Flashback Lahirnya Aubrey Wu dan Nakita Wordward vol.1

16 2 3
                                    

"Selamanya aku tidak akan pernah mengugurkan rahimku, Aiden" Mui Ryder memeluk erat perutnya sembari menatap tajam sang pangeran mahkota Aiden Wordward, yang telah melakukan kesalahan fatal di masa remajanya

"tapi aku tidak akan pernah bisa bertanggung jawab mui, aku akan dijodohkan dengan putri dari pemilik bisnis pangan terkemuka abad ini, Karina McClure. Pernikahan kami sudah terjadwal dan tidak bisa ditentang" sesal Aiden dengan suara parau yang mengenaskan

" kalau kau tidak bisa bertanggung jawab seharusnya kau tidak berbuat! Apakah pangeran mahkota selalu tidak punya otak?" Mui Ryder yang sudah terpancing emosi memandang Aiden penuh kecewa, dan kini Mui sudah membalikan badannya melangkah menjauhi tempat Aiden berpijak

" Dan jangan pernah lagi kamu mencari tahu tentang aku, Aiden. Aku pergi " Mui mengambil langkah seribu menjauhi Aiden, sedangkan sang putra mahkota yang sedang labil itu hanya bisa menatap penuh sesal si kekasih yang ia sayangi itu

"Aku memang bodoh" rutuk Aiden dalam hati, disertai dengan satu tetes air mata yang tanpa disengaja jatuh karena tidak sempat ditahan

Dan pada hari itulah sang pangeran mahkota kerajaan wordward mengalami patah hati

-'-

Dilain tempat, Dylan Wu sedang mencari cari sahabat bodohnya yang baru saja dihamili oleh kekasihnya sendiri. Setelah semalaman penuh Mui Ryder curhat diselingi tangisan pilu, Dylan merasakan perasaan aneh yang ingin melindungi sahabatnya itu

Menyuruh sang sahabat untuk beristirahat sejenak di mansion milik orang tuanya yang sedang pulang ke kampung halaman. Paginya, dylan malah tidak menemui sahabatnya di setiap sisi mansion.

Sebenarnya dimanakah Mui Ryder berada? Haruskah dylan menelpon sang pangeran Aiden, untuk bertanya mengenai Mui? Tapi dylan rasa itu adalah ide terburuk abad ini. Dylan tidak akan pernah membuat sahabatnya kembali terluka

Mui Ryder adalah orang miskin yang tidak mempunyai handphone, jadi menghubungi Mui juga bukanlah pilihan.

"tuan, nona sudah kembali" salah satu pelayan bernama bibi Marie tiba tiba mengaggetkan Dylan yang sedang melamun. Ia tahu pasti bahwa nona yang dimaksud bibi Marie adalah Mui

Bersyukur kepada yang kuasa, ternyata dylan masih dapat melihat Mui dengan kulit putih pucatnya yang berjalan lambat ke arah dylan. Perut besarnya seakan membebani ia untuk berjalan.

Apa perlu dylan buang juga isi perutnya agar sahabatnya tidak tersakiti? Pikir dylan, sebelum Mui memeluk tubuhnya erat disertai isakan lelah

Awalnya, dylan akan memeluk balik Mui yang sedang tersakiti itu dengan pelukan hangat. Tetapi sesuatu di bawah sana, tiba tiba menendang, membuat dylan merinding dan melepas pelukan Mui

"Mui perutmu menendangku!" dylan berkacak pinggang dengan sebal seolah olah hal itu dapat menyakiti atau melukainya

"Benarkah?" Mui malah memasang ekspresi yang jauh berbeda dari yang dylan sedang lakoni

"tandanya aku akan segera melahirkaan" Mui tiba tiba melompat bahagia tanpa ia sadari, membuat dylan menggeram marah

" kau bisa terjatuh dengan perut besarmu itu bodoh! " balas dylan yang langsung menggendong Mui seketika, menuju pintu keluar

"kemana kamu akan membawaku dylan? " Mui bertanya dengan bodohnya, membuat dylan hanya memutar bola matanya malas. Tentu saja dylan akan membawa Mui kedokter untuk mengeluarkan isi perutnya

Bukankah mui bilang dia akan melahirkan saat ini juga?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRINXXESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang