#SMA Tunas Harapan
Apa yang ada di pikiran kalian setiap mendengar hari Senin? Senang? Sedih? Malas? atau justru kesal? Tapi yang pasti itu tentunya di pikiran kalian pernah terbesit keinginan untuk tidak bertemu dengan hari Senin. Di mana hari Senin adalah hari yang paling menyebalkan karena semua orang sibuk dan selalu menjadi hari yang sangat melelahkan. Termasuk bagi siswa-siswi SMA Tunas Harapan yang kebanyakan tampak malas mengikuti upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin. Benar-benar hari yang melelahkan dan membuat malas karena harus berdiri di lapangan, merasakan panasnya terik matahari, belum lagi masih harus mendengarkan pidato dari guru.
Begitulah yang ada di pikiran keempat laki-laki tampan yang melangkahkan kaki dengan santainya di koridor sekolah tersebut. Padahal mereka berempat sudah tahu jika sebentar lagi upacara akan segera dimulai, namun namanya juga geng badboy jadilah seperti itu. Cara berpakaian saja tidak ada rapi-rapinya. Ada yang bagian lengannya digulung, baju tidak dimasukkan, dasi dikalungkan di leher, dan yang lebih parah lagi kancing baju dibiarkan terbuka. Lengkap sekali kenakalan keempat siswa tersebut.
"Kalian berempat cepat merapat ke lapangan!" masih dengan gaya santainya, mereka berempat melangkah menuju lapangan karena sudah diteriaki oleh guru.
"Kenapa harus ada upacara sih. Perasaan upacara kayak gini nggak ada faedahnya. Mending gue balapan motor daripada ikut upacara nggak guna kayak gini," ujar salah satu siswa yang paling terlihat malas di lapangan tersebut. Siapa lagi jika bukan Arkatama Mahardika, siswa yang terkenal paling nakal se-SMA Tunas Harapan. Arka memang memiliki paras yang tampan, tapi jika melihat kelakuannya bisa membuat kepala para guru berasap sampai mengelus dada. Ia tidak hanya nakal di dalam sekolah tapi di luar sekolah pun juga nakal. Arka termasuk salah satu anggota dari sebuah geng motor di Jakarta. Oleh karena itulah para guru sangat stres menghadapi kelakuan muridnya yang satu itu. Belum lagi kelakuan ketiga sahabatnya yang tidak beda jauh dengan Arka.
"Ngedumel mulu lo, Ar. Budeg nih kuping gue." sahut Rendra santai dengan muka tanpa dosa. Arka yang mendengar hal itu langsung menjitak kepala Rendra.
"Heleh kayak lo suka upacara aja." ejek Arka tidak terima. Sahabatnya ini memang kalau bicara suka asal nyeplos saja tanpa disaring dulu. Rendra langsung cemberut sambil mengelus-elus dahinya yang sakit. Jitakan Arka cukup keras juga.
"Bolos aja yuk. Nongkrong di tempat biasa." timpal Gali yang mulai menyuarakan ide meresahkannya. Padahal sudah berkali-kali idenya itu gagal dan membuat mereka berempat berakhir di ruang BK.
Rendra menggeleng keras. "Ogah deh ya, Gal. Gue udah kapok dan nggak mau lagi ngikutin ide gila lo."
"Berisik banget sih kalian bertiga. Udah nggak usah aneh-aneh. Ikutin aja upacaranya." Niel yang gayanya terlihat paling cool mulai terganggu dengan ocehan saudara kembar dan sahabat-sahabatnya itu. Jadi Niel ini kembaran tidak identiknya Arka yang hanya berbeda 10 menit dengan Arka.
"Permisi, tolong geseran dikit dong." ketika sedang asik berdiskusi dengan gengnya, tiba-tiba sebuah suara membuat fokus Arka teralihkan. Laki-laki itu menajamkan pendengarannya untuk memastikan suara tersebut.
"Suara ini? Kok kedengerannya nggak asing ya?" batin Arka menerka-nerka. Namun ia tidak ingin mengambil kesimpulan dulu sebelum melihat siapa si pemilik suara tersebut. "Siapa lo nyuruh-nyuruh gue geser?" ketika pemuda itu menolehkan kepalanya pada sang pemilik suara, matanya sontak melotot. Begitu pula si pemilik suara yang ikut melotot saking terkejutnya.
"Cewek malaikat?" tanya Arka memastikan bahwa ia tidak salah lihat. Perempuan cantik itu yang tidak lain dan tidak bukan bernama Kiran Pramesti, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tidak lupa sambil diiringi helaan napas panjang. Ia hanya berpikir kenapa harus bertemu lagi dengan laki-laki yang satu ini. Ya begitulah takdir, memang tidak dapat diduga oleh manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love At first Sight
Teen Fiction"Kiran, kamu adalah ketakutan terbesarku. Bisakah kamu bahagia? meskipun tanpa aku di sisimu." -Arkatama Mahardika. Tujuan Arka saat ini cuma satu. Memperjuangkan kebahagiaan orang yang paling berharga di hidupnya. Hidup Arka tampak baik-baik saja s...