Quran Says Series [EUNJOY] – 2. Melenyapkan Kesedihan
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2021, 12 Januari
Note: Info for typo(s) are LOVE 💕
-::-
Cha Eunwoo membenarkan posisi duduknya begitu sang istri kembali dari dapur. Sooyeong yang tak lagi menangis, kini memasang wajah ceria saat menempatkan dirinya duduk di sisi kiri suaminya.
"Jus jeruk spesial untuk suamiku yang tampan," kata Sooyeong, riang.
Ini juga yang membuat Eunwoo bersyukur menikahi si Gadis Park. Hatinya mudah sekali dibujuk untuk tidak larut dalam kesedihan.
"Gomawo (terima kasih)," Eunwoo menerima gelas tinggi kurus yang disodorkan Sooyeong padanya.
"Nah, nah, nah, ayo cerita?" desak Sooyeong, membuat Eunwoo yang tengah meneguk jus jeruk, terpaksa berhenti sebab dia ingin sekali tertawa.
"Yaaa," kata Eunwoo, "kau tidak membiarkanku minum dulu, huh? Aku baru minum sedikit," sambungnya. Dia melihat ke meja, mendapati kotak jus berdiam menemani ponsel yang tadi memang ia keluarkan dari kantung kemejanya. Istrinya hanya mengambil satu gelas, hanya untuknya seorang.
Sooyeong balas tertawa juga. Lengan kanannya menyender pada sandaran sofa, begitu juga kepalanya. "Hah, ara. Gidarinda (aku akan menunggumu)," katanya dengan tangan bersedekap.
Maka Eunwoo melanjutkan tegukannya, namun dengan tawa tertahan sebab mendadak grogi karena Sooyeong menatapnya dalam diam yang aneh. "Mwol bwayo (lihat apa)?" tanyanya. Pelan, gelas berisi jus jeruk yang tersisa sedikit itu mulai ia turunkan dan letakkan di meja.
"You're so handsome," gumam Sooyeong nyaris tak sadar. Tapi kemudian salah tingkah sendiri.
Bagaimana bisa dia tiba-tiba memuji tentang ketampanan pria yang sudah melakukan banyak hal padanya ini, hah? Tentu saja suaminya tampan. Kalau tidak tampan, jelas bukan suaminya!
"What?" tanya Eunwoo yang memang tidak semahir Sooyeong dalam berbahasa Inggris, tapi jelas dia paham apa yang diucapkan istrinya barusan. "Did you just realize it (apa kau baru menyadarinya)?"
"Aniya (bukan begitu)! Aigoo, jinjja!" satu pukulan mendarat lagi di lengan Eunwoo. "Cepat mulai ceritanya, yaaa, Cha Eunwoo!"
"Baiklah," Eunwoo menarik sekilas pipi Sooyeong, membuat istrinya mengaduh. Dia lalu menuang jus jeruk dari dalam kotak, mengisinya setengah gelas, lantas memberinya pada Park Sooyeong. "Ini, untukmu."
Sooyeong menerimanya dengan malu-malu. Dia meminumnya sedikit, kemudian memegang gelas jus yang masih ada isinya itu dengan tangan kiri, sementara siku tangannya menempel pada sandaran sofa sebab tangan kanannya menyangga lehernya sendiri agar dia bisa menghadap Cha Eunwoo dan mendengar apa yang hendak suaminya ini sampaikan.
"Kita bahas apa tadi?" tanya Eunwoo, terlihat kesulitan mengingat. Keningnya mengernyit, matanya menyipit dan pandangannya terarah ke kanan.
"Kisah Nabi yang kehilangan putranya?" kata Sooyeong.
"Ah, benar," kata Eunwoo. "O, aku perlu kau membaca ini."
Cha Eunwoo mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja, mengaktifkan layarnya, lantas menyodorkannya pada Sooyeong. Menegakkan punggung sebab tangan kanannya harus menerima ponsel sang suami, Sooyeong memerhatikan layar, lalu lekas melihat pada Eunwoo.
"Surat Al Kautsar?"
Eunwoo mengangguk. "Hm. Ilgeo juseyo (bacalah)."
KAMU SEDANG MEMBACA
[EUNJOY] Quran Says
SpiritualCha Eunwoo bertemu Park Sooyeong di Masjid Itaewon dan menambatkan perasaannya pada gadis itu. Ketika Eunwoo dibantu pihak Masjid untuk mengutarakan niat baiknya, alhamdulillaah rasa itu bersambut hingga akhirnya mereka menikah. Jadi, kisah apa asaj...