Part 2

45 2 1
                                    

Suasana kantin saat ini tidak terlalu ramai. Itu jelas, lantaran masih jam pelajaran. Hanya ada beberapa siswa saja. Mungkin karena tidak ada guru yang mengisi kelasnya.

Haechan yang notabenenya jahil, tiba-tiba berceletuk saat Jaemin tengah memainkan sumpit. Padahal dihadapan laki-laki itu tidak ada makanan apapun. Iya, Jaemin sepertinya melamun.

"Kenapa lo? Mikirin cewek tadi kan?" ledeknya disertai tawa. "Siapa tu tadi namanya.. eum..??" tanya Haechan, tangannya juga menepuk-nepuk meja kantin untuk membantunya mengingat.

"Cia," jawab Jeno lembut. Suara lembutnya saja bisa menarik kaum hawa.

"Nah, iya tu bener," ucap Haechan lagi.

Jaemin yang sudah panas mendengar kalimat-kalimat ledekan kedua temannya, langsung berujar, "Diem lo! Siapa juga yang mikirin tu cewek," ucapnya yang langsung bangkit.

Laki-laki itu berjalan ke arah kamar mandi meninggalkan teman-temannya. Sebenarnya tidak ada panggilan alam apapun, ya hanya ingin berjalan-jalan saja, daripada harus mendengar ledekan Haechan dan Jeno.

Di salah satu lorong, tiba-tiba Jaemin bertemu dengan Cia dan Rayra. Aneh, Jaemin terkejut melihat dua gadis itu. Saat tangannya menyentuh kenop pintu, sesaat Cia dan Rayra menyapa Jaemin.

"Kak," sapa Cia dan Rayra berbarengan.

Jaemin hanya menjawab dengan deheman singkat. Namun, rungunya mendengar salah satu dari kedua gadis itu memanggilnya lagi.

"Kak," kali ini Rayra yang memanggil.

"Apa sih? Kan tadi udah gw jawab sapaan lo,"

"Bukan gitu, kak. Gagang pintu yang kakak pegang, itu pintu kamar mandi perempuan," jelas Rayra.

Sedetik itu juga, Jaemin melihat kearah papan pintu. Dan benar, terpampang jelas tulisan 'wanita' yang tertera.

"Bego banget gw. Bisa-bisanya gw lupa ini kamar mandi cewek," batin Jaemin. Namun, demi menjaga imagenya, Jaemin kembali berujar, "Tadi gw denger ada suara aneh aja gitu di dalem. Pas gw mau cek, lo berdua dateng duluan". Benar-benar alasan yang tidak masuk akal.

Jaemin menghalau pergi, berharap kedua gadis itu tidak melihat wajahnya yang memerah karena malu. Dia juga merapalkan doa agar keenam temannya yang lain tidak ada yang melihat kejadian tadi. Bisa habis Jaemin diledeki teman-teman laknatnya.

Tidak tau saja, Cia dan Rayra juga sudah tertawa saat masuk ke dalam kamar mandi. Rayra sempat berpikiran, laki-laki tampan seperti Jaemin, bisa bego juga.

Langkah Jaemin akhirnya diarahkan kembali menuju kantin, terlihat keenam temannya sedang makan. Jaemin sangat bersyukur, saat teman-temannya ternyata tidak ada yang beranjak dari kursi kantin. Perut saja yang mereka ingat.

"Ehem.. gini nih kalo kebanyakan nonton film dua puluh satu keatas. Pasti habis denger suara aneh dari kamar mandi cewek," celetuk Jisung.

Tunggu, berarti tadi Jisung liat kejadian di kamar mandi? Wah, mampus detik ini juga Jaemin.

"Apaan sih lo! Gw tadi cuma lupa jalan ke kamar mandi cowok," kata Jaemin.

"Udah, udah. Kasihan tu sepupu gw. Mana mukanya dah merah begitu. Pasti nahan malunya dalem banget ya?" Tidak tau ya ini, Mark itu membela atau ikut meledek. Tapi yang jelas, teman-teman lainnya juga sudah berhenti meledek Jaemin.

-

-

-

Dilain tempat, sehabis dari kamar mandi, Cia mengajak teman sebangkunya itu menuju perpustakaan-biasalah, ya, orang pinter mah mainnya ke perpus. Dia ingin membaca novel, ya novel apa sajalah, yang penting tidak bosan selama jam pelajaran yang kosong.

"Kerasukan apa sih lo? Tumben banget mau baca novel," tanya Rayra.

"Gue mau baca novel tentang hilangnya temen sebangku yang tukang nyerocos," iya, ucapan itu dikhususkan untuk Rayra yang sibuk mengomel sejak masuk perpustakaan.

"Lo ngatain gw temen sebangku yang sukanya nyerocos aja?" nada bicara Rayra sedikit lebih tinggi.

Cia hanya menaikkan bahunya. Malas menimpali ucapan Rayra yang menurutnya tak penting untuk dibahas.

"Bentar lagi kan istirahat, abis ini ke kantin yuk. Gw laper," kata Cia.

"Ratu es kayak lo, ngajak ke kantin duluan? Biasanya aja lo ogah-ogahan," - Rayra.

"Kan gw dah bilang, kalo gw laper. Banyak omong lo," cerca Cia.

"Buset dah, ni orang PMS kalik ya," - batin Rayra

Keduanya berjalan menuju kantin, dengan Rayra yang bercerita tentang dia membeli aksesoris baru. Jujur saja, telinga Cia sudah terasa pengang mendengar celotehan teman sebangkunya itu.

Sampai di kantin, disalah satu penjual makanan, Rayra memesan bakso, sedangkan Cia memesan seblak. Karena hal itu, membuat Rayra meracau.

"Heh, jangan pesen seblak. Omongan lo itu udah pedes. Bisa-bisa habis makan seblak, makin pedes tu omongan lo," - Rayra.

Mendadak Cia menatap tajam ke arah Rayra, hingga membuat nyali Rayra ciut seketika.

Sekitar beda lima meja, ternyata terlihat rombongan kakak-kakak mahasiswa tadi, yang asik bercanda-ria. Siapa lagi kalo bukan 7Dream?

"Itu kan kakak-kakak yang tadi, iya kan?" tanya Rayra, Cia hanya mengangguk sebagai jawaban.

Cia dan Jaemin sempat bertukar pandang cukup lama, sampai akhirnya Cia dulu yang memutusnya.

Itu kan cewek tadi. Cantik sih, badannya juga bagus. Tapi, kayaknya gw nggak tertarik sama dia,- batin Jaemin.

"Eh, itu cewek yang tadi kita masuk ke kelasnya kan?" - Haechan

"Gimana kalo suruh gabung sama kita?" -Renjun

"NGGAK! Kagak setuju gw" protes Jaemin

Jelas Jaemin tak ingin dua gadis itu bergabung. Dia sudah terlanjur malu karena kejadian di kamar mandi tadi. Bisa-bisanya teman-temannya yang lain malah menyuruh gabung. Mau ditaruh mana muka tampan Jaemin?

"Udah yok, mendingan kita cabut aja. Ngapain coba pake lama-lama segala disini? Ketauan kayak orang mau caper aja" cebik Jaemin.

"Aelah, baru juga bentaran disini. Udah ngajak cabut aja lo. Tanggung, makanan gw juga belom abis nih," - Haechan

"Ngaku aja deh lo, lo grogi kan?" - Jeno

Ya, tanpa mereka sadari sebenarnya Jaemin juga sudah mengeluarkan keringat dingin ditangannya. Jaemin sendiri juga tidak tahu kenapa bisa kayak gini.

"Woooyyy.. Jaemin salting tuh" kata Mark yang tiba-tiba berteriak melihat tingkah aneh Jaemin. Membuat semua temannya kembali tertawa.

"Argh," - Jaemin

"Waduh, waduh, bahaya. Kayaknya dia terangsang sampe kedengeran suara erangannya," kata Mark lagi disertai tawa meledek.

"Sialan, lo," cebik Jaemin.


To Be Continue..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MyiceboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang