Saat kecil, tepatnya ketika Taeyong berumur sepuluh tahun, dia memiliki seorang teman. Namanya Jisoo. Namun, sayang sekali tidak ada orang lain yang dapat melihatnya selain dia dan juga pamannya.
Jisoo tampak lebih dewasa seperti sepuluh tahun lebih tua dari Taeyong. Dia sangat baik padanya, selalu menemani Taeyong bermain dan menjaganya dari anak-anak nakal yang mencoba menjahilinya.
Jisoo pernah mengatakan bahwa dia sama sekali tidak suka anak kecil, tapi sangat menyukai Taeyong karena Taeyong sangat manis, dan Jisoo akan membawanya pergi.
“Mari kita pergi. Kita akan bermain bersama-sama.”
Pamannya yang memiliki kemampuan khusus pernah memperingati Taeyong agar jangan dekat-dekat lagi dengan Jisoo. Namun, kala itu Taeyong sangat menyukai Jisoo karena dia adalah teman satu-satunya yang dia miliki.
Hingga pada akhirnya, dia hampir mati karena Jisoo mencoba membawa Taeyong “ke alamnya”.
Sejak saat itu, tubuh Taeyong diberi “sesuatu” yang membuat Jisoo tak lagi dapat mendekatinya. Dia tidak diperbolehkan lagi tinggal di rumah tersebut. Orang tuanya membawanya tinggal ke kota sementara rumah yang berada di desa tak lagi ditinggali oleh siapa pun.
Ingatan Taeyong tentang Jisoo ditutup oleh sang paman, diiringi larangan bahwa, “Sampai kapan pun dia tidak boleh kembali ke desa dan rumah itu.”
Puluhan tahun telah berlalu, kini Taeyong sudah dewasa. Setiap malam dia selalu bermimpi namanya dipanggil oleh seseorang yang samar. Hal tersebut terus mengganggunya. Menyebabkan Taeyong tak bisa tidur nyenyak. Seolah-olah ada yg berusaha menariknya ke suatu tempat.
Kali ini pun dia bermimpi serupa. Namun, ada yang berbeda dari mimpinya. Dalam mimpinya, Taeyong melihat sang nenek melambai-lambai padanya kemudian beliau menangis tersedu-sedu karena si cucu tak lagi mengunjungi makamnya di desa tempat ia tinggal dulu.
Taeyong berpikir, “Apa selama ini panggilan ini berasal dari nenek yang ingin dikunjungi?”
Dia bimbang. Sebab tidak perbolehkan lagi pergi ke desa, apalagi ke rumahnya dulu. Sementara makam nenek terletak beberapa meter dari kebun belakang rumah yang berada di desa.
Sejujurnya, Taeyong pun rindu mengunjungi makam nenek. Sudah berapa puluh tahun dia tidak ke sana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Spooky | Taesoo
FanfictionHell is empty. All the devils are here. ©2021 | taesoo-short story area.