✦⌕ 02 - Voli

91 10 0
                                    

Hinata POV.

Sore ini aku menunggu Miu di lapangan dekat bukit rumah kami. Tak banyak yang ku lakukan, hanya memantulkan Bola Voli dan sesekali memanjat pohon untuk melihat sarang burung gagak disana.

Selang 15 menit aku masih belum melihat tanda-tanda Miu datang, akhirnya aku menaiki pohon lagi dan mengambil sarang burung gagak lalu duduk di salah satu bangku taman seraya memperhatikan gagak-gagak tersebut.

。。。

Normal POV.

"ShoSho! Gomen ne, aku telat karena makan dulu dan Ibu menyuruhku membawakan Chicken Katsu untukmu." Tutur Miu menjelaskan seraya memberi sebuah kotak bekal ke Hinata.

"Tidak apa-apa kok! Untuk makanan nya, arigatou Miu! Sampaikan juga pada Ibu mu." Kata Hinata di sertai cengiran khas nya, Miu hanya mengangguk sebagai balasan.

Mereka mulai berlatih, saling mengoper, servis, smash, dan masih banyak hal lainnya. Miu yang lelah akhirnya istirahat dan menduduki salah satu bangku taman, dia mengambil botol minum nya dan langsung menegak tanpa sisa.

Di sisi lain, Hinata masih terus berlatih dengan fokus seolah tiada hari esok. Miu yang melihat itu hanya menghela nafas maklum dengan kebiasaan teman nya ketika sudah bertemu Bola Voli.

"ShoSho, aku main game dulu ya!" Pekik Miu pada Hinata yang langsung di angguki si empu nya.

Langsung saja Miu mengambil Nintendo lama nya dan mulai bermain mengalahkan berbagai macam musuh.

"Miu, ayo pulang!" Ajak Hinata kepada Miu yang sedang melamun di bangku taman.

"Ayo!" Balas Miu dan langsung berlari menuju Hinata.

Mereka berjalan bersama di tengah hiruk pikuk Prefektur Miyagi, sesampai nya di sebuah kedai mereka langsung di sapa oleh pemilik nya yaitu Kakek Miu.

"Ojii-san!" Sapa Miu dengan riang di ikuti Hinata.

"Oh, Miu dan Shoyo? Ada apa menjelang malam begini ke kedai?" Tanya si Kakek penasaran.

"Habis berlatih Voli dong!" Balas Hinata dengan bangga nya seolah Voli adalah hal yang sangat bagus untuk di pamer kan.

Kakek Miu hanya terkekeh geli dan menganggukkan kepala nya tanda ia paham. Kemudian Miu dan Hinata di suruh menunggu sebentar sebab ia ingin mengambil makanan, setelah kurang lebih 7 menit, Kakek datang dengan membawa beberapa Onigiri.

"Nah, makan lah agar kalian cepat tumbuh dan bisa terus bermain Voli." Tutur si Kakek dengan lembut seraya mengelus kedua surai anak-anak ini.

"Shoyo nanti kau ingin masuk SMA mana?" Tanya Kakek Miu ke Hinata.

"Aku ingin masuk Karasuno!! Disana asal sekolah idolaku, Raksasa Kecil! Apakah Ojii-san tahu?" Hinata membalas dengan penuh semangat dan mata berbinar-binar.

"Tentu aku tahu. Kalau begitu kejarlah impian mu, Shoyo!"

"Bagaimana denganmu, Miu?" Tanya Hinata pada Miu yang sedang melahap Onigiri dengan tenang.

Miu yang di tanya nampak berpikir terlebih dahulu, kemudian dia menjawab dengan ungkapan kecil.

"Entah, aku tidak bisa memilih sekolah. Biasanya kan sekolah yang memilihku." Ya ucapan Miu itu tidak salah, namun Hinata agak jengkel dengan nada sombong nya itu.

"Ya ya ya, si Miu yang sempurna. Enyahlah kau!" Kesal Hinata dan Miu hanya tertawa geli.

"Tapi ini serius, aku tidak tahu ingin masuk sekolah mana. Waktu itu sih di suruh Ookasan masuk ke Aoba Johsai, tapi aku kan tidak ada kenalan disana, lagipula aku tidak yakin akan mendapat undangan dari sekolah itu." Miu menjelaskan panjang lebar.

"Kalau begitu ikut aku saja ke Karasuno." Ajak Hinata.

"Ide bagus, tapi apa yang menarik?" Miu memang selalu menanyakan hal itu ketika Hinata mengajak nya melakukan sesuatu yang serius.

"Klub Bola Voli disana sangat bagus, eumm.. lalu disana terdapat lapangan olahraga! Yang ini bagus loh, terbuat dari kayu seperti pertandingan-pertandingan di TV!!" Hinata menjelaskan dengan semangat.

"Yah, tidak begitu menarik ah. Aku kan ingin ada seseorang yang bisa mengimbangi permainan ku di Nintendo.

"Kalo itu sih cari saja ke Kota, seperti Tokyo contoh nya? Kan disana lebih banyak anak-anak yang memakai teknologi maju daripada disini. Ya walaupun disini juga ada sih, tapi tidak seperti disana kan?" Kata Hinata.

"Kau benar ShoSho, tapi aku kan tidak ingin meninggalkan Keluarga ku dan kau disini."

"Dasar, BakaMiu" Hinata menanggapi dengan malas.

。。。

"Tadaima!!" Kata Miu saat memasuki rumah nya.

Gadis itu langsung berjalan menuju kamar nya dan langsung membaringkan tubuh ke kasur. Di tatap nya langit-langit kamar itu, pikiran nya kini melayang jauh pada pembicaraan di Kedai tadi.

"Sekolah SMA ya? Aku akan sekolah dimana? Aku sebenarnya ingin mendapat beasiswa agar Ookasan tidak perlu mengeluarkan banyak uang." Batin Miu berucap.

"Ookasan!" Panggil Miu dan berjalan ke arah Ibu nya yang berada di Ruang Keluarga.

"Waktu itu kau bilang ada teman lama yang menawariku untuk pergi ke Tokyo dan bersekolah disana hingga lulus tanpa perlu biaya kan? Karena biaya nya akan di tanggung orang itu kan? Bagaimana jika aku setuju??" Tanya Miu beruntun.

"Santai sedikit Miuye. Iya semua itu benar, kau yakin ingin tinggal di Tokyo? Kenapa tiba-tiba?" Sang Ibu bertanya.

"Entah, sepertinya aku ingin lebih giat belajar." Miu bergumam.

"Tentu saja karena aku tidak ingin jika hanya menjadi beban bagi Ibu." Batin Miu.

tbc.

KENMINE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang