1. Pasusu [Vmin]

20.2K 374 2
                                    

Happy reading✨


🐥🐥🐥

Ceklek.....

Pintu itu terbuka menampilkan sesosok pria tinggi dengan seragam kerjanya.

Taehyung, pria itu baru saja pulang dari kegiatannya berpatroli ke desa-desa kecil.

Sungguh ia sangat merindukan suami mungilnya. Tetapi sekarang, saat ia masuk malah hanya disambut oleh sofa ruang tamu. Dan beberapa lampu yang menyala.

"Sayang mas pulang" Teriaknya namun tak ada sahutan sedikitpun dari yang suami manisnya.

Taehyung mengarahkan pandangan kearah dapur dan disanalah ia menemukan keberadaan simanis, sedang sibuk berkutat dengan alat masak-memasak rupanya.

Tapi tunggu dulu, kenapa suaminya memakai pakaian yang besar sekali? Sampai kedodoran seperti itu. Tidak menggunakan bawahan pula. Taehyung jadi sedikit overthingking.

Ia mengedarkan pandangannya kepenjuru rumah. Tidak ada siapa-siapa? Jadi kemeja siapa yang dipakai oleh suaminya?.

Tas yang tadi dibawa sepulang bekerja, ia letakkan diatas salah satu sofa disana. Kemudian berjalan pelan mendekati sang suami yang kini sedang mencicipi kaldu dari masakannya.

Hap...

Dipeluknya yang lebih mungil dari belakang.
Sangat tiba-tiba memang hingga membuat yang lebih kecil terjengit kaget hampir terjatuh. Untung saja Taehyung dengan sigap menahan pinggang ramping itu.

"Lagi ngapain hmm?"

"Mas ih! Untung nggak aku pukul pake ini" ujarnya sembari mengangkat sebuah spatula dari bahan kayu.

Taehyung menyempatkan curi satu kecup dibibir suaminya yang mengerucut, sukses buat bibir gemuk tersebut makin maju.

"Nggak usah manyun-manyun, kamu mau mas gigit?!" Satu kecupan kembali didaratkan, namun kali ini mendarat sempurna dipipi yang sedikit memerah.

"Gigit aja wlee" Ujarnya mengejek yang lebih tua.

"Nggak usah gemes-gemes, kamu lagi mancing supaya mas gigit ya. Mana segala make bajunya mas lagi, kenapa celana nya nggak dipake nanti masuk angin sayang" Taehyung merasa lega sebab yang dipakai ternyata adalah kemeja miliknya. Sedikit menyesal juga sempat berpikiran tentang yang tidak-tidak.

"Ihh akutu kangen tau sama mas, makanya aku cari baju yang bekas mas pakai dikeranjang cucian. Soalnya wanginya mas masih nempel hehe" dengan wajah lugu berucap tanpa dosa. Sangat lucu, membuat Taehyung gemas kembali ciumi suaminya.

Dileher. Ia mengusak wajahnya brutal diperpotongan kulit putih tersebut.

"Mas geli tau" Jimin mencoba menahan tangan nakal suaminya yang menelusup kedalam kemeja kebesaran itu.

"Mas uh n-nanti makanan nya gosong ngh" Taehyung memilih untuk tak terlalu perduli dengan gerutuan yang lebih mungil malah semakin gencar ciumi leher sang submissive.

Wangi stroberi, wangi yang selalu Taehyung sukai dari Jimin. Wanginya tidak terlalu pekat namun menyegarkan. Sungguh nikmat, dan ia bersyukur karena masih diberi kenikmatan seperti Jimin.

Tangannya semakin menelusup nakal mengelusi permukaan perut rata itu, sedangkan sebelah tangan yang lain terulur maju untuk mematikan kompor elektrik yang sedari tadi menyala.

Dibaliknya badan yang lebih mungil, menampilkan wajah yang sudah memerah dan dipenuhi keringat. Wow berkah sehabis pulang kerja mencari nafkah, Taehyung benar-benar beruntung suaminya itu penurut, selalu mematuhi apa yang Taehyung katakan tanpa adanya bantahan.

Cup

Taehyung mencium gemas labium tebal favoritnya. Manis sekali, Taehyung jadi kecanduan.

"Mmh m-mas ganti bajunya umh d-dulu" Jimin kembali melenguh saat tangan sang suami kini sudah menyibak kemeja dan meremas dua bongkahan miliknya.

"Nanti saja, mas lagi kangen sama kamu" Jawabnya disela-sela kegiatan menggagahi Jimin.

"Nanti seragamnya kotor mas"

"ga apa nanti bisa dicuci"

Akhirnya Jimin pun pasrah membiarkan Taehyung, bermain dengan tubuhnya. Sudah lama juga mereka tidak 'bermain' karena Taehyung yang selalu sibuk diberi tugas untuk berpatroli.

Taehyung membuka satu persatu kancing yang mengait kemeja Jimin, sehingga terlihatlah dada mulus yang sedikit berisi.

Tanpa berlama-lama Taehyung meraup puting coklat muda milik Jimin. Membuat lenguhan kembali terdengar dipenjuru dapur.

"Hhhh, a-anu ahh mas!" Dikecupnya kedua puting itu pelan seusai digigit gemas.

"Jangan digigit ih, mas nih sakit tau" Taehyung hanya terkekeh kemudian selipkan tangannya dikedua ketiak Jimin dan mengangkatnya untuk didudukkan diatas meja makan.

"Manis jadi mas gemas mau gigit"

"Huh gigi mas itu ada taringnya, walaupun tidak tajam tapikan sakit"

"Haha iya sayang mas minta maaf ya"

"mau cium" Taehyung benar-benar tidak bisa lagi menahan gemas pada makhluk didepannya ini. Apalagi jika sudah mode manja seperti sekarang.

"Duhh sayangnya mas, mas cium yang banyak"

Cup....

Cup...

Cup....

Untuk yang terakhir Taehyung kembali memberi sedikit lumatan untuk memancing Jimin.

Ciuman manis itu harus terlepas lantaran tangan mungil Jimin yang menepuk pelan bahu Taehyung agar melepaskan tautan mereka. Jimin tidak kuat, Taehyung terlalu agresif tidak membiarkannya bernafas walau secuil.

Sementara Jimin mengatur nafasnya, Taehyung juga melepaskan celana bagian dalam simungil kemudian melebarkan kedua pahanya.

Bisa dilihat hole yang sudah berkedut meminta untuk dijamah. Pemandangan bagus jika dilihat-lihat.

"M-mas?"

"Hm?"

"J-jangan dipandangi aja dong, aku malu tau!" Taehyung terkekeh kemudian menundukkan tubuhnya sejajar dengan hole tersebut.

Menjulurkan sedikit lidahnya untuk jilati sedikit lingkaran berkerut sang suami. Sama seperti baunya yang manis pun rasanya juga manis.

"Ahhh umhh mass" Tubuh kecilnya mengelinjang tak kuasa menahan kenikmatan lidah sang dominan.

Selesai mencecap lubang suaminya Taehyung kembali mengobrak-abrik anal sang suami menggunakan jari tengah dan telunjuknya. Ketat sekali jarinya Taehyung terasa sesak. Ia jadi ingin cepat-cepat memasuki suaminya ini.

"Relax sayang, kalau kamu ketatkan nanti jari saya semakin susah masuknya"

Perlahan-lahan Jimin mulai relax dengan elusan yang diberikan Taehyung beserta kata-kata manisnya. Padahal ini bukan yang pertama kali. Tapi Jimin selalu merasakan sakit seperti saat pertama kali Taehyung akan melakukannya.

"Nice baby" Satu dari sekian hal yang Jimin sukai dari Taehyung adalah pujian yang selalu laki-laki itu keluarkan untuknya. Jimin memang suka pujian tapi jika itu berasal dari sang suami rasanya akan lebih menyenangkan bukan.

Ia mulai memaju mundurkan jarinya, dari tempo sedang hingga semakin lama bertambah cepat seiring dengan desahan nikmat yang keluar dari bibir sang submissive.

"Ahh mas, lagi yang cepath uuh"

"Iya sayang" Hanya dengan jari Taehyung kini Jimin dapat pelepasan.

Hupp...

Taehyung mengangkat Jimin yang masih sibuk mengatur pernafasan nya seusai pelepasan.

"Ayo kita lanjutkan dikamar saja saya sudah tidak tahan" Adalah kata terakhir sebelum penjuru rumah itu dipenuhi oleh desah dan geraman keduanya.

End

see u next chap^^

Replay's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang