Aku (Tama), adalah pria kelahiran Jakarta, yang agak sedikit masa bodo dengan dunia sekitarku, aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk menyendiri, aku tidak banyak memiliki teman, aku juga tidak terlalu pintar dalam segi Akademik. Apalagi kalau urusan Asmara, aku bukanlah pria yang romantis. Teman - teman ku bilang, kalau aku ini pria yang terlalu Bucin'. Aku adalah tipe orang yang setia, lembut pada perempuan. Dan Hal yang paling aku benci adalah Kebohongan.
Kisahku dimulai saat aku menjabat menjadi ketua osis disekolahku, disanalah aku bertemu dengan Ara, gadis cantik yang banyak di idamkan laki - laki disekolahku. Namun ia terkenal sebagai gadis yang cuek, dan jutek disekolah, namun Ara adalah gadis yang pintar. Dia juga bergabung dalam keanggotaan osis bersamaku.
Kesan pertamaku saat bertemu dengannya tidak begitu menarik, biasa - biasa saja. Kami tidak begitu banyak bicara. Aku tidak begitu tertarik dengannya, padahal banyak laki - laki yang ingin mendapatkan hatinya. Namun tidak untukku. Entah, aku memang sempat mati rasa pada Asmara, Aku sedang tidak mencari gadis untuk kupacari pada saat itu.
Kemudian, Hari - hari ku pun berjalan seperti biasanya. Ya, aku adalah murid SMK pada saat itu..
'Kringgggggg kringgggggggg'
Suara alarm ku dihari senin yang suram ini."Ah anjir udah pagi lagi aja". Oceh ku yang masih mengantuk seraya berjalan ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi kesekolah.
Seperti hari - hari senin sebelumnya, aku selalu datang tepat waktu untuk menjadi petugas upacara disekolahku. Aku selalu bertugas menjadi pemimpin upacara, dan Ara kebetulan petugas UUDnya.
"Araaa, buruan nih ambil topi lu". Teriakku sambil menyodorkan topi kepadanya.
"Ya sabar laa bedul, masih ada 10 menit lagi. Santai aja". sahut ara dengan santainya.
"Yaudah, buruan. Gua duluan". Sahutku cuek.
Aku pun langsung bergegas meninggalkannya kelapangan. Dan upacara berjalan seperti biasanya. jam KBM pun dimulai dengan begitu membosankan. Jam pun menunjukkan pukul 09.30.
'Teeeeeet, teeeeeet'
Bel istirahat pun berbunyi."Ah akhirnya isirahat juga". Ocehku. Sambil langsung bergegas ke kantin.
Saat sedang asyik makan tiba tiba Neng, teman ku datang."Eh tam, sendirian aja lu? Si Ara manaa?". Ujar neng dengan nada sedikit meledek.
"Hah? Ara? Mana gua tau dia dimana. dikelasnya kali". Sahut ku sedikit cuek.
"Ah lo mah tam, masih pura - pura aja". Sambung nya sembari duduk di depanku,
"Pura - pura apa si, gajelas lu". Sahutku sambil melanjutkan makanan ku.
"Eh? Emang lo gatau yaa, Gue denger - denger Ara kan suka sama lo". Sambungnya sambil cengengesan.
"Oh, masa iya? Orang judes kaya diaa". Responku sedikit cuek.
"Iya, udah lu gas ajaaa tam. Mayan". Sambung nya sembari terus meledekku.
"Yakali gua sama cewe judes begitu, udah ah gua mau ke kelas. Bye". Sahutku sambil bergegas kembali ke kelas.
Namun ketika aku sedang menuju kelas, aku berpapasan dengannya.
"Eh tam, di kantin ada si Neng?". tanya Ara padaku.
"Ada, lagi makan nasgor dia". Sahutku sembali jalan.
"Oke makasih". Sambungnya dan langsung pergi menuju kantin.
Teeeeet' Teeet..
Bel sekolah ku pun kembali berbunyi, yang menandakan bahwa jam sekolah sudah selesai, dan murid sudah di perbolehkan untuk pulang.Keesokan harinya pihak sekolah pun memberitahukan bahwa kan menyelenggarakan pensi sehubungan dengan perayaan HUT PGRI. Kami tim osis pun sibuk sebagai panitia acara.
"ah badan pada sakit ya, kaya nya gua masuk angin nih" ocehku dalam hati.
Tak lama kemudian kita pun sedang berkumpul di ruang osis.
"Pah kerokin gua dong, masuk angin nih gua hehe" suruh ku pada ipah, ipah kebetulan adalah wakil ketua osis ku.
"Ah enggak ah". Sahut ipah sembari bebenah ruang osis.
"Sini sama gua deh, minta minyak kayu putih gih sama orang uks". Neng pun menawarkan dirinya untuk menolongku.
"Nah gitu dong. Oke bentar yaaa". Sahut ku kegirangan
Tak lama kemudian,
"Ah elah lu mah neng kaga ada tenaganya pisan ngerokinnya". Ocehku pada neng
"Yaelah tam ini udah kenceng". Sahut neng
"Sini sini deh gue yang ngerokin". Tiba tiba Ara nyerobot dan langsung menggantikan Neng.
"Nih ngerokin tuh gini, berasa kan?”. Oceh ara padaku
"Widih iya iya gitu berasa". Sahut ku sembari menahan rasa sakit dari kerokannya.
Dan kejadian itu adalah kali pertama aku kenal Ara secara dekat dan melakukan kontak fisik untuk pertama kalinya.
"Udah ya, udah merah tuh". Ara pun menyudahi kerokannya.
"Oke oke makasi yaaa ra". Sahutku pada ara.
"Udah yuk lanjut lanjut". oceh ipah sembari berjalan ke lokasi panggung.
Kegiatan pun kembali berjalan dan semua persiapan untuk acara esok hari telah selesai.
Saat aku sedang istirahat duduk di depan ruang kantor tiba tiba neng pun menghampiri ku dan duduk disebelah ku,
"tuh kan Tam, si Ara beneran suka sama lu tauu haha". Neng bicara sembari tertawa
"Iya kali, gatau deh. Gua lagi ga nyari pacar. Gatau kenapa, lagi susah buka hati aja". Sahutku cuek
"ish sok bat mantep lu tam haha" sahut Neng sembari meledekku
Aku pun hanya tersenyum mendengar ledekan tersebut.
"Eh tapi lu gatau aja si ara orang nya kaya gimana aslinya". Sambung neng sambil tersenyum,
"Lah? Kenapa? emang dia?" sahutku sambil memainkan ponsel ku.
" ya gitu dah pokonya, dia tuh kan sebenernya gaditemenin". Sahutnya lagi
Aku yang mendengar perkataan tersebut mulai cuek dan ogah mendengarkan. Neng terlihat sekali sedang menjelek - jelekkan temannya tersebut. Dia terus menceritakan kejelekan ara kepadaku.
Aku tetap cuek dan tidak mudah percaya dengan semua perkataannya, tiba tiba,
"Lu udah chatan apa aja sama Ara tam?". Tanya neng sambil terus tersenyum.
"Ha? Enggak, jarang chat dia. Kemaren cuma kasih info tentang osis aja, kenapa?" Sahut ku agak sedikit kaget dengan pertanyaannya.
"oh gapapa, gua minta moner lu sini tam. Buat nanya nanya juga lu kan ketos banyak tau info". Sahut neng sambil menyodorkan handphonenya.
"Yaudah nih". Akupun langsung memberikan nomer ku padanya.
"Oke makasih, dah gua balik duluan ya, abang gua udah jemput tuh di depan, bye". Sahut nya sembari tersenyum dan berjalan menuju gerbang sekolah.
Tak lama kemudian ipah dan yang lainnya pun izin pulang.
"Woy tam balik duluan ya, besok jangan kesiangan lu!". Kata ipah sembari menepuk pundakku,
"Yok bapak ketos, kita balik duluan yaa". sambung teman teman panitiaku yang lainnya.
"Lah iya gua ditinggal sendirian, yaudah gua balik juga deh". Sahut ku pelan.
Dan kita semua pun bergegas pulang kerumah, dan mempersiapkan diri untuk acara esok hari.
Hai Readers! Semoga kalian Happy ya bacanya!
Sampai ketemu di part berikutnya yaaa seeyouuu💛
Tama
KAMU SEDANG MEMBACA
Aratama
RomanceBased On True Story Tama adalah Pria cuek yang mulai jatuh cinta pada gadis cantik bernama Ara. Kisah asmaranya pun menjadi sangat rumit dan semakin tak terkendali. mampukah mereka bertahan hingga akhir? Hi Readers!, Happy Reading 💖