11.Chili berulah lagi

9 1 0
                                    

"Alex a--

"Eh udh sampe nih. Yuk turun" ucap Regan.

"Regan sayang, kamu gak kangen sama aku?" Tanya Qila.

"Gue? Kangen sama Chili? Na to the jis".

"NAJIS" celetuk Aldo, Bima dan Bagas yg entah datang dari mana.

"Regan kok kamu gitu sih" ucap Qila, dia menggandeng tangan Regan. bergelayutan seperti?.

"Gue duluan kekelas gan, Lo urusin dulu si chili enek gue liat mukanya" bisik Vanya pada Regan.

"Loh loh Van?!" teriak Regan.

"Sayang" rengek Qila.

"Eh diem lu Chili, pergi sana" ucap Regan. Tangan nya mendorong jidat Qila untuk menjauh.

"Kok kamu gitu sih?" Ucap Qila cemberut.

"Chili, plis deh plis gak malu apa ngejar Regan terus? Mau jadi pelakor? " Tanya Bagas.

"Tau tuh chili, Chili. Ish ish ish" Bima menggelengkan kepalanya.

"Nama nya juga Chili, murahan. Gak kayak Chili di pasar harga nya naik Mulu mahal" timpal Aldo.
"Bibir Lo tuh merah, kebanyakan makan Chili kali" lanjut nya.

"YANG ADA MULUT LO PEDES, KEBANYAKAN MAKAN CHILI" Teriak Qila.

"LAH KOK NGAMOKK?!!" Teriak Regan dan teman teman nya bersamaan.

"WHAHAHHAAH" tawa mereka, membuat Qila menggeram.

"Udh lah, biarkan saja si chili ini" ucap Regan lalu pergi.

"Inget Chili lo gak semahal Chili di pasar!" Ucap Aldo

"Kebanyakan makan Chili, jadi kepedesan kan. Pipi Lo tuh merah" celetuk Bima.

"Cih, Chili Chili anjir keseringan nyebut Chili gigi gue kering" ucap Bagas.

"DAH CHILII!!" Teriak mereka sambil melambaikan tangan pada Bella.

(≧▽≦)
.
.

Satu kata yg menggambarkan situasi saat ini, bosan.

Vanya sudah selesai mengerjakan tugas nya, sedangkan teman Tan nya yg lain masih berusaha mengerjakan soal yg di berikan guru.

Vanya memainkan bolpoin nya di putar di gigit dilihat.

"Sebentar lagi akan ada lomba matematika, satu siswa dan satu siswi" ucap pak Gerald tiba tiba.
Guru muda yg banyak disukai oleh siswi disini, tak terkecuali sahabat Vanya.

"Siapa yg ingin mengikuti lomba itu?" Tanya pak Gerald.

Semuanya hanya diam, tak ingin mengikuti lomba apalagi matimatika.

"Tidak ada?, Baiklah nanti bapak yg pilih sendiri" ucap pak Gerald sambil tersenyum.

OMG manis banget

Mau jadi pacar saya gak pak?

Pak kok bisa ganteng sih?

Ibu saya nungguin di rumah loh pak dari kemarin

Pengen punya suami kayak bapak, kalo bisa sih bapak ajh.

Senyum mu melemahkan ku.

Saya mau pingsan, tar yg gendong ke UKS nya bapak yah.

 MY PERFECT BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang