Begin

975 132 136
                                    

TEKEN BINTANG SEBELUM BACA!!

EYEOOO Pokemon back, awowk.

Sebagai permintaan maaf krn Erinnern d tarik dari permukaan maka aku hadirin book PSYCHO ini. Aseekkk. Sesuai judul, ini tentang seorang psycho. DAAANNNN, ini hanya bentuk SHORT STORY dimana hanya MEMILIKI 3 CHAPTER.

Inget yah, cuma 3 CHAPTER.

Jadi, nanti semisal tamatnya cepet jangan kaget dan bertanya-tanya kok cuma sedikit. Ini tuh kek project aku aja sih, contoh lain dari short story aku bisa di liat d daftar bacaan. Kalau ada angka di depan judul, tandanya itu short story.

Udah yah cuap cuapnya, selamat membaca.




|||||



Suasana kantor setelah jam makan siang cukup tenang dan tidak sesibuk saat pagi. Beberapa karyawan mengerjakan pekerjaan mereka dengan santai tapi tidak menunda pekerjaan karena tetap ingin pulang tepat waktu. Sama dengan lainnya seorang gadis berwajah oval serta pipi chubbynya yang mengembung. Gadis yang mencepol rambutnya tinggi-tinggi dengan gaya berantakan itu terlihat sangat kesal karena harus mengulang laporan yang sudah ia kerjakan semalam. Hanya karena satu kesalahan ia harus mengulang semua dari awal, rasanya ia ingin menangis.

Jemari putih nan lentiknya bergerak cepat diatas keyboard bewarna putih, matanya fokus menatap deretan angka agar tidak membuat kesalahan lagi. Laporan yang ia buat harus selesai besok jadi mau tidak mau gadis berhidung bangir itu menyelesaikan secepatnya agar ia bisa kembali ke rumah dan tidur. Bekerja sangat melelahkan, belum lagi jika memiliki atasan yang sama melelahkannya: menyebalkan.

"Jung Yerin ..." panggil seseorang, Yerin hanya menggumam dengan mata fokus pada layar laptopnya. "tolong aku." pintanya memelas dan sukses membuat Yerin mengehentikan fokus kerjaannya.

Yerin menghembuskan nafas keras, ia bangkit dan segera merebut sebuat map bewarna hitam ditangan seorang gadis dihadapannya. Tanpa kata lain, Yerin langsung berjalan menuju ruangan yang jarang sekali dimasuki karyawan lain.

"Terima kasih, kau memang sahabatku!" kata rekam kerja Yerin.

"Traktir aku kopi, Joy Park!" kata Yerin lalu berjalan menjauh dari Joy menuju satu ruangan yang berada tak jauh dari kubik mereka.

"Masih menjadi kurir?" kalimat tanya itu membuat Yerin mencebik kesal pada seorang laki-laki yang duduk dibalik meja sekretaris utama CEO. Laki-laki yang memilik mata segaris itu tersenyum meledek Yerin. "semangat! Hanya kau yang masuk kedalam ruangan presdir tidak akan di marahi."

Yerin menghela nafas keras sekali lagi, awalnya ia sangat suka keluar-masuk ruangan pimpinan tertinggi perusahaan karena si pemilik ruangan sangat tampan dan rupawan membuat Yerin betah untuk melihat wajah laki-laki muda nan sukses itu berulang-ulang. Tapi, ini sudah memasuki satu setengah tahun ia bekerja dan semua rekan kerjanya selalu menyuruh Yerin untuk mengantar data, meminta tanda tangan atau hal sekecil membuatkan kopi.

Jadi, guna dua laki-laki yang menjabat sebagai sekretaris presdir itu apa?

Yerin kesal, karena pekerjaannya jadi sering tertunda. Belum lagi perasaannya yang mula kagum berubah menjadi perasaan menggebu ingin memiliki. Tolong sadarkan gadis Jung ini agar kembali pada kenyataan, mana mungkin seorang karyawan biasa-biasa saja sepertinya pantas bersanding dengan CEO muda yang sangat sukses di negara maju.

"Permisi," sapa Yerin saat masuk keruangan. Mata bulatnya langsung bersitatap dengan mata elang milik atasan. "paket datang." gurau Yerin yang langsung mendengar kekehan kecil dari bibir Chief Executive Officer, Jeon Wonwoo.

{7} PSYCHO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang