Chapter 3

1 1 0
                                    

"Febry sayang? Kamu dimana?" Panggil ibu.

Aku langsung keluar dari kamar dengan wajah murung. Ya, ibuku baru saja pulang dari Cianjur dan membawa pria sialan itu.

"Ada apa Bu?" Tanyaku.
"Lihat, ibu bawa oleh-oleh untukmu!" Jawabnya sambil menyodorkan makanan.

Aku tidak butuh oleh-oleh, aku tidak butuh ayah baru, yang aku inginkan hanyalah kasih sayang dari ibuku, itu sudah cukup untukku dan aku tidak mau ibuku menikah dengan pria yang salah, itu saja. Tapi kenapa ibuku tetap saja menikah dengan pria yang salah? Aku kesal.

1 Minggu kemudian....

Sudah 1 Minggu aku melihat perubahan ibuku, bahkan aku mulai melihat perut ibuku membuncit. Aku mulai curiga jika ibuku hamil, tapi aku harus berpikir positif mereka kan belum menikah, kenapa ibu hamil. Tapi pikiran jelekku selalu saja datang, lebih baik aku tanyakan ibu saja.

"Ibu?" Tanyaku.
"Ya?" Jawabnya.
" Perut ibu kenapa buncit?"

Aku melihat raut wajah ibuku sepertinya terkejut.

"Memangnya kenapa sayang?" Tanyanya.
"Tidak Bu, hanya saja aku lihat perut ibu semakin hari semakin buncit, apa ibu baik-baik saja?" Jelasku.
"Tidak apa-apa sayang, ibu hanya mengalami sembelit jadinya begini, buncit." Jawabnya.

Baiklah, aku mulai percaya jika ibuku tidak hamil. Aku kira dia hamil. Aku langsung meninggalkan ibu nonton TV, dan langsung ke kamar dengan perasaan lega.

                            Skip time

Hari ini adalah hari pertamaku masuk SMP, aku sangat senang karena aku sudah bebas dari orang-orang yang sudah membullyku. SMP 1 Nusa Bangsa adalah sekolah swasta yang cukup terkenal, dan beruntungnya teman-teman SD ku tidak ada yang mendaftar di sekolah ini, karena mereka mendaftar ke sekolah Negeri yang arahnya cukup jauh dengan sekolahku, tapi sekolah ku harus berjalan kaki dulu karena harus masuk ke sebuah gapura, sedangkan sekolah negeri ada di pinggir jalan jadi aku bisa leluasa untuk beraktivitas. Sekolah ku dibagi menjadi dua sesi, yaitu kelas pagi dan kelas siang. Aku bagian kelas pagi jam pulang hanya sampai jam 12 siang ditambah ekskul dari jam 4 sampai jam 6 sore. Entah kenapa jika disekolah hidupku terasa damai dan aku merasa bebanku hilang.

"Hai! Namamu siapa?" Tanya seorang murid disampingku.
"Namaku Feby, namamu?" Tanyaku balik.
"Namaku sagita, salam kenal" jawabnya.
"Iya salam kenal juga!" Ucapku.
"Apa boleh aku duduk denganmu?" Tanyanya lagi.
"Tentu saja! Kebetulan aku duduk sendirian" jawabku sambil mempersilahkan duduk untuknya.

Diapun duduk disampingku dengan senyuman manisnya. Sangat manis, aku harap dia jadi teman baikku.





To be continued....




Maaf yah, aku ceritanya jadi pendek🤧 soalnya pikiran aku keganggu sama tugas dan juga stak banget sama jalan ceritanya harus gimana🤧🤧🤧

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BROKEN HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang