PROLOG

29 1 1
                                    

Bis setiap pagi memang selalu sesak. Tapi beruntungnya, pagi ini aku bisa dapat tempat duduk, sekaligus sandaran gratis yaitu pundak laki laki paling setia yang aku punya. Langit, aku tidak akan berikan dia kepada siapapun. Dia milikku, dia milikku utuh didalam dunia ku.

"tidur aja, nanti gue bangunin klw udh mau sampe" ucapnya sambil mengelus kepaku yang sedari tadi memang sudah bersandar di bahunya.

Dia bukan pacar ku. Bukan juga kakak laki laki ku.

Bagiku, dia lebih dari itu.

Aku tidak mau kehilangan atau di tinggalkan oleh nya. Karena aku, aku cuma memilikinya. Hanya dia. Langit. 

HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang