Aku terdiam duduk di ruang tamu. Sudah satu jam berlalu, aku menunggu kepulangan mama dan papa. Waktu sudah lewat jam 10 malam tetapi mama dan papa masih belum pulang. Diluar sedang hujan deras aku sangat ketakukan berada dirumah sendiri. Karena ketakukan aku terus menangis dan tertidur di sofa.
Setelah aku terbangun keeseokan harinya melihat mama dan papa yang belum juga pulang. Aku sangat sedih dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Disekolah aku hanya murung dan tidak mendengar pelajaran dengan baik. Ketika bu guru memanggil namaku untuk menjawab pertanyaan aku hanya melamun selama pelajaran dan saat aku mengatakan aku tidak bisa menjawab bu guru bertanya kepada ku apakah aku sedang ada masalah aku hanya menjawab tidak.
Saat makan siang di kantin sahabat baik ku Jeno datang menghampiri ku dan bertanya ada apa dengan ku kenapa aku hanya melamun seharian. Lalu aku menceritakan semuanya kepada Jeno. Bel pulang sekolah berbunyi, aku dan Jeno berniat pulang bersama tetapi Jeno dijemput oleh ayahnya.
"Jaemin, papa ku datang menjemputku aku pulang duluan ya, dah" Jeno pergi dan melambaikan tangan kepadaku.
"Aku sangat iri kepada Jeno karena orang tuanya sangat menyayanginya" Kataku dengan perasaan iri.
Setiap hari aku pulang menggunakan bus saat sedang dalam perjalan ke halte bus aku melihat mobil yang melaju kencang dan seorang anak yang ingin menyebrang jalan. Tetapi anak itu tidak melihat mobil yang melaju dengan kencang menjuju kearahnya. Aku berusaha menolong anak itu. Anak yang aku tolong selamat tetapi sayangnya aku yang tertabrak mobil. Saat aku tidak menyadarkan diri aku dibawa kerumah sakit oleh ibu dari anak yang aku selamatkan tadi. Saat aku sudah tiba dirumah, pihak rumah sakit menelpon orang tua ku tetapi tidak ada yang menjawab panggilannya.
"Apakah karena aku bukan anak kandung mereka?" Kata ku dalam hati sambil menahan tangis
"Nak, apakah kamu tidak apa-apa?" kata ibu dari anak yang aku selamatkan
"Aku tidak apa-apa. Bagaimana dengan anak bibi?" Kata ku dengan tersenyum
"Terima kasih sudah menolong aku kakak" Kata anak kecil yang aku tolong
"Orang tua mu tidak bisa dihubungi" Kata suster
"Tidak apa-apa aku hanya perlu dirawat beberapa hari saja. Bibi sudah boleh pergi" Kata ku dengan tersenyum.
"Sekali lagi terima kasih sudah menolong anak bibi" Kata anak ibu yang aku tolong
Setelah mendengar aku kecelakaan teman-temanku datang berkunjung terutama Jeno sahabatku. Orang tua Jeno bertanya kepada ku dimana orang tuaku aku hanya bisa menjawab mereka sedang dalam perjalanan binis. Jeno meminta izin kepada orang tuanya untuk menjaga aku sampai keluar dari rumah sakit. Orang tua Jeno yang kasihan melihatku tidak ada yang menjaga dan orang tua Jeno pun menyetujuinya. Saat hari aku mau pulang dari rumah sakit mereka tetap datang menjemput / menjaga ku dirumah sakit.
"Jeno aku merasa sedih karena orang tua ku tidak memperhatikanku lagi" Kata ku kepada Jeno sambil menangis
"Mereka mungkin hanya sibuk" Ujar Jeno yang mencoba menenangkanku
"Mereka bahkan tidak datang menjenguk aku di rumah sakit" Kataku
"Tidak apa-apa menangis lah keluarkan semua kesedihanmu itu" Kata Jeno
Sesampainya aku dirumah Jeno membawaku ke kamarku. Ketika aku bertanya kepada bibi apakah mama dan papa sudah pulang. Bibi mengatakan kalau mereka masih belum pulang. Jeno mencoba membuatku tidak stres dia mengajak ku ke taman untuk menghirup udara segar.
"Jaemin, ini sudah mau malam aku pulang dulu ya" Kata Jeno
"Iya, makasih sudah menjaga ku dan membawa aku pulang ke rumah" Kata ku yang sedih karena Jeno akan pulang
"Jeno sudah pulang sekarang aku tidak ada teman untuk diajak bicara lagi" Kata ku dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Jeno for everything
FanfictionKisah ini menceritakan tentang aku dan Jeno. Jeno adalah sahabatku dari kecil. Jeno selalu ada saat aku membutuhkannya. Suatu hari saat aku kehilangan orang yang paling aku sayangi Jeno selalu ada disampingku.