-06-

296 52 6
                                    

"Ten! " ten yang masih melamun sedikit tersentak, ia lalu menoleh ke kiri, ada doyoung dengan wajah khawatir nya..

" kau baik-baik saja,? kau hampir terlambat menjemput ye-jin ." sambungnya..

ten yang masih melanjutkan melamunnya itu akhirnya tersadar,

" ah benar, aku pergi dulu doyoung! " ten bergegas keluar dari gerbang kampusnya..

" dia aneh sekali. " monolog doyoung....


















apart ten.

" eonni, aku lapar. " yejin sudah mulai merengek, oh tuhan, jujur ten sangat lelah hari ini, menyelesaikan tugas hampir sampai subuh, di tegur berkali-kali oleh dosen saat dikelas karena melamun terus, ia ingin istirahat ingin tidur tapi bayangan pria itu selalu muncul, pria asing yang memporak-porandakan hatinya saat ini.

" kau ingin makan apa? " tanya ten malas.

" ingin ayam madu dan pizza! " lagi-lagi si kecil ingin ia mengeluarkan uang lagi..

" arraseo, sudah kupesan, skarang ke kamarmu dan ganti baju! "

"ay ay captain!! " yejin hormat dan langsng menuju kamar, ten sedikit tersenyum. yaaa walaupun gadis kecil itu menyebalkan tapi ia sangat menyanyanginya, sampai ia ingin menenggelamkan di john river. eh sungai amajhon, eh amazon maksudnya.












"EONNI!!!!! " teriakan yejin menggelegar se antero rumah.

ten yang sedang berada di kamar mandi berlari tergopoh-gopoh takut yejin kenapa-napa..

" waeyo ??! kau terluka yejin? " ten langsng memeriksa tubuh yejin, ia memutar-mutar tubuh gadis kecil itu, yejin mencebik sebal..

" aniya, itu bel rumah berbunyi " ia menunjuk pintu apartemen. ten merasa sedikit berlebihan, ia mendengus sebal.
ia berjalan ke arah pintu dan membukanya, pasti tukang makanan, namun saat dibuka ia terkejut. Bukan tukang makanan, tapi tukang pukul yang selalu memukul hatinya dan membuat jantungnya berdebar-debar kencang dan tak beraturan.

taeyong tersenyum lebar dan menampilkan deretan giginya yang rapi dan mata yang menyipit.

" hai, Ten! " taeyong melambaikan tangannya di depan wajah terkejut ten..
ten masih membeku, menatap wajah tampan itu. kenapa ten selalu seperti ini saat menatap taeyong, eoh?

" o-oh, h-yung.. " ia tersadar dan memperbaiki diri yang masi sangat terkejut dan gugup. yah semenjak kejadian di cafe itu taeyong masi saja mengatakan bahwa ia ingin berkencan dengan ten..
atensi mata taeyong teralihkan saat melihat gadis kecil sudah berdiri di belakang ten, ia bersembunyi disana,.taeyong tersenyum lebih lebar lagi..

" yejin-aa!!! kau tak merindukan oppa tampan? "

" oppa!!!!! " yejin berlari ke arah taeyong dan langsung saja masuk ke pelukan taeyong,

" kenapa lama sekali tidak kemari, oppa sudah janji padaku" ucapnya kesal.

" ahaha mian, oppa sibuk sayang, sekarang oppa sudah disini, dan eumm.. ayam madu dan pizza? " taeyong menaikkan kedua tangannya..

" yang ini apa? " yejin memegang paper bag di tangan kirinya.

"bukanya di dalam saja ya"

" kenapa makanan kami bisa bersamamu, hyung? " ten mempersilakan taeyong masuk dan mengambil alih membawa makanannya sedangkan taeyong sudah menggendong yejin..

" aku bertemu dengannya di lift ,yang kutahu yejin suka sekali ayam madu, jadi kupikir ini pesanan kalian dan benar saja" jelasnya ,taeyong langsng menempatkan pantatnya di sofa empuk itu.

" brarti hyung sudah membayar nya? "

" iya, sayang. " jawabnya dengan senyum tipis, tapi tampan dan ten ingin teriak sekarang. apa katanya. SAYANG??

" aku lapar, ayo makan! " yejin sudah membuka ayam madunya dan melahap dengan sangat lahap.

taeyong menatap ten yang masih berdiri,

" duduk ten, kau juga harus makan, atau kau ingin pesan yang lain? "

" a-niyaaa hyung, " ten mendudukkan pantat semoknya di samping taeyong.

" makan yang banyak, agar pipimu tambah gembul" taeyong refleks mencubit pipi ten. oh ayolah, kemarin ia mengecupku sekarang mencubit pipiku, kau ingin apa sebenarnya tuan taeyong-ssi.

seharusnya ten tahu kalo taeyong hanya ingin dirinya, dasar tidak peka.

" kau cantik sekali ten, aku benar-benar menyukaimu " taeyong tidak berhenti menatap ten yang sedang makan dengan jantung yang berdebar tak karuan. ten menoleh, mengerjapkan kedua matanya, ia tidak salah dengar kan?
















" wahh,, boneka barbie, !!" yejin berseru senang, memang terakhir kali taeyong kesini adalah saat bermain lego dan ia berjanji jika yejin bisa membuat banyak bentuk dari lego akan diberikan hadiah. dan yejin bisa membentuk dua saja itupun tak berbentuk sebenarnya,tapi yejin sudah mau berusaha dan pantas di apresiasi. alasan lain taeyong mau memberikan boneka adalah karena ia ingin bertemu ten lagi, ia sangat gila jika merindukan pria manis itu.

" kau suka? " taeyong menoel-noel pipi yejin gemas,

" tentu saja!!!! terimakasih oppa tampan! " yejin memeluk taeyong dan sibuk memainkan mainan barunya, .
taeyong memperhatikan sekitar dan tak menemukan adanya ten di ruang tengah itu, ia beranjak dan menuju dapur, ah pantas saja, ten sedang mencuci piring disana. sungguh istri idaman...

ten terkejut saat tiba-tiba ada lengan kekar yang memeluknya erat. ia membalikkan badan dan ada taeyong disana, ia tersenyum manis sekarang. taeyong mempertipis jarak antar keduanya, hidung mereka sudah bergesekan satu sama lain, ten refleks memejamkan matanya, dan taeyong yang melihat itu berpikir ia mendapat lampu hijau dari ten.
Langsng saja ia menempelkan bibirnya pada bibir ten cukup lama, ten tidak menolak dan taeyong mulai melumat lembut bibir ten, ia melumat bibir ten bergantian atas dan bawah tanpa adanya balasan dari ten.
taeyong melepasnya pangutannya dan dengan suara serak ia berbisik pada ten.

"kau milikku, ten. kau milik lee taeyong sekarang"

dan taeyong kembali melumat bibir ten dengan lembut dan dibalas oleh ten yang menimbulkan suara kecipak khas orang berciuman.


















































aghh. aku iri:(

maaf pendek, vote komen juseyo ♥️

i'm yours and you're mine (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang