02 - Perkara drakor

1.2K 188 47
                                    


Sunghoon yang tidak lagi terlambat bangun pagi itu sudah duduk manis di atas kursi meja makan seperti biasanya. Anak itu menatap meja makan yang masih kosong. Kemana sarapannya?

Apakah sudah habis dimakan angin?

Ataukah dimakan monster?

Alih-alih pusing memikirkan dimana sarapan yang biasanya sudah tersimpan rapi di atas meja makan, Sunghoon pun beranjak dari duduknya lalu jalan ke arah kamar orang tuanya.

Ia sangat khawatir karena jam 5 pagi hari tadi, papah nya yang biasa membuatkannya sarapan itu belum juga keluar kamar.

Sunghoon berjalan dengan berjinjit, mengendap-endap seperti seorang mata-mata yang sedang memantau sesuatu.

Anak itu mengintip ke sela-sela pintu yang terbuka sedikit.

Betapa terkejutnya Sunghoon, ia melihat sang papa yang sedang tertunduk menangis di pinggir kasur, dan ayahnya yang mengusap punggung papah.

"Ayah gak pernah ngertiin papah. Selama ini, papah yang terus ngalah! Ayah gak pernah tau perasaan papah!"

Sunghoon menutup mulutnya menggunakan tangan. Kedua orang tuanya sedang berkelahi!

"Bu-bukan gitu, pah... ayah cuma pengen yang terbaik buat kita, buat aku, kamu, dan Sunghoon."

"Tapi ayah gak pernah setuju sama semua pendapat papah! Ayah selalu membuat papah merasa seperti sendirian di dunia ini!"

"Pah... ini semua buat kebaikan kita bersama,"

"Terserah ayah! Papah tak akan lagi mempercayai ayah!"

Ok, keadaan semakin memanas. Sunghoon melihat papahnya yang sudah berlinang air mata. Mana tega dia membiarkan papahnya menangis gara-gara sang ayah. Keterlaluan.

Sunghoon yang sudah tersulut emosi itu mendobrak pintu kamar orang tuanya, membuat Younghoon dan Juyeon menoleh ke belakang mendapati sang anak dengan wajah memerah karena amarah, sudah berdiri tegak di dekat pintu sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Ayah! Apa yang sudah ayah lakukan pada papah sampai menangis?!" Teriaknya tanpa ampun.

"S-sunghoon...?" Ujar keduanya terkejut.

"Ayah tega sudah membuat papah menangis!" Anak itu menghampiri Younghoon lalu ikut duduk di sampingnya sambil mengelus bahu sang papah.

"Bukan gitu, nak. Dengar dulu penjelasan ayah-"

"Halah! Apalagi yang mau dijelaskan, yah?! Sudah jelas jelas ayah bikin papah menangis seperti ini!"

Juyeon mengulum bibirnya sendiri lalu mendekatkan tubuhnya pada sang anak. "Sunghoon..." Pria itu mengusap punggung Sunghoon. "Sabar, nak. Biarkan ayah menjelaskan semuanya."

"Gak yah! Aku gak terima papah menangis!" Sunghoon menepis tangan Juyeon dengan kasar seolah tidak ingin disentuh.

"S-sunghoon... pa-papah gapapa kok," Younghoon menyeka air matanya dengan penuh perasaan. Ia tidak ingin sang anak melihatnya menangis.

"Gapapa gimana?! Cepet jujur sama Sunghoon, ayah apain papah sampai nangis gini?"

Younghoon menghela napasnya panjang sambil menarik ingusnya yang sebentar lagi akan muncul dari balik hidungnya. "Jadi..."

.
.
.
Flashback...

Younghoon sedang serius menonton sebuah drama korea di laptopnya dengan beberapa cemilan di genggamannya. Suami dan anaknya tentu belum pulang ke rumah. Ini masih jam 3 sore.

Keluarga Masa Gitu - [Jubbang + Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang