BAB 2

2.3K 371 11
                                    

~Fanfiction ini aku dedikasikan untuk kalian semua yang sudah luangin waktu buat baca dan apresiasi. Terima kasih 😁~

Sasuke beruntung karena Hinata berlari disaat nyawanya tengah sekarat. Meneriaki namanya hingga Sakura mengambil alih memberikan pertolongan. Begitu keterangan Kakashi kepada Sasuke ketika sadar dari koma.

Mata hitam Sasuke memperhatikan sekelilingnya. Bukan tempat asing karena Sasuke pernah berada di kamar rumah sakit Konoha beberapa hari saat kecil. Dan dia kembali ke sini setelah memenangkan peperangan.

Perjalanan Sasuke mencari kebenaran klan Uchiha telah usai. Sudah tidak ada tempat yang harus Sasuke tuju. Konoha tidak akan menerimanya kembali. Sasuke tahu diri telah berbuat banyak dosa. Meski Sakura, Naruto dan Kakashi menyakinkannya untuk tetap tinggal di Konoha, Sasuke menolak.

Perang melawan Kaguya meluluhlantahkan dataran bumi dan merenggut banyak nyawa manusia. Hari ini penduduk Konoha beramai-ramai menghadiri upacara pemakaman pahlawan perang. Tak terkecuali Sasuke. Dengan tangan masih dibebat perban dia meletakan bunga lili di atas makam.

Kakashi di barisan paling depan memimpin upacara. Laki-laki itu sedikit memberi pidato untuk mengenang dan membesarkan hati para keluarga yang ditinggalkan. Suasana begitu sedih. Banyak suara tangisan lirih tersedu di pemakaman. Disisi kanan terpisah tiga orang berdiri Hinata dengan pakaian hitam menangis lirih. Sasuke ingat Neji gugur di medan perang karena melindungi Hinata. Perempuan itu dilanda rasa bersalah juga kehilangan.

Sasuke mengerti perasaan kehilangan yang mereka alami, karena dia telah mengalaminya puluhan tahun lalu.  Karenanya Sasuke tidak menangis atau merasa sedih. Dia hanya berempati.

***

Konoha mulai berbenah. Gedung yang hancur dibangun kembali. Rumah penduduk yang rusak diperbaiki. Semua sibuk bergotong royong memperbaiki Konoha di bawah kepemimpinan Kakashi sebagai Hokage.

Dengan kebijakan Kakashi komplek perumahan Uchiha yang ditutup diikut sertakan dalam pemulihan. Sasuke mendiami rumahnya hanya beberapa minggu sembari membuat rencana perjalanan bersama Tim Taka. Kakashi tidak bisa menahan Sasuke. Muridnya itu memang sulit diatur.

Mendengar kabar perjalana menebus dosa yang akan Sasuke lakukan membuat Sakura ketakutan. Dia menghalangi Sasuke.

"Kami sudah memaafkanmu. Tidak ada alasan lagi untuk kau pergi menebus dosa atau apalah itu." Sakura berkaca-kaca menemui Sasuke yang baru pulang dari kantor Hokage di jalan.

"Ada. Dan itu perasaan yang tidak bisa kau pahami jika tidak mengalaminya sendiri, Sakura."

"Jangan membuat situasi semakin rumit, Sasuke. Di sini rumahmu sampai kapanpun. Bayangkan betapa sedihnya Naruto ketika mendengar kau pergi lagi."

Sasuke tersenyum tipis. "Cobalah memahamiku seperti yang Naruto lakukan."

Sakura tak bisa berkata apapun. Karena yang terus meminta membawa pulang Sasuke ke Konoho sejak dulu adalah Sakura bukan Naruto. Itu keinginannya.

"Pernah kau mencoba memahami perasaanku juga, Sasuke? Aku mencintaimu. Aku menahan semuanya sendiri. Aku hanya ingin melindungimu. Jika dibanding orang lain aku paling mengerti tentangmu. Jadi, kumohon jangan pergi lagi."

Paling mengerti tentangku?

Bukankah kalimat itu lebih pantas keluar dari mulut Hinata? Sayang sekali Sasuke tidak bisa mengambil alih hati perempuan itu dari Naruto.

"Terima kasih telah mengerti aku dan kuharap kau akan lakukan untuk selamannya."

"Dan maaf untuk perasaanmu."

KEMBALI [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang