Prolog

3.4K 351 8
                                    

Kisah ini berawal saat mereka baru berusia 12 tahun. Hinata kecil senang duduk di atas bukit dekat sekolah menatap kesibukan desa Konoha atau menangis sendirian. Tapi saat itu di hari kamis Hinata pergi dari rumah—setelah Hiashi terang-terangan lebih memuji Neji daripada dirinya dan membuat Hinata bersedih. Di mata ayahnya Hinata tidak pernah memuaskan. Kemampuannya sebagai Shinobi memang jauh di banding Neji tapi Hinata selalu berusaha keras untuk bisa menyamai Neji. Hinata ingin Hiashi mengakuinya. Dia bisa mengalahkan Neji suatu saat nanti. Hinata bisa sekuat Neji untuk memenuhi hasrat Hiashi. Akan Hinata buktikan suatu hari nanti—dan menuju bukti dekat sekolah, tempat Hinata bebas mencurahkan isi hati. Tapi langkahnya terhenti, dibalik mata berkacanya Hinata menangkap sosok anak laki-laki tengah duduk melipat kedua kakinya. Tubuh itu tidak bergetar seperti menangis. Anak laki-laki itu terlihat tenang.

Hinata menatap langit yang mulai menggelap. Tiba-tiba keinginannya menangis hilang tergantikan kekhawatiran oleh malam yang menyapa. Hinata harus segera pulang. Bisa habis dia kena damprat Hiashi karena pergi diam-diam. Apalagi Hinata yakin orang-orang sedang mencarinya. Dan, anak laki-laki itu juga menjadi salah satu alasannya untuk segera pulang ke Masion.

Hinata berbalik hendak pergi. Seharusnya kepala Hinata menatap ke depan seperti langkah kakinya, tapi sulit mengabaikan sosok anak laki-laki itu. Hinata merasa diserang rasa tanggungjawab untuk bersikap peduli. Setidaknya memberitahu pada anak itu jika malam akan menyapa, dia harus pulang karena orangtuanya pasti sedang mencarinya. Hinata mengelap sisa air mata di ujung mata lalu menghampiri dengan lesu. Hinata tidak bisa melihat wajah anak itu karena terbenam dilipatan tangan.

Siapa? Hinata memiringkan kepala mencoba mencari cela melihat wajah anak laki-laki itu. Menyerah. Hinata menghela napas lirih.

"Ini sudah mau malam. Sebaiknya  kau segera pulang."

Anak laki-laki itu diam. Hinata menggaruk kepala bingung. Diperhatikan tubuh anak laki-laki itu yang sebagian terbalut perban. Hinata mengernyit ngeri. Luka apa yang didapatnya hingga dibebat banyak perban?

"Orang tuamu pasti sedang mencarimu. Apalagi luka-luka ini. Mereka pasti mengkhawatirkanmu."

Kepala anak laki-laki itu mendongak. Dari samping Hinata paham betul siapa sosok yang sedang dia pedulikan. Sasuke Uchiha tengah menatapnya dingin. Mata hitamnya perlahan berubah menjadi merah pekat yang tajam penuh intimidasi. Hinata sadar bagaimana sorot mata itu telah diselimuti dendam dan amarah.

"Enyahlah."

Hinata teringat dan meruntuki betapa bodohnya dia telah menyinggung Sasuke disaat anak itu baru saja mengalami tragedi mengerikan di klannya. Sasuke telah kehilangan orangtuanya dan seluruh keluarga Uchiha karena pembantaian oleh Itachi.

Alih-alih pergi seperti keinginan Sasuke. Hinata kecil memilih duduk di samping menjaga jarak. Hinata tidak takut oleh mata tajam Sasuke yang masih menatapnya sangar. Bagi Hinata mata itu hanyalah mata kesedihan mendalam seorang anak kecil yang kehilangan dunianya.

Di bukit sekolah ini Hinata mengenal Sasuke dalam artian berbeda. Mereka tidak berbicara banyak menceritakan kesedihan masing-masing. Kehadiran mereka telah mengisi kekosongan lain di hidup mereka. Pertemuan singkat itu meninggalkan kesan cukup mendalam bagi Sasuke namun tidak untuk Hinata.

Sasuke berjanji suatu saat nanti ketika tujuannya telah diraih apa yang telah Hinata berikan padanya akan Sasuke kembalikan di bukti ini.

Katana.

Hanya pedang itu—yang berkaitan dengan Konoha—yang Sasuke bawa dalam pelariannya.

Orang lain tidak akan pernah tahu kenapa Sasuke memilih pedang untuk senjatanya. Sasuke menyimpannya sendiri. Namun, Sasuke akan mengembalikan itu nanti pada pemiliknya.

TBC

Ini semi canon kawan-kawan.
Harap tidak berharap banyak ya bakalan update cepet dan Kembali ini hanya punya 1 atau 2 bab.

Ps: Oh ya apa kalian punya akun novelme? Kalo ada bisa saling follow ya. Punyaku iamrusti. Aku publish beberapa cerita di sana.

Cilacap
12 Januari 2021

KEMBALI [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang