buat tempat ngumpul sama teman-temannya. Dan tempat dimana dia kalau bolos larinya cuma kesini.

"Nuc, dicariin pak kepsek lu",ucap Sam yang baru saja datang menghampiri nuca.
"Mau ngapain",balas nuca bertanya.
"Tahu, cepetan kalau lu nggak mau, gue sama ray bakal kenak hukum", ucap Sam yang membohongi Nuca.

Setelah Samy memberitahu Nuca, Nuca pun bergegas keruangan kepsek, dengan tanpa mengetuk dan tanpa permisi dia pun nyelonong masuk ke dalam.
"Ada apa bapak mencari saya", tanya nuca dengan sedikit kesal.
"Kamu bisa sopan sama saya, kalau tingkah kamu seperti ini terus, saya akan mengeluarkan kamu dari sekolah ini", ancam kepsek. Dia tertawa.

"Apa bapak berani ngeluarin saya", ucapnya diakhiri dengan tawa yang mengejek.

"Ini adalah usul dari papamu, kalau kamu nggak bisa merubah sikap kamu, terpaksa kami akan mengeluarkanmu, saya kasih waktu kamu seminggu lagi", ujar pak kepsek.

Nuca tak menghiraukan ucapan kepsek dia pun keluar dan kembali lagi ke taman belakang, "gue ga peduli Ray",ucapnya.
Karena ray menasehati nuca untuk menuruti perkataan pak kepsek.
"Nuc, gue kenal lu dari jaman kita smp, lu dulu meskipun nakal ga gink-gini amat deh", ujar ray yang tak berani menatap nuca, karena ray tahu sekarang Nuca sedang menahan amarahnya.

Selamat membaca dan jangan lupa vote and coment ya.
25coment next part selanjutnya ya.
❤❤❤❤✌✌✌

Bad Boy And Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang