" Kalo galau tuh berkomunikasi sama yang di atas, bukan malah buka Faloddin." Ujar Aming saat dirinya mendengar suara khas jika kalian baru saja membuka aplikasi Faloddin.
Jadi semalam Jennie tidak jadi dibungkus oleh Edward akibat Edward pergi untuk mengambil sesuatu di mobilnya. Sebenarnya Jennie disuruh menunggu di bawah tangga depan bar. tapi memang dasar Jennie tak sabaran, akhirnya gadis itu memutuskan untuk bergabung dengan Aming dan teman-temannya yang lain. Ya lagipula bagaimana Edward menemukannya di tengah kerumunan manusia kan?
" Udah keburu sange masalahnya gue semalem. Mana harum banget tuh cowok." Beritahu Jennie
" Terus taunya ngilang kan. Gue sedih banget jadinya. Mana he is such a good kisser."
" Waduh bun coba ulangi udah keburu apa?" Tanya Joviana yang kali itu sedang dipasangkan nail art oleh seorang nail artist yang mereka panggil ke villa Aming.
Atas ajakan Aming yang ingin mempercantik kukunya, akhirnya Jovi; Chacha; dan Jennie melakukan nail art bersama.
" Wangi banget bun itu cowok. Bikin bidadari kayak gue lupa diri." Canda Jennie
" Noh Aming juga wangi kali Jen." Ujar Chacha membuat Jennie mendelik sebal
" Gak bikin sange. Bukan tipe gue."
" Gak usah diperjelas juga kali kalo nggak." Balas Aming kali ini agak sewot
Bukan rahasia umum jika Jennie memang menyukai pria yang wangi. Sepertinya bukan Jennie saja, karena semua wanita begitu kan?
" A man with letter 'L' and 'A' in his name has his eyes on you. You will get a confession from him in the near future. I see a happy love life with him if you give him a chance, Dear Jennie. The movement of venus planet will benefit your love life too!" Baca Jennie saat dirinya membuka ramalan berdasarkan planet dirinya lahir di aplikasi berlogo merah itu.
" Siapa ya jir letter A sama L?" Tanya Jennie pada teman-temannya, " Marcell kan pacar gue, ngapain confess lagi?"
" Aming kali tuh. Nama dia kan Mikail. Ada huruf L sama Anya." Celetuk Chacha
Jennie memutar bola matanya sebal. Teman-temannya tak tahu saja jika Aming menyukai pria. Mana mungkin juga sahabatnya itu menyukai dirinya.
" Edward nama panjangnya apa ya? Cowok yang match sama gue di Bubble ada yang namanya dari L sama A gak ya?"
" Udah gue bilang Mikail." Beritahu Chacha keukeuh sekali
" Tau nih Jennie. Nih liat aja yang terdekat. Kurang apa coba Aming? Bisa diajak nail art-an iya, party iya, masa lo pada gak cinlok abis party mulu hampir dua hari sekali?" Tanya Jovi menambah api
Ya gak tau aja lo pada kalo Aming nyari cowok, ujar Jennie dalam hati
" Aming kan seleranya tuh tipikal cowok basic Indonesia banget. Harus putih ya Ming?" Tanya Jennie
" Mana ada gue basic Indo? Cowok ganteng berkepribadian kayak gue mana ada basicnya?" Protes Aming tak setuju
" Daripada lo ngomong hal gak penting, ada hal lain yang lebih penting nih. Bantuin gue pilih desaignnya dong yang cowok banget tapi. " Lanjut Aming sambil menunjukkan beberapa ide dari pinterest pada Jennie dan Chacha, Jovi tidak ikutan karena kali ini gilirannya.
" Tanya aja tuh mbaknya." Usul Jennie, " Biasanya cowok desaignnya kayak gimana mbak?" Tanya Jennie pada mbak yang sedang memasang nail art di tangan Jovi
" Kalo yang beneran cowok kayak masnya saya gak pernah sih. Kalo cowok yang udah jadi cewek saya sering pasangin nail art." Beritahu Mbaknya membuat Jennie dan Chacha menertawakan temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard To Choose One
ChickLit" Tiga bulan di Bali, muka lo tuh jadi eksotis dan patut diastungkarakan. Tapi kelakuan lo tuh bener-bener patut di-jikpingkan ya Jen." " Ya gimana dong Ming. Namanya juga hard to choose one, risiko orang cantik ya begini."