My name

84 6 2
                                    

Tok...tok...tok...
Krangg....
[Desingan alat-alat bersinggungan]

"Ahhh, HA! HA! HA! akhirnya...akhirnya!! Setelah bertahun-tahun aku menanti saat-saat ini," kata seorang lelaki paruh baya dengan bangga nya.

Lelaki paruh baya itu pun berjalan menuju 'eksperimen' yang dibuatnya menatap dari atas hingga kebawah dengan tatapan bangga dan hina nya.

"Sempurna!! Ha! Sangat sempurna bahkan terlalu sempurna untuk seorang pelayan," kata laki-laki itu sambil melangkah kesebuah meja mengambil 'remote control' nya mulai mendekati sang eksperimen nya daaan.. 'Klik'.

Brassshhh.

Air mengucur deras setelah ia menekan tombolnya diiringi seorang wanita cantik yang keluar dari dalam air tersebut.

"Salam tuan," katanya dengan hormat kepada lelaki paruh baya didepan nya. Lelaki itu hanya diam menatap mesum wanita itu, menginginkan hal yang sudah berimajinasi didalam pikiran nya.

Lelaki itu mendekat dan berkata "ku namakan kau Kille, hanya Kille tanpa nama panjang," yang diberi nama hanya mengangguk paham bahwa kini ia telah memiliki nama.

"Baiklah, namaku Waiston Anderston kau boleh memanggilku proffesor dan kau ku buat untuk melayaniku secara pribadi, dilarang memberontak, dilarang berpindah tuan, tetap setia adalah karaktermu. Apa kau paham Kille??" Tanya lelaki paruh baya itu dengan angkuh, "saya paham proffesor," jawabnya dengan sopan.

"Sekarang kemarilah kau harus memuaskan ku," katanya dengan mata memicing yang menjijikan, ia hanya tak tau bahwa ciptaan nya telah mengalami kerusakan.

Kille mulai mendekat, mulai memeluk proffesor dengan lembut hingga... 'Zepp!' Proffesor lengah karena pesona Kille hingga tak sadar bahwa pelayan nya membawa sesuatu di belakang tangannya 'Sreettt..' 'Crakk...crakkk..crakk....' 'Sreettt..'

BRUKKK!!

"Huuhh...hampir gila aku, tua bangka mesum! Aku berterima kasih karena kau telah menciptakan aku dengan baik, tapi maaf aku tak ingin jadi pelayan dari otak yang tak pernah kau sapu bersih" katanya dan mulai mencari sehelai pakaian yang tersisa.

Jangan berfikir gadis itu keluar dari alat yang bersamanya menggunakan lengkap pakaian rapih. Nyata nya tidak.

Ngunggg!! [Sirine polisi]

"Sial, kalo gini jadinya... Baru saja aku diciptakan dan bergelut dengan tua bangka mesum, kini aku harus jadi buronan polisi? Apakah hidup seperti ini?"

Dengan cepat ia menggotong mayat proffesor ke tempat tidur, dan menutupi dirinya dengan sehelai selimut.

"Diam ditempat!! Kami polisi!!"

"Tolongg!! Polisi kemarilah!! Hiks..hiks..."

"Ehh, nyonya tolong pakai dahulu pakaian anda"

"Aku tidak bersalah!! Dia hiks.. ingin mele...cehkan...ku, aku tak...hiks bersalah...kan pak?? Ini..hiks.. Hanya pembelaan diri kan pak??"

"Yaa, nyonya silahkan pakai dulu pakaian anda... Anda bisa bersaksi didepan pengadilan nanti.."

*****

Just killeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang