Aku hanya berusaha tegar, aku memakai topengku agar semua orang tidak tau betapa sedihnya aku. Apakah aku salah berusaha tegar didepan mereka?
Aku tidak mau semua orang menganggapku wanita lemah, wanita yang hanya bisa menangis. Aku kuat.
Aku hanya menghilangkan sesuatu dibenakku, aku hanya melega-kan diriku. Aku hanya meredakan emosiku dan meluapkan air lewat kedua bola mataku ini. Aku tidak apa-apa.
"Mungkin airmataku suatu saat akan menjadi sebuah tawa kebahagiaan."Sebenarnya, sederhana saja. Air mata itu terjatuh bukan karena inginku, tapi keinginan hatiku yang tak ingin kamu pergi, tak ingin kita berakhir tanpa alasan yang jelas, tak ingin kita berhenti berjalan ketika di ujung jalan sana; kita telah melihat cahaya terang. Aku takut pada semua hal itu, pada kemungkinan-kemungkinan lain yang tak akan membuatku bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejakmu.
PoetryHujan turun iringi sepi. menjemput kembali kisah usang yang telah lama diratapi. perihal Jejak-mu yang semakin jauh melangkah pergi. check it out ya!