Chapter 2

6 5 3
                                    

Besok adalah hari kelulusanku, dan aku harus mengundang ibuku disaat kelulusan nanti. Aku mencari ibu kemana-mana tapi tidak ketemu, aku mencarinya dikamar, di kamar mandi, di taman belakang, di rumah Tante, tapi tidak ketemu. Lalu aku melihat di meja kamar ibuku ada sepucuk surat dan uang 50 ribu, yang berisi
'Febri, maaf yah ibu gak bisa nganter kamu ke acara kelulusan, soalnya ibu harus ke Cianjur mau ketemu sama calon ayah kamu. Sekalian mau mempercepat jadwal pernikahan, itu dimeja ada uang 50 ribu buat kamu selama 5 hari. Maaf juga ibu gak ngasih tahu kamu klo ibu harus pergi, soalnya ibu harus buru-buru. Jaga dirimu baik-baik yah sayang!!

Salam kecup ibu
Untuk anakku tersayang'

Aku menangis karena kecewa membaca surat dari ibu. Aku tidak menyangka ibu sudah mau menikah tanpa aku ketahui. Padahal aku tidak merestui hubungan mereka. Aku menangis tak bersuara, ini sangat menyakitkan bagiku.
Aku mengambil uang itu dan langsung pergi ke kamar mandi untuk siap-siap pergi ke acara kelulusan SD.


*******

Acara kelulusan baru saja dimulai dan aku hanya berangkat ke sekolah sendirian. Semua teman-teman membawa orang tua mereka.

"Febri, dimana ibumu? Kenapa belum datang? Acara sudah dimulai" tanya temanku
"Ibuku tidak bisa hadir, ada urusan mendadak di tempat kerjanya" jawabku
"Eh? Kenapa ibumu lebih mementingkan kerjanya daripada dirimu? Apa kau berbuat nakal pada ibumu?" Tanyanya lagi
"Yang jelas itu bukan urusanmu, mau ibuku hadir atau tidak itu bukan urusanmu. Sudahlah lebih baik kau duduk dan nikmati acaranya" jawabku sinis

Temanku langsung pergi duduk dengan memasang wajah tak suka padaku. Aku tidak peduli, dia benci padaku atau tidak. Tapi disisi lain, aku sedih ibuku tak datang di acara penting ini. Dia malah pergi dengan pria sialan itu. Aku tidak mengerti apa yang ada dipikiran ibuku sampai dia melupakan anaknya.

******

Acara kelulusan sudah usai. Akhirnya aku lulus walau dengan nilai rata-rata pas-pasan. Diacara sungkeman, aku hanya duduk dan melihat orang-orang pada sungkeman ke orang tuanya masing-masing. Aku sangat sedih ibuku tidak hadir, dia pergi menemui pria sialan itu.
Aku pulang dengan membawa rapot, dan bingkisan dari sekolah. Aku pergi ke kamar berganti baju dan langsung tidur. Acara tadi membuatku lelah jadi aku tidur untuk istirahat sekaligus menenangkan pikiranku.

******

Sorenya, aku pergi ke mini market untuk berbelanja sesuatu untuk makan malam nanti dan untuk sarapan besok. Tapi aku lihat semua harganya begitu mahal dan uangku tinggal 48 ribu lagi karena tadi pagi aku pakai untuk ongkoh ke sekolah.

'tak ada pilihan lain. Sebaiknya aku beli mie instan saja' batinku

Karena mie sangat murah, jadi aku beli mie saja untuk makan malam dan besok. Aku sama sekali tidak mengerti, ibuku tidak memberiku mentahan atau sayuran dan bumbu masak, bahkan beraspun tidak ada. Dia benar-benar mementingkan diri sendiri. Aku pergi dari mini market dan pulang ke rumah. Jaraknya cukup dekat jadi aku jalan kaki saja. Aku langsung memasak mie dan memakannya lahap sambil memandang awan ditaman belakang. Sangat menenangkan, seakan masalah yang aku timpa hilang dengan sekejap. Setelah selesai makan, aku kembali melamun memikirkan tingkah ibuku yang sekarang. Sangat berbeda, mungkin dia bahagia. Rumah terasa sangat sepi, kakakku sekolah bersama tanteku di Cirebon, dan katanya ia akan pulang jika sedang libur panjang dan lulus nanti. Sebentar lagi akan libur panjang, semoga saja kakakku pulang dan bercerita soal tingkah ibuku yang sekarang berubah.

'ibu kenapa kau berubah? Kenapa kau lebih mementingkan pria sialan itu daripada diriku? Kau melupakan diriku? Apa kau sudah lupa dengan anakmu ini?' monologku sambil menangis

Lagi-lagi aku menangis tanpa bersuara lagi, itu sangat menyakitkan. Dadaku terasa sangat sesak jika menangis seperti ini, aku ingin berteriak tapi tidak bisa. Ya Tuhan ke apa Engkau memberiku cobaan seperti ini? Apa aku punya kesalahan sampai Engkau memberiku cobaan seperti ini? Ini sangat menyakitkan.






~To be Continued~


BROKEN HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang