chapter 2

3 1 1
                                    

"Tidur dae, ini sudah malam. Jangan bermain game trus. Atau kupecahkan ponsel mu." Ancam eunha sambil melihat kearah daehyun yg sedang bersandar di atas kasur

"Ckk sebentar lagi" Daehyun masih fokus bermain game pada ponselnya

Eunha yg geram langsung menimpuk wajah daehyun dengan bantal. Daehyun yg menerima timpukan itu langsung meringis kesakitan.

"Yak kenapa kau suka sekali mengganggu ku " Marah daehyun

"Hobi baru ku" Jawab eunha santai dan berbaring di atas kasur sambil membelakangi daehyun

"Sial.Dasar manusia bar-bar" Gerutu daehyun

"Jangan banyak menggerutu dan tidur lah. Aku tidak ingin telat kesekolah untuk ke2 kalinya" Eunha memejamkan matanya

"Aku tidak peduli ingin telat ataupun tidak. Itu sama saja bagiku" Ucap daehyun enteng yg masih memainkan ponselnya. Tapi bukan bermain game, dia hanya melihat-lihat sosmed.

"Dan jangan bermain ponsel lagi tuan jung. Atau aku benar-benar akan menghancurkan ponselmu. Aku tidak main-main dengan ucapan ku"

Daehyun kesal. Dengan tidak ikhlas dia meletakkan ponselnya di atas nakas samping tempat tidur. Daehyun merebahkan tubuhnya, berniat untuk tidur juga.

Author :Suami takut istri ya dae :)
Dae : diam thor. Atau ku penggal kepala mu
Author : sadis sekali :(

Back to topic

Daehyun berbaring menghadap ke arah eunha yg tengah membelakangi nya.

"Eun" Panggil daehyun

"Tidur dae"

"Menghadap kearah ku"

"Huh?" Heran eunha dan menolehkan kepalanya menghadap daehyun

"Ckk tidur menghadap diriku eun. Jangan membelakangi ku" Kesal daehyun

"Aku lebih nyaman seperti ini" Jawab eunha

Daehyun yg kesal langsung menarik tangan eunha hingga berakhir di pelukannya. Daehyun memeluk eunha sangat erat

"D-dae tidak perlu seperti ini juga" Kata Eunha gugup

"Tidak usah protes. Aku ingin tidur" Daehyun langsung memejamkan matanya. Eunha yg berada di pelukkan daehyun hanya pasrah dan ikut memejamkan mata. Akhirnya kedua sejoli itu pun tertidur sambil berpelukan

»»--⍟--««

05.30

Eunha sudah bangun. Saat pertama kali membuka mata, eunha langsung disuguhkan pemandangan wajah tampan suaminya yang masih terlelap. Eunha akui wajah suaminya ini tampan, sangat malahan.

Dengan perlahan eunha melepaskan pelukan daehyun ditubuhnya. Setelah terlepas, eunha bangun dan beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, tidak lupa dia juga membawa seragam sekolah nya.

Setelah beberapa menit, eunha keluar dari kamar mandi dengan seragam yang sudah melekat ditubuhnya. Dia melihat daehyun yang masih tidur dengan pulas nya.

Eunha berjalan menuju tempat tidur dan mencoba membangun kan daehyun.

"Dae bangun dae" Eunha menggoyang goyangkan bahu daehyun.

"Enggh" Daehyun bergumam. Dengan perlahan dia membuka matanya dan duduk diatas kasur.

"Cepat sana mandi, kita harus sekolah" Ucap eunha sambil menyiapkan seragam sekolah untuk daehyun. Daehyun tidak mengindahkan perkataan eunha, dan masih tetap duduk diatas kasur.

"Cepatlah Jung Daehyun" Teriak eunha

"Ckk sabar aku sedang mencoba mengumpulkan nyawa".

" Memangnya nyawa mu terbang kemana?"

"Keliling komplek."

"Manusia stres" Ucap Eunha dan keluar dari kamar. Dia berjalan menuju dapur, hari ini Dia hanya akan membuat sandwich. Mungkin selepas pulang sekolah mereka akan membeli bahan bahan makanan.

Beberapa menit berkutat di dapur, akhirnya sandwich ala Jung Eunha telah selesai.

Beberapa menit berkutat di dapur, akhirnya sandwich ala Jung Eunha telah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunha meletakkan sandwich nya ke atas meja. Mendengar suara langkah kaki, Eunha melihat daehyun yang sedang berjalan menghampiri nya. Seragam daehyun memang sudah rapi, tapi tertinggal satu atribut lagi. Yaitu dasi.

"Kemana dasi mu?" Tanya Eunha sambil menatap daehyun tajam.

"Ada" Jawab daehyun santai.

"Pakai dasi mu, atau ku tusuk kau dengan garpu ini."

"Hahh iya ahjumma." Daehyun mengambil dasinya yang ada didalam tas, dan langsung memakai nya. Setelah itu mereka mulai menyantap sandwich nya dengan tenang.

Setelah menyelesaikan sarapannya mereka pun bergegas pergi ke sekolah.

»»--⍟--««

"Dae turunkan aku di perempatan sekolah saja."

"Kenapa?" Tanya daehyun sambil tetap fokus menyetir.

"Kalau fans mu tau aku berangkat bersama mu, Aku bisa diserbu oleh mereka." Jawab eunha

"Tenang saja, lagipula mereka taunya kita bersahabat. Jadi tidak terlalu mencolok kalau kita berangkat bersama."

"Kalau fans mu menganggu ku, kau harus bertanggungjawab." Jawab eunha sambil menunjuk daehyun.

"Calm down, suami mu ini akan selalu melindungi mu" Ucap daehyun sambil menepuk-nepuk dadanya.

»»--⍟--««

Sampai di sekolah, semua mata tertuju pada eunha yang baru saja keluar dari mobil daehyun. Eunha yang diperhatikan merasa risih tentunya.

"Lihat semua fans mu menatap ku." Ucap eunha sambil menatap daehyun tajam.

"Memang nya kenapa? Mereka hanya menatap mu kan." Jawab daehyun santai dan berjalan menuju kelas, meninggal kan eunha yang masih ada di parkiran sekolah.

"Dasar Jung Daehyun sialan."

»»--⍟--««

"Hoy, nyonya Jung kenapa kau tidak sekolah semalam." Tanya Yerin.

"Aku terlambat." Jawab eunha sambil membaca buku yang ada ditangannya.

"Tidak biasanya." Ucap SinB yang duduk disebelah eunha.

"Gara-gara daehyun sialan itu."

"Walaupun begitu dia tetap suami mu eun." Umji menyahut dari belakang.

"Diamlah. Jangan membahas anak itu, liat guru sudah datang."

Guru mulai menjelaskan materi yang dibahas. Kelas menjadi sepi, hanya suara guru yang terdengar.
.
.
.
TBC

Selamat membaca.

dijodohin || eundaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang