part 2 (bad boy)

194 39 30
                                    

Budayakan follow sebelum membaca ya..

🌤🌤🌤🌤

Seorang gadis sedang berjalan di trotoar, dengan bersenandung riang menikmati pagi yang sangat cerah.
Ya dia adalah Linzi, ziva yang kebetulan lewat diantar kaka perempuannya pun melihat sahabatnya dia pun menyuruh kakanya memberhentikan mobilnya.
"Lin", teriak ziva dan membuat yang di panggil namanya pun tersentak kaget. "Ziva", Lirihnya.
"Cepat masuk Lin", ucap kak oliv.
"Buru Lin ini sudah mau jam 07;00 ntar kita telat", ujar ziva.

Setelah hampir 10 menit mereka pun sampai, "tumben banget kamu telat Lin, biasanya pagi sekali kamu berangkat", tanya oliv.
"Tadi nganterin kue dulu ke warung kak", jawab Linzi.

"Yaudah kalian masuk, bentar lagi gerbang sudah ditutup itu". Ujar oliv.

"Terima kasih atas tumpangannya kak", ucap Linzi dengan senyum manisnya.

"Bye kak", ucap ziva dan aku bersamaan.

Setelah kepergian Oliv mereka pun bergegas masuk ke sekolah dan menuju kelas mereka.

Bel pun berbunyi tanda akan dimulai pelajaran pertama, dengan senyumnya yang penuh semangat Linzi membuka buku catatannya.

"Selamat pagi anak-anak", ucap bu irma selaku wali kelas kita, mereka menjawab semua sapaan bu irma.

Hari ini bu irma telah mengacak tempat duduk yang terduduki semua muridnya.
Setelah mengacak semua terakhir giliran Linzy,ziva dan samy yang belum dapat tempat duduk.
"Ziva dan samy kamu duduk disana", ucap bu irma.
Ziva pun memasang wajahnya yang sedikit masam karena tak sebangku berdua lagi denganku.

"Kamu Linzi duduk di belakang Ziva sama Gianuca, mana Gianuca?", ucap bu irma yang celingukan menyadari kalu Nuca tidak berada dikelas saat ini.

Dan ya orang yang dari tadi diomongin akhirnya muncul juga, seperti biasa dia tak perna melakukan permisi atau mengucapkan salam sebelum masuk.
Dia kaget karena tempat duduk yang biasa dia tempati kini ditempati Linzi.

Dia melihat Linzi sekilas, dan melihat sekeliling tak ada kursi yang kosong kecuali kursi di samping Linzi.
"Bisa geser", ucap Nuca dengan nada dingin.
Baru pertama kali Linzi mendengar suara nuca yang kalem tpi sedikit dingin.

Linzi pun menggeser badanku ke bangku sebelah. Bu irma pun menggeleng-ngelengkan kepalanya karena kelakuan Nuca.
Dia pun duduk dan langsung menenggelam kan wajahnya ditumpuhan tangannya yang berada di bangku, tak lupa dia memasang earphone yang dia bawa.

Bu irma sudah menerangkan materi yang dia berikan kepada kita, "hari ini waktu nya ulangan, sam silahkan bagikan", ucap bu irma menyuruh sam membagikan soal pelajaran pada kertas. Para murid mendengus kesal sedang kan Nuca takbergeming dia tidur mungkin.

"Nuc punya kamu", ucap Linzi tapi dia tak kunjung bangun.

Disaat Linzi masih dengan tugasnya sesekali dia melirik kearah samping kanannya Nuca masih tertidur damai tak berkutik. "Ganteng juga nih cowok", batin Linzi. "Jangan ngelihatin gue entar Lu naksir", ucapnya dengan nada dingin tapi masih dengan mata tertutup.
Linzi pun gelagapan dan sekarang dia melanjutkan mengerjalan soal Matematika dari bu irma.
Setelah mengumpulkan soal yang dia kerjakan Linzi pun kembali ketempat duduknya.

"Astaga Gianuca kertas kamu masih kosong ini",teriak bu irma tapi tak dihiraukan oleh Nuca dia hanya diam tanpa suara dan memainkan rubik yang dia bawa.

"Nuc", ucap Sam yang duduk didepan Nuca. Nuca pun tak menghiraukan panggilan Sam.

Bel sudah berbunyi pertanda waktunya pulang sekolah, sekarang mungkin sudah jam 15;00. "Ziv aku duluan ya, mau jalan kaki saja", ucap Linzi dan sudah berlari agak jauh dari ziva beediri.
"Hati-hati Lin", teriak ziva yang masih dapat dia dengar. Dia pun mengangkat kedua jempolnya.

****

Linzi berjalan dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajahnya, sambil bersenandung riang."selamat sore bu", ucap Linzi, saat dia sudah sampai disebuah warung yang cukup sederhana. "Sore nak Lin, ini uangnya, dan ini kasihin ke adik-adik kamu ya", ucap bu Erna selaku pemilik warung.

"Terima kasih banyak bu, ngrepotin trus", ucapku tapi dia selalu berkata tak pernah ngrepotin.

Selang beberapa menit Linzi pun tiba di panti asuhan tempat dia tinggal.
"Assalamualaikum", ucapnya dengan begitu lembut dan sopan.

"Waalaikumsalam". Jawab semua adik-adik panti yang sekarang sedang memenuhi ruang bermain.
Tsk lupa Linzi memberi salam kepada bu anisa.

"Kak lin bawah apaan?", tanya Ratu kepada Linzi, yang sedari tadi memperhatikan Linzi membawa kantong plastik yang ia tenteng ditangan kirinya.
"Sampai lupa", ucapnya menepuk jidatnya.
"Kak Lin bawa susu sama cemilan buat kalian, nih jangan rebutan ya?", ucap Linza dan para adik-adik nya lun semua merasa senang.

"Jangan boros-boros nak, mending uangnya ditabung saja", ucap bu anisa yang  menasehatiku.

"Itu tadi dikasih bu erna bu", jawab Linzi dan bu anisa lun paham.

Selesai memberikan uang ke bu anisa Linzi pun bergegas berlalu ke kamarnya untuk membersikan badannya, selesai mandi aku pun mulai merebahkan badannya mulai tertidur sesaat.

****

Linzi melirik jam yang berada di tangan kirinya, dia pun tersenyum, dia pun bergegas berlalu ke kamar mandi, setelah itu  dia mengambil hoodie merahnya  dan mengambil tas slempangnya.

Setelah itu dia pun berpamitan kepada bu anisa dan adik-adiknya.
"Lin, ga makan malam dulu",
"Ngga keburu bu nanti telat", jawabnya dan setengah berlari keluar rumah.
"Hati-hati nak", teriak bu anisa.
"Iya bu", balasnya.

Linzi disini adalah seorang penyiar Radio, dia bekerja di  radio yang cukup terkenal di jakarta, setelah berjalan kaki lumayan jauh dia pun memutuskan berhenti disebuah halte bus, "untung saja ga nunggu lama", gumamnya dan mulai menaiki bus yang  baru datang.
"Neng Lin mau berangkat kerja ya", ucap kernet bus yang sudah hafal jadwal Linzi.
"Iya pak", jawabnya yang langsung duduk di kursi depan.
Setelah 15 menit akhirnya dia pun sampai di Radio tempat dia bekerja.
"Selamat malam kak Reno", ucap linzi yang baru datang.
"Astaga Lin, ngagetin aja lu",jawab reno dengan muka syoknya.

"Maaf kak", ucap Linzi.
"Ist ok, tumben telat",
"Ketiduran", ucapnya diakhiri senyum manisnya.

Dia pun mulai duduk di tempat yang biasa dia duduki, karena sebentar lagi acara akan dimulai. Dia pun membaca skrip yang bakal di bahas dalam bincang asik kali ini, Reno pun menekan tombol on.
"Hallo selamat malam sabtu sobat bisik,  kembali lagi bersama kita berdua  di acara bisik bincang asik, bersama saya linzi charoline dan...?",
" gue Reno pratama", timpal reno.
"Selama 2 jam kedepan kita bakal nemenin kalian, buat tuangin  isi hati kalian semua, silahkan hubungi kita di sms atau mau langsung telfon juga boleh", ucap Reno.
Mereka pun break dan memutarkan lagu wonder dari shwan mendes.

Sedangkan ditempat lain 3 orang cowok sedang mendengarkan radio di dalam mobil mereka.

"Heyy guys, tadi sudah ada yang bertanya kepada kita "keluarga itu?", ucap reno.
"Kalau menurut aku pribadi sih keluarga itu segalanya, penyemangat dalam setiap langkah, tempat menumpahkan keluh kesah kita", ucap Linzi.

"Bagus Linzi", ucap Reno.


Maaf pendek..
Besok insyaallah aku update lagi
Jangan lupa vote and coment ya❤❤❤❤30 coment lanjut part berikutnya.





Bad Boy And Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang