TEKEN BINTANG SEBELUM BACA!
|||||
Jeon Wonwoo berjalan tergesa menuju unit apartmennya yang kini dihuni ia dan Yerin. Wonwoo yakin, wanita itu sudah berada diapartment karena meminta izin pulang lebih awal setelah makan siang. Wonwoo memilih mengizinkan agar ia tidak lepas kendali menyakiti Yerin karena tertangkap basah bersama laki-laki lain tanpa seizinnya.
Wonwoo merasa, dikhianati.
Saat pintu terbuka, suasana sepi langsung menyambut Wonwoo. Dirinya melangkah menuju kamar yang ia tempati bersama Yerin. Saat pintu terbuka, mata monolid Wonwoo menangkap tubuh Yerin yang baru saja keluar dari kamar mandi. Bahkan rambut wanitanya masih basah.
"Aku kira kau akan lembur." kata Yerin tersenyum manis menyambut kedatangan Wonwoo.
Laki-laki itu tidak menjawab, jika biasanya ia akan luluh dengan senyuman Yerin maka kali ini ada rasa marah yang membakar hati dan otaknya. Senyuman cantik itu, hanya milik Jeon Wonwoo. Suara lembut yang mampu membuat Wonwoo mabuk itu hanya untuk Jeon Wonwoo. Tapi, Yerin mengkhianatinya. Yerin membiarkan apa yang menjadi milik Wonwoo dapat dinikmati oleh orang lain.
"Wonwoo?" panggil Yerin saat Wonwoo yang terus menatap tajam, seolah Yerin adalah mangsa yang segera dihabisi.
"Pengkhianat!" tuding Wonwoo langsung.
Yerin yang tidak mengerti mengerutkan dahinya tanda ia bingung. Wanita itu mendapat tanda bahaya saat Wonwoo mendekatinya. "a-ada apa?" tanya Yerin yang mulai merasa takut.
Semua bayangan luka milik Sana, Eunmi dan Natasha menyerang ingatannya. Kalimat-kalimat peringatan yang diberikan Eunmi dan Sana memenuhi otaknya seakan kaset rusak yang terus mencoba berputar.
Jelas, kali ini Jeon Wonwoo marah.
"Wonwoo, a-aku takut. Tolong--AKKH!" pekik Yerin saat tiba-tiba Wonwoo menarik kasar rambutnya yang masih basah. Yerin terkejut sekaligus ketakutan. Wonwoo tidak pernah sekasar ini padanya. "Wonwoo, lepas!" pinta Yerin berusaha melepaskan tangan Wonwoo.
Kulit kepalanya terasa sangat perih, Yerin berusaha menghentikan aksi gila Wonwoo dan ia berpikir apa kesalahannya hingga membuat Wonwoo bersikap kurangajar padanya.
"Aku sudah memperingatimu, Jung Yerin! Jangan pergi bersama laki-laki lain tanpa sepengetahuan dariku!" kata Wonwoo, kini beralih mencengkram kedua pipi Yerin melepas tangannya dari rambut kekasihnya.
"Sa-sakit, Wonwoo!" rintih Yerin. Belum usai sakit dikepalanya kini beralih pada wajahnya.
Wonwoo mendengus tiba-tiba, "tidak sebanding dengan pengkhianatanmu!" ucap Wonwoo menusuk hati Yerin.
"Kau ..." kata-kata Yerin terhenti karena tidak pernah membayangkan bahwa Wonwoo akan sekejam ini padanya. Bahkan, kalimat laki-laki itu mampu meruntuhkan pertahanan Yerin.
Wanita cantik itu menangis karena sikap Wonwoo yang buruk, membuat Jeon Wonwoo sadar telah melakukan hal yang paling buruk didunia pada wanita yang ia cintai.
"Rin ...," Wonwoo menatap kedua telapak tangannya, mata kecil itu bergerak panik, seakan sadar sudah menyakiti wanita yang berada ditahta tertinggi hatinya.
Yerin menatap kecewa pada Wonwoo, bekas merah dikedua pipi Yerin menjadi bukti seberapa kasarnya Wonwoo padanya. Wonwoo mencoba mendekati Yerin, tapi sang wanita langsung menghindar menunjukan gelagat takut pada Wonwoo
"Kau keterlaluan, Jeon Wonwoo ..." lirih Yerin, terisak. Hatinya terlalu hancur karena laki-laki yang dia cintai sanggup menyakitinya. "aku membencimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
{7} PSYCHO ✔️
Fiksi PenggemarMulanya, hidup Yerin sangat baik-baik saja, pun dengan Wonwoo. Mereka menjalin hubungan selayaknya pasangan pada umumnya tapi lama-lama Yerin menyadari ada yang tidak beres tentang pemuda Jeon itu dan tiga sahabatnya. Puncaknya, saat enam bulan hubu...