Author pov
Setelah dikeluarkan oleh pak yuta dari kelas adlan, angga, dan juki mencari keberadaan jeno. "Heh, ki lo bawa hp kan? Telpon gih suami lo biar kita tau dia kemana" "enak aja.. dari pada gue si adlan nih yg udah kek istrinya dia.. btw gue gak bawa hp soalnya disita mamah" "lah dudul" melihat juki dan angga yang masih saja tidak bisa diam membuat adlan memisahkan diri dari mereka dan berjalan ke perpustakaan.
"Heh.. gembrot bentar deh, ini kok gue gak denger napasnya adlan ya? Pingsan apa gimana sih?" Ucap angga dan menoleh ke belakang yang sontak membuatnya terkejut karena adlan sudah jauh meninggalkan mereka. "Lah si kutu belok gak bilang-bilang ya udah kuy ikut dia daripada cuma berdua ntar dikira gue abang-abang bawa galon lagi" ucap angga yang kemudian menarik tangan juki. "Eh kampret ngajak sih ngajak tapi gak usah ngehina juga kali" "lah yang bilang lo galon siapa? Lo sendiri kan? Udah yuk lari ngejar dia jan ngajak gue bacot mulu" mereka berdua pun berlari menyusul adlan.
perpustakaan sekolah
"Je, jangan disusun kayak gitu.. itu tuh sesuai nomornya, masa matanya jeno gak liat semua bukunya punya nomor" ucap caca yang mengeluarkan kembali buku yang diatur oleh jeno. "Gue liat, tapi lo juga harus kerja kan" ucap jeno dan meninggalkan caca kemuadian berjalan ke arah rak novel. Kesal dengan jeno karena membuatnya bekerja dua kali membuat caca membanting semua buku yang belum diatur olehnya.
BRUKK! (Anggap suara jatuh buku yaw) suara yang dihasilkan oleh buku-bumu sangat keras sehingga membuat caca diomeli oleh penjaga perpustakaan."Kamu.. siapa yang nyuruh kamu bersihin rak ini? Biar ibu aduin kalau kamu gak becus kerjanya.. kenapa buku sekolah dibanting-banting?! Kalau rusak kamu mau gantiin? Iya?! Cepat bereskan sebelum bel istirahat berbunyi, kalau telat kamu bakal ibu hukum" omel ibu penjaga perpustakaan yang kemudian meninggalkan caca. Mendengar omelan ibu tadi membuat caca bertambah kesal dengan jeno.
"Pokoknya ini semua salah jeno!" "Ngapain lo jongkok kek gitu? Nyari koin?" Terdengar suara angga dari rak sebelah caca. Caca pun berdiri dan menarik angga untuk membantunya. "Bantuin caca yah.. caca ditinggalin jeno sendiri" "lah? Itu jeno di belakang lo ca, lagi mungut buku" caca pun membulatkan matanya dan menunjuk jeno. "Jeno kok disini?!" "Kenapa? Mau gue tinggalin?" Sontak caca menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lo dari mana sih? Masa ninggalin caca disini? Kalo caca dikunciin di perpus mau lo dengerin bunda ceramah?" Caca terlihat tidak memahami maksud angga. "Ca, maksud si cabe tuh lo kan kecil jadi ketutup rak.... paham sekarang?" Jelas adlan kepada caca. Sebal dengan perkataan angga membuat caca segera pergi dari perpustakaan. "Ck, dasar bocah" ucap jeno dan kembali mengatur buku agar bisa cepat keluar dari perpustakaan.
To be continue..
..
.
.
.
.
.
.
Bonus foto Abi🐬
Vote comment yaw :) btw maap karena buat chap ini dikit hehe..Jadi ichi up chapternya seminggu sekali tiap rabu 👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerapah VS Cacing
Teen Fiction"Jeno tungguin.. tungguin caca dong jangan cepet-cepet jalannya caca kan kecil gak kaya jeno yang badannya segede jerapah.. cepet stop disitu kalo gak mau caca aduin ke umi" ~caca "Bisa diam gak sih ? Lo selain nelen toa juga suka cosplay jadi caci...