Bagian 4

3K 294 70
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA❤

KOMEN JUGA DI SETIAP PARAGRAF ❤❤♥♥

HAPPY READING😊

••••


"Ehhh bukan gitu maksudnya. Maksud aku tuh tadi kakak kan masih kaya biasanya irit ngomong, tapi sekar....,"

Ucapan Olin terpotong karena tiba tiba saja Geo menempelkan jari telunjuknya tepat di bibir cewek itu, seakan akan melarang sang empu untuk melanjutkan perkataannya.

"Karna gue...." pria tersebut menggantungkan ucapannya saat melihat kearah gadis yang berada di sampingnya itu terlihat menunggu jawaban yang keluar dari mulutnya.

"Pengen aja" sambungnya. Seketika ia di buat tertawa saat memandang wajah Olin yang merah padam karna menahan kesal.

"Lucu" ucapnya seraya menepuk pelan kepala gadis itu. Olin yang diperlakukan seperti itu sontak membuat pipinya menjadi tambah merah bak tomat matang. Namun bukan karena kesal, tapi karna aliran darahnya terasa berdesir hebat dan sudah pasti jantungnya seperti akan loncat dari tempatnya. Gadis itu terus saja menunduk, merasa malu atas ucapan dan perlakuan cowok di sebelahnya itu.

"Gue kan udah pernah bilang sama lo kalo gue cuma mau nikah satu kali aja, dan mungkin ini salah satu cara gue buka hati buat lo,"

"Dengan gue gak terlalu dingin ke lo." Olin yang mendengar penuturan suaminya langsung melihat ke arah lelaki itu dengan mata berkaca kaca karna terharu.

"Jadi lo jangan pernah berfikir kalo gue akan ninggalin lo karna kita cuma di jodohin, gue gak akan pernah lakuain itu. Gue akan berusaha buka hati ini buat lo."

"Dan gue harap lo pun sama, mau buka hati buat gue." Olin pun sontak menatap mata cowok di depannya untuk mencari kebohongan, namun yang ia lihat hanyalah tatapan ketulusan dan keyakinan atas apa yang telah ia ucapkan barusan. Tanpa sadar satu bulir air lolos begitu saja dari kelopak mata melewati pipi cabinya. Ia sangat sangat sangat terharu atas ucapan Geo yang biasanya hanya bersikap cuek kepadanya, tapi ini....ah sudahlah.

Ia tidah pernah berfikir bahwa Geo akan mengutarakan perasaanya, sebab Geo yang ia liat selama ini adalah sosok pria dingin dan irit bicara.

Geo pun menarik gadis itu ke dalam pelukannya. "Lo belum jawab ucapan gue tadi" ucap Geo di tengah tengah pelukannya bersama sang istri. Olin yang tak sanggup berbicara hanya mengangguk sebagai jawaban, lagi pula suaminya itu pasti sudah tau apa maksud dari gerakan kepalanya.

Cowok dengan mata hitam pekat itu melonggarkan pekukannya dan berkata, "udah malem ayo pulang" ucapnya lalu berdiri dan menggenggam tangan gadis dengan hoddie birunya itu.

Saat memasuki apartemen kedua pasutri itu langsung menunju ke dalam kamar karna waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh.

Mereka lalu berbaring dia atas ranjang setelah selesai mencuci muka dan gosok gigi. Namun ada yang berbeda dari posisi tidur mereka, biasanya terdapat guling di tengah tengah keduanya dengan tidur saling memunggungi, tapi sekarang keduanya tidur saling berhadapan walaupun masih ada jarak diantaranya.

••••

Mentari pagi telah menampakkan diri, sinarnya yang menerobos celah celah jendela mampu membangunkan seorang gadis yang begitu nyaman dengan tidurnya.

GEOLIN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang