Bab Tak Berjudul 1

18 3 1
                                    

Januari 2020

Jimin tidak pernah tahu sudah berapa kali ia pergi ke tempat ini. Mungkin sudah seratus kali atau bisa saja sudah seribu kali. Jimin tidak pernah menghitungnya. Seperti halnya dia tidak pernah menghitung seberapa sering dia merindukan gadis itu.

Tidak ada yang dilakukan Jimin di tempat ini, selain memandang sepasang sepatu kets yang tergantung di ranting pohon oak. Sepasang sepatu kets yang tergantung di pohon oak adalah simbol perpisahannya dengan gadis itu. Jimin masih mengingat dengan jelas bagaimana tangan kasar gadis itu menalikan satu persatu tali sepatu ke ranting pohon oaks sembari tersenyum lebar ke arahnya. Saat itu, Jimin tidak tahu bahwa itu adalah momen terakhir dia melihat senyumannya, karena setelahnya, gadis itu menghilang entah kemana.

Kini sudah lima tahun lamanya sepasang sepatu kets itu tergantung di sana. Artinya , sudah lima tahun juga hidupnya berjalan hampa tanpa kehadiran gadis itu. Jimin tersenyum pedih. Ia sungguh-sungguh merindukan gadis itu.

.............................................................................

Januari 2015

Jim aku minta maaf sepertinya kita tak bisa pergi sekarang

tiba-tiba aku dijadwalkan latihan dengan Kim Shin untuk penampilan MAMA

Luv , Jim

Jimin berdecak kesal membaca pesan tersebut. Tanpa membalasnya terlebih dahulu, Jimin melempar ponsel yang baru dibeli tiga bulan lalu ke sembarang arah. Selalu saja seperti ini. Ia dan Sera selalu gagal untuk pergi berkencan dengan berbagai alasan yang muncul. Padahal Jimin sudah menyewa fine dining di sebuah restauran mewah yang ada di Seoul dan sudah menyiapkan hadiah kalung untuk Sera. Sengaja Jimin menyiapkan semua itu karena sudah lama sekali dirinya tidak bertemu dengan Sera. Mungkin sudah sekitar dua bulan lebih. Meski sudah lama tidak bertemu, jujur Jimin tidak terlalu merindukan Sera. Ia dan Sera sudah terbiasa jarang bertemu. Bahkan pernah suatu kali, ketika Jimin dan Sera sama-sama sibuk mempersiapkan come back, mereka hampir tidak pernah bertemu selama empat bulan. Hal tersebut sangatlah wajar terjadi pada pasangan selebritis Korea, apalagi jika keduanya sama-sama berada dalam puncak karir seperti halnya Jimin dan Sera.

Jung Jimin sendiri adalah solois paling terkenal di Korea Selatan yang berhasil menembus pasar global. Ia seperti IU versi pria. Selain sebagai solois terkenal, Jimin juga merupakan produser yang sudah banyak menciptakan lagu untuk beberapa penyanyi . Di usianya yang baru menginjak dua puluh lima tahun, Jimin sudah memiliki segalanya. Ia memiliki uang ratusan miliar, kepopuleran, dan wanita. Sedang kekasihnya Sera adalah seorang visual utama Purple, sebuah girl grup Korea Selatan yang sudah mencapai popularitas global. Sera adalah gadis yang sangat cantik dan anggun bak putri raja. Kecantikan Sera dijuluki sebagai kecantikan yang tidak nyata. Banyak pria yang menginginkan Sera menjadi kekasih atau istri mereka. Tapi diantara banyak pria itu, hanya Jimin seorang yang berhasil memilikinya. Tak heran bila banyak orang yang beranggapan Jimin adalah manusia yang beruntung.

"Jimin!"

Suara itu berhasil membuat Jimin kaget. Segera Jimin keluar dari kamarnya.

"Ada apa lagi, Manajer Han?" tanya Jimin pada pria berkacamata yang sedang duduk di kursi pijat kesayangannya. Manajer Han yang lebih tua dua tahun dari Jimin menoleh. Alis tebal dibalik kacamata bulatnya berkerut.

"Tidak jadi jalan dengan Sera? "

"Tidak usah bertanya sesuatu yang sudah pasti kamu tahu jawabannya. "

Manajer Han tertawa kecil mendengarnya. Tentu saja, Manajer Han sudah bisa menebak sejak awal bahwa Jimin akan gagal pergi bersama kekasihnya.

"Mau apa kamu kesini?"

SaudadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang