🔞 VMinKook 🔞

34.5K 381 10
                                    




Try New Things



"Hei, Jimin"

Jimin menoleh mencari seseorang yang sudah memanggil namanya. Ia nampak kesusahan mencari sosok itu dikarenakan lautan manusia tinggi di sekelilingnya. Huh, sekarang ia tahu betapa pentingnya tinggi badan itu.

Tangan Jimin di tarik keluar dari lautan manusia. Sedikit menghela nafas namun setelahnya ia mengernyit bingung.

Siapa yang menarikku?

"Hei"

Pundaknya di tepuk lantas Jimin membalikkan badan menghadap si pelaku. Lagi, Jimin mengernyit bingung. Siapa sosok pemuda di depannya ini? Mengapa ia mengenal dirinya?

"Hei, kau Park Jimin, kan? "

"Iya, kenapa? Siapa kau? " satu alisnya terangkat.

"Ah, untunglah aku menemukanmu. "

Jimin semakin bingung. Kenapa dengan pemuda di depannya ini? Jimin bertanya A ia malah menjawab C. Apakah otaknya bermasalah?

Tangan Jimin di tarik, namun Jimin hempaskan begitu saja. Apa-apaan ini seenaknya saja membawa orang. Kenal juga tidak!

"Yak! Apa yang kau lakukan, hah?! Aku bertanya siapa dirimu dan apa alasanmu mencariku? Kenapa malah menarik tanganku lagi?! Otakmu bermasalah, hah?! "

Biar saja Jimin berteriak. Tidak akan ada yang mendengar juga dan kalaupun ada mereka akan memilih abai dan memfokuskan pandangan ke panggung di depan di mana salah satu boy grup naungan BigHit Entertainment yaitu BTS tengah menampilkan lagu DNA. Membuat lautan manusia itu seakan-akan menjadi lautan cacing karena terus menggerakkan tubuhnya mengikuti sang idola.

"Kau itu cerewet sekali. Intinya, aku harus membawamu ke Kim Taehyung. "

Kembali, Jimin di tarik paksa entah menuju ke mana Jimin sendiri tidak tahu. Jimin mengenal Kim Taehyung. Maksudku bukan Kim Taehyung member BTS itu tapi ini Kim Taehyung jurusan kesenian. Alias teman Jimin.

Jadilah Jimin menurut saja saat pemuda entah siapa namanya itu menarik tangannya dengan sedikit berlari-lari kecil.



























Entah apa yang membuat pemuda di sampingnya ini berhenti. Ia terus melihat ponselnya, terkadang juga mengetik beberapa tombol lalu menempelkan ponselnya di telinganya.

Jimin ingin bertanya mengapa mereka berhenti di halte bus seperti ini. Bukankah mereka hendak menemui Kim Taehyung? Lalu mengapa di halte?







Kalau Jimin perhatikan baik-baik, pemuda di sampingnya ini terlihat tampan juga manis di waktu yang bersamaan.

Rahang yang tegas. Mata yang bulat lucu. Hidung yang mancung. Pipi yang sedikit berisi serta bibir tebalnya yang mungkin nik-  aish kenapa pikiranku mesum sekali sih. Jangan aneh-aneh Jimin, kita baru sekali bertemu.

Jimin menundukkan kepalanya, menyembunyikan rona merah di pipi chubby-nya. Jangan sampai pemuda di sampingnya itu tahu jika ia sedang merona sekarang, bisa-bisa ia mati karena malu!

Jungkook menoleh, mengernyit bingung mendapati Jimin yang menundukkan kepalanya dalam-dalam. Ada apa dengannya?

"Hei, kau kenapa? " menepuk pundak Jimin pelan.

"Ti-tidak apa-apa"

Menggelengkan kepalanya kuat-kuat dengan masih menunduk. Jimin merutuki mulutnya yang tergagap.



One Night Stand || BTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang