Ada awan melintas di langit barat
Digenggamnya kenangan
Yang melafadzkan sajak-sajak luka
Lalu senja merayap di tepi sunyi menutup mata
Menjadi titik-titik
Lembab di atas daun jatiLembut kabut suarakan kidung cinta menjalar
Diliuk batang-batang padi sebuah guguran musim yang abadi
Ku ukir namamu dalam puisi rindu
Seiring angin membelai pucuk ilalangKita sempat mendengar pagi mengetuk mimpi
Namun kita memilih lelap agar dapat memaknai
Rindu yang begitu lekat
Engkau angin sedangkan aku sehelai daun kering
Bersama kita menjelajah setiap celah hutan
Untuk menemukan tempat persinggahanLalu aku sajakkan cinta lewat desir angin utara
Semoga dengan bait-bait yang sederhana
Kita mampu menjaga cinta
Agar tetap menyala