"lebih baik jika aku tidak ingat apapun"

470 47 12
                                    






Jisung hanya bisa termenung dengan semua ingatan yang perlahan teringat kembali. Ia ingin sekali berteriak sekeras kerasnya, tapi nyatanya ia hanya bisa menangis dalam diam.

Ia mengurung dirinya dikamar seharian. Ia tau kamar itu bukan hanya miliknya, namun dia rasa belum sanggup untuk bertemu dengan i.n untuk saat ini. Baginya, i.n memang tidak bersalah. Dirinya saja yang selama ini terlalu berharap.










Ditengah lamunannya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar

"Jisung...jisung.... please buka pintunya, aku mau ngomong. Ini aku Felix" ucap Felix dari luar

Mendengar nama Felix , jisung berusaha untuk tegar dan mencoba membuka pintu








Saat jisung membuka pintunya Felix langsung menarik jisung ke dalam pelukannya

"Jisung...." Ucap Felix yang ternyata sudah menangis

Jisung yang sudah mencoba tegar tergoyahkan oleh Isak tangis Felix

"Hisk hisk" keduanya saling berpelukan erat








Mereka kini tengah berada di ranjang jisung dan saling berpegangan tangan

"Pasti sakit ya sung, maaf gue gak ada saat Lo sakit kaya gini. Gue malah pergi sama changbin Hyung gue-"

"Ini bukan salah Lo lix, gak ada yang tau juga kalau kejadian itu bakal terjadi. Ini sebenarnya.... karena gue terlalu berharap. Jadi sakitnya, kayak ...sakit banget" ucap jisung sembari menundukkan kepalanya

Felix mengelus tangan jisung

"Gue udah dengar semuanya dari Minho Hyung sung, berengsek emang si hyunjin. Gue kira dia bakal nyenengin Lo sung, gue kira setelah perjanjian itu dia bakal suka sama Lo tapi-"

"Percuma lix.... hyunjin emang nyatanya kan gak suka sama gue" ucap jisung lirih

"K-kok Lo bisa beranggapan kayak gitu?"

"Gue udah inget semuanya lix..."

"Jadi Lo..."

"Iya, gue udah inget semuanya. Semua, bahkan gue juga inget kenapa gue bisa masuk rumah sakit dan perkara hubungan i.n sama Minho Hyung. Gue inget semua lix . Tapi-tapi"

Felix menangkup wajah jisung

"Tapi apa sung?"

"lebih baik jika aku tidak ingat apapun"

"Sung jangan gini..."

"Rasanya sakit lix mengingat itu semua, gue rasa waktu gue lupa ingatan. Semua berjalan sesuai apa yang gue mau. Tapi nyatanya, setelah ingatan ini kembali. Rasanya berat buat nerima kenyataan kalau...gue adalah orang yang paling gak diharapkan disini" jisung kembali menangis

"Lo-lo gak boleh ngomong gitu sung hisk hisk, Lo adalah orang yang paling dibutuhkan sama kita. Lo yang selalu buat kita bahagia sung. Lo gak boleh mikir kayak gitu" ucap Felix lalu memeluk jisung sembari menangis

Tiba-tiba ada seseorang yang memeluk jisung dari belakang

"Maafin Hyung yang gak tau apa-apa sung..."

Jisung sontak menengok ke arah suara

"Cha-changbin Hyung...hisk hisk"

Changbin menggenggam tangan jisung

"Hyung selama ini terlalu bodoh buat ngerti keadaan, Hyung sampe gak tau adik tersayang Hyung ini ternyata sakit hati kayak gini. Hyung bener-bener minta maaf sung, Hyung ngerasa gak guna jadi Hyung buat kamu" ucap changbin sembari menangis

[̲̅I] [̲̅Y][̅[̲̅o][̲̅u]][̲̅A][̲̅n][̲̅d] [̲̅W][̲̅e] (Hyunsung){END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang