Pagi hari, Baekhyun terbangun dengan perasaan yang tidak biasa. Apa ini? Kenapa gulingku terasa berbeda?
Baekhyun mencoba membuka matanya. Dia masih terlalu mengantuk. Niatnya hanya mengecek jam, lalu tidur lagi. Tapi saat ia membuka matanya, tepat di hadapannya dia dapat merasakan keberadaan seorang manusia. Tunggu, manusia? Dan lebih parahnya lagi, Baekhyun memeluk manusia itu!
Baekhyun spontan duduk dan berteriak, yang tentu saja teriakannya menganggu 'manusia' tidak dikenal yang ia peluk sepanjang tidurnya.
"Ck, apa ini ucapan selamat pagimu?" Manusia itu tampak tidak nyaman. Ia masih sangat lelah, dan ingin tidur lebih lama lagi. Namun teriakan super keras dari Baekhyun mau tak mau membangunkannya dari waktu istirahatnya.
Baekhyun terdiam, otaknya mencoba memproses apa yang sedang terjadi. Ia tiba-tiba teringat akan hari kemarin. Hari dimana pesta pernikahannya diadakan. Dan 'manusia' yang menjadi penyebab keterkejutan di pagi harinya adalah Park Chanyeol, suaminya.
Baekhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, terlihat jelas bahwa ia salah tingkah. "A-ah, maafkan aku. Aku lupa."
Chanyeol memutar bola matanya malas, lalu kembali menyamankan posisi tidurnya, "Bisa-bisanya seseorang lupa kalau ia sudah bersuami."
Baekhyun meringis, tidak perlu berbicara sesinis itu juga, kan? Batinnya.
Setelah kejadian barusan, rasa kantuk Baekhyun benar-benar hilang. Ia melirik jam digital di atas nakas. Sudah jam 6, ya.
Perlahan, Baekhyun turun dari ranjang. Tidak ingin menimbulkan keributan yang bisa menyebabkan Chanyeol terganggu. Sekilas, dia melirik ke arah Chanyeol yang sudah kembali tidur.
Ingatannya kembali mengingat kejadian tadi malam. Awalnya, Baekhyun menolak untuk tidur satu ranjang dengan Chanyeol. Chanyeol sih, tidak peduli. Dengan kurang ajarnya, dia berbaring di tempat tidur lebih dahulu, meninggalkan Baekhyun yang bingung ingin tidur dimana.
Rumah ini memang besar, namun hanya ada satu ranjang di dalamnya. Kamar lain masih kosong, belum ada perabotan di dalamnya. Tidak mungkin kan, Baekhyun tidur di sofa? Jadi, dengan berat hati, ia ikut merebahkan tubuhnya di samping Chanyeol. Baekhyun ingat, saat ia tidur, ia sengaja menepi ke sisi ranjang, menjaga jarak. Tapi entah kenapa, saat terbangun, ia menemukan dirinya memeluk Chanyeol dengan sangat erat.
Baekhyun merinding hanya dengan mengingatnya.
Hal pertama yang ia lakukan adalah menyikat gigi, lalu mencuci mukanya. Setelah memastikan ia terlihat lebih segar, Baekhyun keluar dari kamarnya.
Tujuan pertamanya adalah menuju dapur. Mungkin memasak sarapan adalah ide yang bagus. Baekhyun bukanlah seorang koki yang sangat handal, namun ia percaya diri dengan masakan-masakan sederhana buatannya. Buktinya, ibunya sering kali memuji masakannya.
Baekhyun membuka kulkas, mencoba melihat apa saja yang bisa ia gunakan sebagai bahan masakannya. Dan Baekhyun tercengang, kulkas itu benar-benar kosong. Tidak ada bahan makanan sama sekali di dalamnya. Hanya ada beberapa botol air mineral, yang tentu saja tidak bisa dijadikan makanan.
Dengan hati yang gondok, Baekhyun mengambil sebotol air mineral, lalu meminumnya hingga tandas. Chanyeol ini benar-benar tidak membeli apa-apa ya buat rumah ini? Batinnya. Baekhyun sudah memutuskan, hari ini ia harus pergi berbelanja, atau mereka tidak akan bisa makan.
Karena bingung tidak tau harus melakukan apa, Baekhyun memutuskan untuk berjalan-jalan di rumah barunya. Karena kemaren adalah pertama kalinya ia menginjak rumah ini, jadi ia belum sempat melihat-lihat.
Rumah yang cukup besar, namun tidak terlalu besar. Dengan satu kamar tidur utama di bawah, juga ada tiga ruangan yang masih kosong. Satu di bawah, dan dua di atas. Baekhyun berpikir untuk menjadikan salah satu ruangan itu sebagai movie theater mini, karena menonton film adalah salah satu hobinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Time Passed
FanfictionDia berharap, rasa itu perlahan datang. As time passed. CHANBAEK FANFICTION.